Apa yang menjadi ciri khas dari seorang Yosafat Dwi Kurniawan? Tentu saja warna favoritnya, hitam. Warna basic yang memang flattering untuk segala ukuran tubuh, dan paling mudah untuk di campur-adukan dengan warna lain ini masih menjadi senjata andalan Yosafat dalam membuat sebuah karya yang customer friendly. Tapi karena Yosafat sendiri adalah pribadi yang terlihat kritis, musim kali ini koleksinya hadir dengan beberapa eksperimen dan kejutannya tersendiri, yang ia presentasikan di Plaza Indonesia Fashion Week 2017.
Tidak ada pieces yang menonjol sendirian - seperti pada koleksi Gilded Royal yang merujuk pada jaket full embellished - tiap pieces di sini mendapatkan sorotan yang rata. Show pun dibuka dengan statement pieces berupa obi belt yang dibuat dengan teknik lipit - minus tailoring blazer (yang diekspektasikan) namun tetap dengan tailoring pants andalannya. Yosafat men-twist sedikit pola pikir kita, dengan opening yang baru namun tetap standout dengan kekuatan desainnya.
Tidak ada pula inspirasi spesifik di sini, namun eksperimen bahanlah yang menjadi kunci menarik untuk koleksi terbarunya. Bahan scuba yang stretch memegang peranan penting. Dimana pada awal, koleksi Yosafat tampak lebih moveable dengan berbagai bahan hitam aspal metalik yang elastis. Bahkan dress off-shoulder yang strong terasa begitu nyaman untuk dikenakan. Berikutnya adalah bahan crepe yang flowy. Dimana ini menjadi sesuatu yang baru bagi Yosafat dalam menerjemahkan wanita yang feminin. Di tengah-tengah koleksi, emosi penonton pun diredakan sejenak dengan sesuatu yang lebih ringan dan melambai.
Tapi pada akhirnya, Yosafat can not escape Yosafat! Konstruksi kokoh dan siluet Yosafat yang kental memang lebih impactful. Sisi soft seorang wanita tampaknya belum menjadi ranah yang ditaklukan seorang Yosafat Dwi Kurniawan. Jaket mutiara, aksen sheer, bahkan shiny pants (satu kejutan yang fresh!), jadi statement glamor yang paten dari dirinya.
