Istilah thrift dan preloved memang sedikit membingungkan. Walau keduanya memiliki makna yang sama, tapi ternyata thrift dan preloved mempunyai konsep yang berbeda, lho.
Banyak diketahui bahwa thrift adalah membeli baju dalam kondisi bekas. Sedangkan preloved adalah menjual barang dari koleksi pribadi.
Namun di Indonesia, makna dan konsep thrifting jadi bergeser alias berubah banget. Alasannya bisa disebabkan oleh berbagai pengaruh. Misalnya disebabkan oleh viralnya sebuah konten influencer di sosial media yang belanja di thrift shop, hingga membuat permintaan meningkat dan jadi peluang bisnis alias ladang basah.
Ingin tahu perbedaan thrift dan preloved? Simak penjelasannya sampai akhir, ya.
1. Pengertian thrift dan preloved
Thrift dan preloved sebetulnya sama-sama bermakna barang bekas. Namun keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Nah, di Indonesia beberapa orang beranggapan bahwa thrift adalah barang branded bekas maupun baru yang dijual dalam kondisi layak pakai. Padahal, di luar negeri konsep thrift store biasanya menjual barang yang telah didonasikan orang lain untuk amal.
Jadi singkatnya, barang thrift alias 'junk' adalah bisa jadi berasal dari barang donasi atau sampah dari negara maju.
Kenapa disebut sampah? Sebab bagi masyarakat yang tinggal di negara maju akan membeli barang baru walau barang yang lama masih dalam kondisi bagus. Nah, barang lama tersebut akan mereka buang, bahkan disumbangkan.
Biasanya, penerima atau yang mengumpulkan barang donasi akan menjualnya kembali jika donasi telah menumpuk dan sulit untuk didistribusikan. Namun, harga jualnya rendah.
Pertanyaannya, kenapa bisa dijual mahal jika masuk ke Indonesia?
Jawabannya bisa berbagai alasan. Singkatnya, biasanya baju bekas yang masih laku dan layak pakai nggak hanya didistribusikan dan dijual ke negara tersebut, melainkan ke berbagai belahan dunia lainnya.
Sehingga ongkos yang dikeluarkan pun harus dihitung. Apalagi jika dijual berdasarkan brand, sudah pasti harga bisa naik, bahkan tak jarang harganya terlalu mahal.
Sementara, makna thrift sendiri adalah aktivitas menghemat. Maksudnya adalah, seseorang tetap bisa tampil fashionable dengan membeli fashion item yang murah.
Bahkan bagi pegiat lingkungan, thrifting memiliki konsep untuk menyelamatkan bumi dengan membeli baju bekas untuk mengurangi sampah pakaian yang sulit terurai.
Hmm... tapi setuju nggak kalau thrifting di Indonesia kamu bisa merasakan menghemat dan menyelamatkan bumi?
Sementara itu, preloved yang juga bermakna barang bekas sama-sama masih mempunyai nilai jual. Hanya saja, harganya bisa saja lebih murah atau bahkan lebih tinggi dari harga asli. Makna preloved sendiri adalah barang koleksi pribadi yang dijual kembali dengan kondisi baru dan layak pakai.
Biasanya, barang preloved dijual karena si pemilik tak lagi menginginkan barang tersebut dan memilih menjualnya dengan harga diskon. Bahkan, bisa saja pemilik menjual fashion preloved yang ia punya dengan harga tinggi karena termasuk barang koleksi.
2. Perbedaan thrift dan preloved
Sudah tahu kan makna dan konsep thrift dan preloved? Nah, berikut perbedaannya:
- Thrift adalah menjual barang bekas dari luar negeri yang masuk dengan bal besar lalu dijual secara eceran maupun grosiran. Sedangkan preloved menjual barang bekas pemakaian pribadi, bisa jadi brand luar atau lokal.
- Karena barang thrift bersifat donasi, bisa saja desainnya vintage. Sementara preloved yang termasuk barang koleksi masih relate dengan trend terkini.
- Kondisi fashion item thrift belum tentu dalam kondisi baik. Biasanya terdapat noda, kalau pun masih dalam kondisi baru, desainnya sudah ketinggalan zaman namun akan jauh lebih mahal jika barang tersebut branded. Sedangkan fashion item preloved dalam kondisi baru serta layak pakai dan menguntungkan pembeli karena dijual dengan harga miring.
