Melalui semangat ‘Rewrite the Classics’, PUMA Easy Rider kembali hadir membawa kesan klasik yang relevan dengan gaya hidup aktif di kalangan anak muda Indonesia. Sejak diluncurkan pertama kali pada 1977, PUMA Easy Rider telah menjadi ikon tak tergantikan dalam dunia sepatu lari.
Siluet legendaris yang stylish namun tetap mengutamakan kenyamanan mampu mendorong jogging boom di era 1970an, sekaligus merevolusi desain sepatu lari sampai saat ini. Kini, hampir setengah abad kemudian, Puma kembali menghadirkan Easy Rider di tahun ini melalui kampanye global ‘Rewrite the Classics’ untuk mendefinisikan ulang gaya klasiknya dengan sentuhan modern yang terinspirasi dari passion dan kepribadian Gen Z.
Semangat ‘Rewrite the Classics’ merepresentasikan koleksi Easy Rider yang diminati lintas generasi dari perpaduan sportswear dengan street fashion di era 1980an hingga anak muda zaman sekarang yang menyukai gaya vintage. Ini tak terlepas dari identitas desainnya yang autentik, mulai dari profil ramping hingga sol bergerigi yang khas. Setiap detail di sepatu tersebut telah menjadi bagian dari sejarah sneakers global selama lebih dari 47 tahun, dan kian relevan di berbagai era serta tren fashion.
Campaign global ‘Rewrite the Classics’ hadir bertepatan dengan tren nostalgia yang populer di kalangan anak muda, termasuk di Indonesia. Saat ini, di tengah nuansa retro yang bangkit kembali dalam penampilan sehari-hari, anak-anak muda Indonesia mementingkan kenyamanan dalam memilih sepatu, tanpa mengesampingkan gaya dan statement. Maka dari itu, PUMA membawa inovasi Easy Rider sebagai salah satu sepatu lari paling ergonomis untuk memberi inspirasi gaya trendy bagi generasi muda yang dinamis.
Rachmat B. Trilaksono selaku Marketing Team Head PUMA Indonesia mengatakan, “PUMA Easy Rider memiliki estetika desain yang begitu versatile untuk dipadukan dengan berbagai gaya dan persona, menjadikannya ikon yang melampaui batas generasi. Kini, dengan spirit ‘Rewrite the Classics’, Easy Rider menulis ulang statusnya sebagai penghubung warisan klasik dari gaya dan estetika retro PUMA dengan gaya hidup modern saat ini.”
Untuk menegaskan kembalinya Easy Rider yang memiliki tempat spesial di hati para sneakerhead di Indonesia, PUMA berupaya menyelaraskan kembalinya sepatu ini dengan gaya hidup mereka yang dinamis dan selalu mengikuti perkembangan tren fashion terkini.
Oleh karena itu, PUMA menggandeng Jefri Nichol, aktor sekaligus model berbakat, sebagai brand ambassador peluncuran PUMA Easy Rider di Indonesia. PUMA dan Jefri ingin mengajak seluruh generasi muda Indonesia merayakan gaya klasik dengan Easy Rider. Kepribadian kuat dan gaya hidup aktif yang tak lepas dari persona Jefri menjadikannya sosok ideal untuk menghidupkan karakter PUMA Easy Rider di tengah generasi muda Indonesia yang modern dan peduli terhadap penampilan.
Jefri Nichol, Brand Ambassador PUMA Indonesia mengatakan, “Gue seneng banget bisa collab bareng PUMA, karena kita punya value yang sama. PUMA ngebebasin gue untuk jadi diri sendiri di campaign ini. Koleksi-koleksi PUMA juga cocok banget sama style dan keseharian gue, apalagi Easy Rider. Buat gue, PUMA Easy Rider represent gaya klasik yang timeless dan fleksibel. Jadi, nggak cuma bikin kaki nyaman, tapi juga selalu jadi elemen yang bisa support penampilan saat dipakai ke mana-mana.”
Fleksibilitas dan keberanian Jefri dalam berakting juga selaras dengan nilai-nilai yang dibawa oleh PUMA Easy Rider sebagai sepatu yang mampu memberikan kepercayaan diri bagi setiap penggunanya. “Kolaborasi nyata ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berani dan optimis mengejar passion mereka. Kami pun menampilkan setiap inspirasi gaya Easy Rider bersama Jefri Nichol di platform media sosial PUMA yang dapat menjadi acuan komprehensif bagi anak-anak muda untuk find their style,” tutup Rachmat.