Sekitar 200 sekolah di Korea Selatan harus mengganti desain seragamnya pada tahun 2023, karena gugatan yang diajukan oleh rumah mode Burberry. Apa sebabnya?
Mengutip dari Korea Herald, Burberry sudah mengajukan gugatan resmi pada tahun 2019 yang mengklaim bahwa motif pada sejumlah seragam SMP maupun SMA serupa dengan Burberry Check yang merupakan trademark dan digunakan tanpa seizin rumah mode asal Inggris ini. Burberry Check tersebut terdapat di berbagai bagian seragam, seperti kerah, lengan, dan yang paling terlihat jelas pada rok.
Asosiasi Seragam Sekolah Korea Selatan mewakili produsen seragam sekolah berunding dengan Burberry. Hasilnya berupa kesepakatan bahwa desain saat ini bisa dipakai sampai akhir tahun 2022, namun pergantian desain harus dilakukan di tahun 2023. Pola yang dilarang adalah Burberry Check yang memiliki garis warna merah dan hitam pada latar beige hingga detail lebar dan jarak dari tiga garis berjajar yang saling menyilang.
“Pada bulan Mei tahun lalu, Burberry memberikan pernyataan bahwa mereka tak akan menuntut kalau para produsen seragam sekolah berhenti memproduksi seragam dengan corak trademark tersebut mulai dari tahun 2023.”, ungkap seorang pejabat dari Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul yang namanya disamarkan.
Dikutip dari Daum, para orang tua murid merasa frustasi sebab pergantian seragam memerlukan biaya yang nggak sedikit. Harganya sejumlah 300.000 hingga 400.000 won atau sekitar 3,5 juta hingga 4 jutaan rupiah.
Menanggapi hal tersebut, otoritas sekolah memberikan kebijakan bagi murid kelas dua dan kelas tiga untuk diperbolehkan mengenakan seragam yang sudah ada, hanya murid baru yang diwajibkan memakai seragam baru.