3. Pengertian thrift shop
Setelah mengetahui perbedaan antara thrift dan preloved, kamu perlu mengetahui istilah thrift shop. Thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas yang biasanya pelanggan dapat membeli barang dengan harga yang lebih murah.
Meskipun menjual barang bekas, tetapi barang yang disediakan biasanya tetap masih layak untuk dipakai. Penjual sudah menyeleksi produk yang akan diperjual belikan supaya tetap masih layak kondisinya.
4. Mengapa thrift menjadi sebuah tren di kalangan Gen Z?
Maraknya tren thrifting ini juga tidak lepas dari peran Gen Z. Menemukan dan membeli barang lawas dengan harga yang sangat terjangkau, menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Mereka sangat menyukai tantangan untuk mencari dan mendapatkan barang yang jarang dimiliki orang lain.
Barang-barang tersebut dianggap sebagai barang vintage atau antik karena memiliki nilai keunikan tersendiri dan lebih mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda. Apalagi, kebanyakan barangnya dijual dengan harga yang terjangkau.
Hal tersebut cukup membuat Gen Z sangat tertarik untuk melakukan kegiatan penghematan. Tidak heran mereka juga memiliki beberapa thrift shop langganan untuk membeli barang lawas.
Generasi yang lahir sekitar tahun 1997-2012 ini juga dikenal memiliki pemikiran yang kritis. Topik seperti pelestarian lingkungan menjadi salah satu topik yang menarik perhatian Gen Z.
Dengan adanya tren thrifting, mereka yakin permasalahan limbah pakaian bisa teratasi. Oleh sebab itu, Gen Z sangat menyukai kegiatan tersebut karena bisa membantu keberlangsungan hidup manusia.
5. Keuntungan belanja di thrift shop
Alih-alih berbelanja fashion item yang baru dengan harga yang mahal, thrift memang banyak dipilih sebagai salah satu alternatif solusinya. Sebab, ada banyak keuntungan yang bisa kamu rasakan dengan membeli barang pada thrift shop berikut ini.
1. Harga lebih murah dan terjangkau
Dibandingkan dengan membeli fashion item baru, berbelanja di thrift shop tentu saja lebih menghemat biaya. Harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan barang yang baru. Meski begitu, kamu bisa menemukan berbagai barang yang masih bagus kualitasnya jika pintar dalam memilih.
2. Bisa menemukan barang langka dan unik
Selain itu, thrifting juga cocok untuk kamu yang suka dengan barang-barang langka. Sebab, banyak barang zaman dulu yang kini sudah tidak diproduksi lagi namun dapat kamu temukan di thrift shop.
3. Bisa bereksperimen dengan berbegai fashion item
Setelah menemukan berbagai fashion item yang menarik, kamu bisa bereksperimen dengan berbagai gaya yang baru. Sebab, kamu akan menemukan berbagai barang bekas yang beragam jenis dan rupanya.
4. Dapat dijadikan sebagai hobi baru yang menyenangkan
Kegiatan thrifting ini juga bisa kamu jadikan sebagai hobi yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. Kamu bisa melakukan banyak hal seru dengan menjelajahi berbagai thrift shop yang ada di sekitar atau beberapa toko terkenal. Berburu barang antik atau hidden gem di thrift shop ini juga cukup seru dilakukan karena seperti berburu harta karun.
5. Bisa menghasilkan keuntungan dari bisnis thrifting
Tidak hanya membeli barang, kamu juga menjual kembali barang-barang tersebut. Kepopuleran thrifting mengakibatkan ada banyak reseller barang thrift di pasaran. Oleh karena itu, kita bisa menemukan ada banyak penjual yang membuka thrift shop.
6. Tips belanja di thrift online shop
Bukan hanya secara konvensional, thrifting ini juga bisa dijalankan secara online. Namun tidak bisa dimungkiri bahwa online thrifting memiliki risiko, lebih besar ketimbang thrifting secara konvesional. Seperti barang tidak sesuai harapan hingga barang tidak kunjung dikirim.
Supaya hal tersebut tidak terjadi, maka penting sekali bagi kamu untuk melakukan beberapa tips di bawah ini. Apa saja tipsnya? Langsung saja simak selengkapnya:
1. Pilih toko yang memiliki review bagus
Pastikan pilih toko online thrift yang memiliki review bagus. Review bagus ini merupakan pertanda bahwa toko itu bisa dipercaya. Review bisa dilihat juga bagaimana toko itu memperlakukan pelanggannya.
