Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Membanggakan, Ini Karya 5 Desainer Indonesia di New York Fashion Week

Dua desainer hijab menjawab kekhawatiran Trump soal Muslim.

Michael Richards

Terkumpulnya lima desainer Indonesia yang berangkat dan sukses menampilkan karyanya di ajang New York Fashion Week sungguh satu prestasi lagi yang membanggakan nama Bangsa Indonesia. Sejak karya desainer aksesori kenamaan ibu kota, Rinaldy Yunardi mulai dipakai selebriti internasional (seperti Katy Perry, Nicki Minaj, Kylie Jenner hingga Mariah Carey), nama Indonesia sedikit demi sedikit mulai memiliki citra di mata industri fashion internasional. Lewat Indonesia Fashion Gallery (IFG) yang menjadi jembatan bagi para desainer lokal untuk going global, tahun ini IFG mengirim lima desainer Indonesia yang tergabung sebagai "Indonesian Diversity" untuk mempresentasikan karyanya di New York Fashion Week: First Stage yang masih berlangsung ini.

Kelima desainer ini adalah Barli Asmara, Dian Pelangi, Vivi Zubedi, Melia Wijiay, dan brand tas Doris Dorothea. Tampak lancar dan tak terganggu akibat kasus penipuan Anniesa Hasibuan (yang memang tahun lalu berangkat bersama IFG ke New York juga), kelima desainer ini tampil dalam keunikkannya masing-masing. Barli Asmara tampil edgy dengan koleksi putihnya, sementara dua desainer hijab, Dian Pelangi dan Vivi Zubedi, angkat bicara soal gaya hijab ditengah kecaman Presiden Trump terhadap Muslim. Here's the detail you should know...   

1. Barli Asmara memadukan inspirasi yang diambilnya dari gaya Marie Antoinette dan arsitektur Timur Tengah ke dalam koleksi yang bernuansa purity ini. Bahan lace dan permainan detail kecil yang rumit menjadi sesuatu yang focal.

indonesiandiversityseptember2017newyorkjpeo1rttobwl-004d423bd27423912345e94cbe825423.jpgFoto: Getty Images

 

2. Desainer Melia Wijaya mengangkat tema Indonesia melalu detail embellished ayam jago dan burung merak yang ia sematkan ke berbagai gaun cocktail yang tampak tematik. Disempurnakan dengan hiasan kepala karya Catherine Njoo (desainer aksesori asal Indonesia juga), koleksinya penuh drama.

indonesiandiversityseptember2017newyorkefvfkk1xl-el-30a09aa9636efea8d9188085126f5a97.jpgFoto: Getty Images

 

3. Dian Pelangi menggambil ide dari buku fotografi Humans of New York karya Brandon Stanton. Layaknya berbagai budaya yang bersatu di New York, busana karya Dian Pelangi tampil penuh ragam. Menyatukan berbagai motif, dari tenun hingga tie-dye, Dian Pelangi bermaksud menyuarakan walau mengenakan hijab, para wanita masih tetap terlihat cantik dan modis.

indonesiandiversityseptember2017newyorkrhylppu8ksrl-1-3f96fb7dfdbc07a677f10c1741cf5e0e.jpgFoto: Getty Images

 

4. Berbeda dengan konsep Dian Pelangi yang youthful, Vivi Zubedi tampil dengan konsep konservatif yang kaya budaya. Detail patchwork bertuliskan "Makkah Madinah Jannah" menjadi topik hangat di beberapa media internasional. Dilansir dari The Guardian, Vivi Zubedi mengungkapkan perasaannya perihal kecaman Presiden Trump kepada Muslim, "Bapak Presiden, saya mencintai negara anda dan orang-orangnya, dan kami (Muslim) tidak akan melakukan apa apa kepada kalian. Kita semua sama, ini menyangkut kemanusiaan."

indonesiandiversityseptember2017newyorkc28psofqwdyl-f1ed7c35451ff3a608dbb08ae4e0a519.jpgFoto: Getty Images

 

5. Diantara desainer pakaian, brand tas lokal Doris Dorothea ikut meramaikan New York Fashion Week. Lewat karya mereka yang berfokus pada material kulit premium nan eksotis, tas dari Doris Dorothea melengkapi tampilan para model jadi lebih vibrant

indonesiandiversityseptember2017newyorkkjj9yvm8h6ol-7624fcc14d7ba6d17a6e3ea8db993dad.jpgFoto: Getty Images

 

BACA JUGA: Bisnis Fashion Anniesa Hasibuan Masih Memiliki Titik Terang

IDN Channels

Latest from Style & Trends