Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Edward Hutabarat Pamerkan Keindahan Wastra Nusantara di Paris

Koleksi bertajuk 'Selimut Nusantara'

Amelia Shinta Larasati

Edward Hutabarat memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional. Nggak tanggung-tanggung, desainer yang telah berkarya selama 40 tahun lebih ini menampilkan keindahan seni tenun Indonesia dalam pameran bertajuk 'Selimut Nusantara' yang diselenggarakan di Carrousel du Louvre, Paris.

Pameran ini menjanjikan sebuah perjalanan visual dan budaya kepada publik internasional di Paris, menangkap esensi dari kekayaan warisan Indonesia melalui lensa Edward Hutabarat dan ketertarikannya terhadap craftmanship dan komunitas. 

Pameran 'Selimut Nusantara' akan berlangsung pada 28 November 2023 hingga 8 Januari 2024 dengan menyoroti keindahan kain-kain dari seluruh Indonesia. Mulai dari Tenun Ikat dari Sumba dan Timor (Nusa Tenggara Timur) serta Bali dan Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), Ulos dari Samosir dan Tenun Songket (Keduanya dari Sumatra).

dok. Edward Hutabarat

Dalam pameran ini, Edward Hutabarat juga ingin menunjukkan apresiasinya terhadap keindahan Candi Borobudur, sebagai candi Buddha terbesar di dunia. Ia mengekspresikan rasa hormatnya pada Candi Borobudur yang begitu megah dengan menciptakan peragaan busana dari beberapa kainnya pada bulan November 2022, dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Edward Hutabarat, yang dikenal dengan kontribusinya pada dunia fashion Indonesia secara konsisten menampilkan keindahan dan keragaman Tanah Air di koleksinya. Kali ini, Ia mengeksplorasi makna budaya dari Tenun, khususnya dari Nusa Tenggara Timur. "Indonesia dikenal dengan keistimewaan sandang, pangan, dan papannya, dan inilah yang membentuk peradaban mereka." ujarnya.

dok. Edward Hutabarat

Edward Hutabarat ingin mendobrak batasan dan menantang peran selimut peradaban dalam konteks internasional. "Saya ingin selimut ini menjadi bagian dari gaya hidup di ranah internasional. Dalam mengembangkan warisan budaya Indonesia, saya selalu berfokus pada empat aspek utama, yaitu identitas, kualitas, kreativitas, dan kesederhanaan. Dengan poin-poin ini, saya menciptakan skenario Timur-bertemu-Barat. Tren yang tak mengenal gender ini hadir dengan cita rasa dan perasaan, mencerminkan harmoni, bukan ambisi atau emosi." ungkapnya dalam sebuah keterangan pers. 

Koleksi ini mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia, khususnya dari Sumba. Selimut yang ditenun seluruhnya dari bahan alami memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya selama berabad-abad.

dok. Edward Hutabarat
dok. Edward Hutabarat

IDN Channels

Latest from Style & Trends