2. Bandingkan dengan toko lainnya
Cara kedua adalah dengan membandingkan toko tersebut dengan toko lainnya. Khususnya dari segi harga, apakah termasuk range harga rata-rata atau malah tidak.
Soalnya sudah dipastikan, toko yang tidak dipercaya pastinya akan memasang harga yang sangat jauh rendah. Bila kamu menemukan toko ini, sebaiknya berhati-hati dan lebih memilih toko online lain.
7. Tips belanja di thrift shop secara langsung
Jika kamu bisa dengan bebas memilih barang dalam kondisi baru, berbeda halnya dengan memilih barang bekas. Sebab, kualitas dari barang thrift bisa sangat beragam.
Tips untuk belanja thrift adalah dengan mencermati beberapa hal berikut ini:
1. Perhatikan kualitas barang thrift
Hal pertama yang harus kamu lakukan saat akan membeli barang thrift adalah dengan mengecek kondisi dan kualitas barang. Pastikan bahwa barang yang kamu beli masih layak digunakan dan berfungsi dengan baik. Maka dari itu, mintalah foto atau video jika kamu membelinya melalui online shop.
2. Lihat kebersihan barang
Setelah kualitas barang, kebersihan juga penting untuk diperhatikan. Sebab, nantinya barang tersebut akan kamu pakai dan melekat di badan. Biasanya, kebersihan bisa dilihat dari warna produk dan ada atau tidaknya noda pada barang.
3. Cermati harga barang
Jika kamu sudah yakin bahwa barang tersebut bagus dan bersih, maka pastikan harga tersebut sebanding dengan kondisi barang. Lalu, pastikan barang benar-benar asli dan bukan barang tiruan karena akan berpengaruh dengan harganya.
4. Lakukan tawar menawar harga
Terakhir, lakukan tawar menawar harga supaya kamu makin hemat. Namun, pastikan harga yang kamu tawar masih dalam taraf yang wajar, ya!
8. Sisi negatif thrift shop
Namun, di banyaknya sisi positif dari thrift, ada beberapa sisi negatif dari tren ini. Di antara sisi negatif dari thrift adalah berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, tren ini juga memicu konsumsi yang berlebih.
Konsumsi yang berlebih dalam jangka panjang juga akan berdampak negatif untuk keseimbangan alam. Sebab, banyak pakaian yang nantinya akan terbuang dengan cara yang sia-sia.
Sayangnya, limbah tekstil merupakan salah satu limbah yang paling sulit untuk diuraikan. Maka dari itu, kita perlu lebih cermat jika ingin melakukan thrifting.
9. Keuntungan preloved
Supaya kamu bisa lebih mudah dalam membedakannya, sekarang waktunya tahu keuntungan preloved, di antaranya:
1. Ramah lingkungan
Preloved ini dikenal karena ramah lingkungan. Membeli barang preloved artinya kamu tidak perlu menambah sampah pakaian yang berlebihan. Jadi kamu bisa menjaga keseimbangan lingkungan untuk jangka panjang.
2. Fungsi yang tidak jauh berbeda dengan original
Berikutnya, barang preloved ini juga masih memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan barang original. Coba bayangkan, kamu mendapatkan fungsi yang sama tapi dengan harga yang jauh di bawahnya. Tentu dengan catatan, bahwa kamu memilih barang preloved yang tepat dan juga tidak sembarangan.
3. Membantu orang lain
Tidak bisa dimungkiri, kebanyakan orang yang menjual barang preloved karena kebutuhan yang mendesak. Nah, dengan kamu yang membeli barang-barang preloved itu maka secara tidak langsung kamu membantu orang lain.
Apalagi kalau ternyata orang yang menjual barang preloved itu adalah teman atau kenalan sendiri. Pasti nilai yang didapatkan juga akan jauh berbeda.
Itulah perbedaan fashion item thrift dan perbedaannya dengan preloved. Jadi, dapat disimpulkan bahwa thrift adalah jual beli barang bekas. Selama ini, kamu thrift bertujuan untuk menghemat atau nggak mau ketinggalan hype-nya aja, Bela?