Didi Budiardjo Bawa Kembali Glamoritas '80an Lewat Karya 30 Tahunnya

Desainer senior Indonesia, Didi Budiardjo, selalu tampil dengan mahakarya yang super wah. Gayanya: megah-megah sekalian atau tampil minimal tanpa kehilangan karakternya. Dan malam kemarin, merayakan 30 tahun karyanya, Didi Budiardjo tampil dengan koleksi yang glamor maksimal.

Menampilkan 30 look yang didominasi gaun-gaun megah, banyak yang berekspektasi lebih dari karya 30 tahun Didi Budiardjo ini. Terutama generasi millennial dan wartawan baru yang beranggapan kalau koleksi ini hanya sekedar gaun dan cocktail dress bernuansa aristokrat yang sudah mereka lihat sebelumnya pada desainer lain yang seangkatan Didi Budiardjo. Tapi yang harus diketahui, kalau tema Didi Budiardjo kali ini adalah "Terlahir Kembali" dimana ini merupakan cara sang desainer dalam membawa kembali glamoritas era '80an yang sudah membentuk dirinya hingga hari ini.

Semua tentu tampil dengan sentuhan yang baru kok. Termasuk lahir kembali dengan logo yang baru yaitu DDB. Nggak cuma itu, Koleksi Didi Budiardjo "Terlahir Kembali" juga punya pesan tersirat yang menarik. Berikut filosofi berkarya Didi Budiardjo yang berhasil saya ungkap.

1. Show dibuka dengan lighting serba merah dan set bunga mawar merah yang digantung, membuat gaun cheongsam full-printed bervolume ini semakin drama.

2. "Terlahir Kembali" juga menceritakan tentang Didi Budiardjo sebagai sang Asmara. Sisi romantismenya dituangkan ke berbagai detail hati yang tersembunyi. Bahkan kalau disadari, dress code malam itu adalah 'follow your heart'.

3. Gaun-gaun dramatis, terusan panjang super lebar, cocktail dress yang mewah, jaket oversized, jacquard yang kokoh, bahan fil coupé yang tipis halus bertekstur hingga tekstil mengilat menjadi persembahan yang konsisten sejak Didi Budiardjo berkarya dari 1989 hingga kini.