Brand asal Korea Selatan pertama yang menggunakan teknologi rajutan yang inovatif, PLEATSMAMA kini tersedia di BOBO TOKYO, Mall Grand Indonesia, West Mall. Pada November 2017, berdirinya brand PLEATSMAMA dimulai dari kesadaran akan kenyataan keras yang ada di dalam industri fashion, yaitu tingginya penumpukan limbah pakaian serta benang-benang yang tidak terjual dan terpakai.
Berawal dari isu ini, perjalanan PLEATSMAMA dimulai dengan mencari benang daur ulang ramah lingkungan untuk mengubah limbah menjadi produk tas sekaligus mengembangkan desain yang unik. Akhirnya, pada tahun 2018, PLEATSMAMA resmi menghadirkan tas pleats rajut pertama yang diproduksi secara domestik yang terbuat dari benang ramah lingkungan.
“To give discarded wastes a second chance at usefulness adalah tujuan utama berdirinya brand PLEATSMAMA ini sendiri. Selama kurang lebih 6 tahun, kami berkomitmen tulus terhadap lingkungan dan juga konsumen-konsumen kami. Kami terus ingin menghadirkan brand yang lekat dengan konsumen dan memiliki makna tersendiri bagi orang yang memakainya. Di Korea Selatan sendiri, PLEATSMAMA telah menjadi neighbor whom you can share goodness with; and now we’re very excited to become your neighbor here in Indonesia!,” ujar Jong-mi Wang, CEO PLEATSMAMA.
Melalui acara Pleats with Purpose, PLEATSMAMA resmi meluncurkan produk-produknya di Indonesia, tepatnya di toko BOBO TOKYO, Mall Grand Indonesia, West Mall, Lantai UG. Acara akan diramaikan oleh CEO dari PLEATSMAMA sendiri, beserta tim global PLEATSMAMA, tim BOBO TOKYO, dan berbagai KOL fashion, dengan harapan nilai-nilai baik yang dibawa oleh PLEATSMAMA dapat lebih dikenal luas dan disebarluaskan di Indonesia.
Produk PLEATSMAMA dibuat dari 16 botol plastik yang diubah dengan teknologi inovatif menjadi sebuah tas. Untuk membuat tasnya, PLEATSMAMA mendaur ulang 100% botol PET bekas beserta jaring ikan, pakaian bekas, dan alas tidur. PLEATSMAMA secara signifikan mengurangi emisi karbon dan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sekaligus menghemat sumber daya. Berbagai upaya eksperimen juga dilakukan, termasuk dengan menggunakan metode pewarnaan dope dyeing—material lokal yang tidak menghasilkan limbah cair.
“Kami terus mencoba mengadopsi berbagai upaya untuk mengurangi emisi karbon dan meminimalisir limbah dalam setiap proses produksi. Bahan packaging ramah lingkungan, dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dan tinta cetak yang berlebihan. We hope that our mission resonates well with you and together, let’s give new life to what’s been discarded,” tutup Jong-mi Wang, CEO PLEATSMAMA.