Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

20 Separagraf Review dari Jakarta Fashion Week 2020

Trend, pro-kontra dan yang berbeda di JFW 2020

Michael Richards

Jakarta Fashion Week atau JFW menjadi event tahunan yang kini wajib didatangi oleh... siapapun. Kalau dulu jadi acara wajib para reporter mode, editor, buyer, klien (termasuk seleb), kini dari berbagai latar belakang bisa bertemu di bawah tenda JFW yang dingin (literally AC-nya yang dingin). Semacam melting pot, orang-orang dari berbagai industri saling menjalin networking. Tawa hangat ditemani segelas apple cider, lots of selfies saat mengantre, ya sedikit panjat-panjat sosial couldn’t hurt kok.

Anyway, ngomongin soal inti artikel ini, yaitu soal fashion-nya! Jakarta Fashion Week 2020 menampilkan cukup segar beberapa ide berbusana. Menghasilkan debat pro-kontra yang thoughtful. Isu-isu ramah lingkungan hingga kejutan yang dihadirkan para desainer Indonesia secara menarik. Banyak banget yang seru di JFW 2020 termasuk wajah baru Dewi Fashion Knights (DFK) 2019 yang totally beda. So sesuai judulnya akan ada  20 separagraf review soal koleksi desainer Indonesia paling baru yang wajib kamu ketahui - janji baca sampai bawah ya? Take your time, ambil sheet mask kamu dan keep scrolling.

Adrian Gan - DFK 2019

Sebenarnya mengolah kain-kain Indonesia jadi kekinian dan wearable sudah hampir mainstream. Tapi cara Adrian Gan mengungkapkan sisi lain kreativitasnya melalui rancangan kain ulos Batak menjadi sesuatu yang belum pernah ia tunjukan. Mungkin belum semegah desainer yang biasa bermain dengan kain Indonesia. Tapi tetap oke melihat ulos jadi begitu modern. Coba kalau karakter grande-nya lebih keluar mungkin akan jadi win win solution.

Jeffry Tan - DFK 2019

Banyak banget yang mempertanyakan kenapa Jeffry Tan ada di panggung DFK 2019? Terlalu ready-to-wear? Banyak juga yang merasa drop setelah melihat koleksi urban minimalisnya keluar setelah koleksi Mel Ahyar yang gila. Tapi... Dan mungkin ini bisa mewarnai opini yang beragam... Iya memang kita sudah pernah melihat busana-busana fluid khas Jeffry Tan, jumpsuit-nya hingga detail yang biasa dilakukannya. Tapi memang itulah alasannya. Kemurnian berkarya selama bertahun-tahun yang baru sekarang berani dibawa ke panggung bergengsi DFK.

Mel Ahyar - DFK 2019

Momen DFK favorit tentu disematkan kepada Mel Ahyar. Walau koleksi Jeihan tetap dihati, ide gila Mel Ahyar untuk koleksi DFK ini memang lebih terlihat. Semua tertuang. Secara kacamata editorial memang semua indah: kain tenun tabrak warna, sisi quirkiness-nya, detail bordir dimana-mana hingga dress dengan fragmen plastik dari BYO yang jadi incaran kamera ponsel. Jika dirangkum ini adalah sebuah koleksi yang lahir buat mereka yang berjiwa seni.

KRATON Auguste Soesastro - DFK 2019

Setelah sekian lama Auguste Soesastro kembali lagi ke panggung DFK. Terakhir itu di tahun 2011 dan 2014. Membuka show DFK 2019, koleksi bergaya Jawa tampil jadi modern dengan sentuhan tailoring khas Eropa. Beberapa evening look juga minimalis memikat. Anyway blangkon Jawa kira-kira bisa jadi the new baseball cap jika dipadukan dengan jeans nggak ya?

TOTON

Cantik sudah biasa menjadi gaya Toton dalam merancang. Selalu ditemani dengan filosofi puitis yang jarang dimengerti banyak orang, kali ini kesampingkan sejenak aplikasi detail yang selalu dipuji-puji dan lihat printed floral dress yang lebih fresh dikombinasikan dengan tulle warna-warna kalem. Material denim juga kembali mewarnai koleksi untuk kesan yang sedikit tangguh dan rasa street.

Peggy Hartanto

Begitu lihat koleksi Peggy Hartanto, holiday vibe langsung terasa banget. Nggak pernah neko-neko dalam membuat pakaian, gaya Peggy Hartanto selalu dicintai perempuan urban. Ngomongin trend, koleksi tahun depan ini punya warna yang menggugah - dari bikini berwarna tangerine hingga off-the-shoulder dress berwarna pistachio green.

I.K.Y.K

I.K.Y.K boleh punya tiga show di JFW 2020 tapi yang satu ini membayar kelemahan dari dua show lainnya. Tampil dengan suasana yang baru lewat tema Muslims in Africa, I.K.Y.K punya warna baru yang eksotis dikombinasikan dengan warna beige yang sudah mendarah daging. Momen kaget adalah look terakhir yang tampil begitu merah dengan motif macan tutul. Super major!

Rama Dauhan

Semakin kemari Rama Dauhan semakin terlihat epik membuat busana bridal. Well memang ini tidak diklaim sebagai koleksi bridal, tapi coba lihat deh, siapa yang nggak keren memakai gaun putih dengan desain terstruktur minimalis dirancang oleh desainer yang bergenre “anak Jaksel”. Totally Kalcer! K-A-L-C-E-R. 

