Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Inovasi Berlari, Nike Perkenalkan Sepatu Joyride yang Mutakhir

Sempurna untuk pemula yang belum biasa lari.

Judithya Pitana

Running is hard, kalimat tersebut menjadi pengingat bagi Nike untuk terus menerus mencoba membantu para pelari untuk mendapat kenyamanan yang lebih baik lagi. Setelah sukses merilis Nike Air dan Nike React, Popbela.com jadi salah satu dari dua media di Indonesia yang diundang oleh Nike Running mengunjungi Korea Selatan pada tanggal 31 Juli 2019 untuk menyaksikan peluncuran sepatu Nike Joyride. Sepatu ini unik karena menghadirkan teknologi bantalan terbaru dari Nike. Tidak seperti bantalan Air yang menggunakan gas yang dimampatkan atau React yang memiliki struktur busa khusus, bantalan Joyride terdiri dari ribuan thermoplastic elastomer (TPE), yang berupa butiran plastik dan karet.

Butiran TPE lalu dikelompokkan menjadi empat bagian di bawah sepatu Joyride. Masing-masing kelompok memiliki volume butiran berbeda, sesuai tekanan dan penggunaan saat dipakai, yakni lebih banyak di bagian tumit untuk menyerap hentakan dan lebih sedikit di bagian depan agar penggunanya tetap bisa bergerak dengan bebas. Saat dipakai, kelompok manik-manik di masing-masing bagian ini akan menyesuaikan dengan bentuk kaki penggunanya, sehingga menghasilkan sistem bantalan yang seolah dibuat khusus untuk kaki penggunanya. Joyride sendiri merupakan hasil dari percobaan terus-menerus. Seratus lima puluh bahan diuji sebelum akhirnya TPE dipilih sebagai bahan untuk manik-manik, dengan tujuan untuk menciptakan sepatu lari terbaik bagi orang-orang yang belum terbiasa berlari.

Di tengah musim panas Korea Selatan yang dinamis, