Baru-baru ini JTBC mengungkapkan sebuah investigasi mengenai biaya produksi tas mewah Christian Dior, yang dijual dengan harga sekitar 2.600 euro atau seharga 45 jutaan rupiah, sebenarnya hanya 53 euro atau sekitar 930 ribu rupiah. Keputusan pengadilan Italia mengungkap eksploitasi imigran ilegal asal Tiongkok, antara lain, untuk memproduksi tas-tas tersebut dengan harga murah, dan memberi label "Made in Italy".
1. Menurut Bloomberg dan media asing lainnya, pada tanggal 10 Juni sebuah pengadilan di Milan memerintahkan "tindakan pencegahan administrasi yudisial" terhadap Dior SRL, anak perusahaan Dior Italia, dan menunjuk seorang "administrator yudisial" untuk mengawasi perusahaan tersebut selama satu tahun. Tindakan ini dilakukan menyusul tuduhan bahwa perusahaan mengizinkan dan mendorong eksploitasi tenaga kerja oleh subkontraktor Tiongkok.
2. Keputusan pengadilan setebal 34 halaman tersebut merinci kondisi kerja 4 subkontraktor yang memproduksi tas Dior. Pabrik-pabrik tersebut sebagian besar mempekerjakan imigran ilegal dari Cina dan Filipina. Para pekerja harus tidur di bengkel-bengkel, karena pabrik-pabrik tersebut beroperasi 24 jam sehari, tanpa hari libur. Alat pengaman juga telah dicopot dari mesin-mesin untuk mempercepat produksi.
3. Para subkontraktor, untuk menghemat biaya produksi, menjual setiap tas kepada Dior seharga 53 euro atau sekitar 930 ribu rupiah. Tas-tas ini kemudian dijual di toko-toko Dior seharga 60 euro. Pengadilan memutuskan bahwa unit bisnis Dior bertanggung jawab karena gagal memverifikasi kondisi kerja aktual atau kemampuan teknis pemasok atau melakukan audit rutin.
4. Pihak berwenang Italia telah menyelidiki kondisi kerja para subkontraktor produsen barang-barang mewah selama beberapa tahun. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan "berbiaya rendah" yang dipimpin oleh Tiongkok merugikan industri kulit tradisional Italia, yang memproduksi sekitar 50% dari barang-barang mewah dunia.
5. Kontroversi tersebut langsung menghebohkan warganet di sosial media. Netizen Korea turut mengungkapkan keterkejutan dan kekecewaan mereka atas pengungkapan baru-baru ini tentang praktik produksi Christian Dior. "Saya yakin mereka mengirim tas seharga $60 ini ke toko-toko di Asia," "Membeli tas seharga $60 seharga $2 hanya untuk meningkatkan harga diri Anda, lol, " "Saya ingin tahu apakah benar-benar ada produk mewah sekarang," ungkap beberapa komentar netizen.