Wilsen Willim

Termasuk salah satu rising star di dunia menswear, koleksi Wilsen Willim tampil edgy dengan tailoring yang mengilat bak jubah kstaria, menyeimbangkan koleksi coat-nya yang tampil santai. Eksistensi hingga presentasinya yang matang bisa membawa nama Wilsen Willim ke panggung DFK di kemudian hari.

Yosafat Dwi Kurniawan

Mewarnai koleksi yang selalu hitam, Yosafat Dwi Kurniawan punya cara elegan dalam mempertemukan budaya Timur dan Barat dalam sebuah koleksi. Diterjemahkan dalam gaun duyung kerah cheongsam yang skandal, jas hitam bordir emas yang harus selalu ada (entah kenapa selalu dibawakan oleh model Julia Kotuleva) hingga dress dengan rok panel berdetail kristal yang unik.

Tities Sapoetra

Kecintaan Tities Sapoetra sama Instagram sepertinya selalu dituangkan dirinya dengan karya-karya yang Instagramable. Kritiknya masih sama dari musim ke musim yaitu perpaduan warna dan motif yang lari kemana-mana. Kalau rumusnya cuma boleh ada dua focal point pada satu look, Tities Sapoetra percaya diri tampil terlalu maksimal. Mungkin untuk panggung seru-seruan Tities Sapoetra sudah punya crowd-nya, tapi sebagai desainer Tities Sapoetra harus menjawab tantangan secara editorial dan mengurangi sisi komersilnya. Maukah?

Albert Yanuar

Seperti pendekar dari Barat (Jakarta Barat maksudnya), gaun-gaun Albert Yanuar memang selalu berhasil memanjakan para kliennya. Warna-warna musim panas pada koleksinya meliputi nuansa navy yang elegan serta warna merah yang hoki untuk cuan. Pada show-nya Albert Yanuar kembali dengan beberapa “gaun transformasi” yang selalu ditunggu-tunggu, dengan bintang utama Kelly Tandiono.

BINhouse

BINhouse masih setia meremajakan kain hingga busana tradisional ke pasar millennial. Maka itu atasan kebaya dan dan kain berwarna tegas menjadi focal point yang menarik. Selain itu show BINhouse selalu menjadi show yang paling terasa karakter Indonesianya. Selalu hikmat saat menonton BINhouse.

Barli Asmara

Koleksi Barli Asmara yang gelap memang mengundang pertanyaan soal sisi lain yang belum kita lihat sebelumnya. Tapi pesan yang mudah ditangkap adalah koleksi bernuansa hitam dan serba lace ini menggambarkan kalau fashion itu untuk semua perempuan dengan bentuk tubuh yang beragam. Kalau saja malam itu show Barli Asmara tanpa parade model plus size yang menghibur, koleksinya nyaris flat.

Danjyo Hiyoji

Ini bukan Danjyo Hiyoji! Jelas ini sosok baru yang jauh dari DNA Danjyo Hiyoji yang dulu. Lebih feminin. Banyak bunga bermekaran di bagian jaket hingga dress. Detail ruffle bahkan warna-warna yang cewek banget dan semakin kekinian - lime green, ungu, pink. Semua tampak merona. Persona ini tentu menjadi arus baru yang fresh mengingat secara demografis komunitas Danjyo Hiyoji yang kebanyakan cowok.

Friederich Herman

Koleksi Friederich Herman termasuk koleksi yang fun di panggung JFW 2020. Selaras juga dengan trend warna musim panas yang feminin, koleksi Friederich Herman tampil dengan warna yang yummy. Bahkan potongan blazer yang maskulin bisa terlihat girly dan menyenangkan.

Sean Sheila x BYO

Merupakan kolaborasi epik antara Sean Sheila dengan desainer aksesori BYO. Keduanya melebur dan saling mendukung. Terlihat dari gaya tailoring Sean Sheila yang berkarakter disempurnakan dengan aplikasi plastik dari BYO. Warna-warna tas plastik BYO yang menyala menghidupkan nuansa monokrom Sean Sheila. Keduanya terlihat edgy maksimal.

Sejauh Mata Memandang

Salut buat Sejauh Mata Memandang yang begitu lantang dalam menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan. “Darurat Iklim”, “Cinta Bumi”, “Menolak Punah” adalah bagian dari narasi koleksi yang didominasi warna kuning dan merah ini. Yang cukup mencuri perhatian adalah kalau kemarin sudah merilis sedotan bambu sekarang ada masker kain yang ramah lingkungan.

Oscar Lawalata

Merayakan Hari Batik kemarin, Oscar Lawalata mengangkat tema Aku dan Kain. Dengan deretan seleb yang berjalan untuk show-nya, panggung Oscar Lawalata seperti mengobati kerinduan pencinta mode akan show Anne Avantie yang selalu heboh dan absen untuk JFW 2020 ini. Olahan kain muncul begitu kasual menjadi jumpsuit untuk pria, kemben hingga busana malam yang sederhana tapi menawan.

Tangan

Show Tangan yang ada di JFW 2020 rasanya menjadi show eksklusif yang diisi oleh para pengamat mode saja. Undangan terbatas. Semua hening dengan headphone yang melantunkan latar suara unik sambil menyaksikan model dengan tata rias basah yang memeragakan koleksi bergaya raw tailoring ala Tangan. Potongan dan tekstur tetap epik. Sementara injeksi shocking color seperti pink menjadi efek spesial yang menarik. Market yang segmented membuat nama Tangan lahir dengan value-nya tersendiri. Tapi kemunculan Tangan di JFW merupakan langkah bijak untuk membuka market Tangan lebih umum lagi. Walau ada kesan “anti” untuk show di Fashion Tent. Ya ini hanya perasaan seorang penulis.

IDN Channels

Latest from Style & Trends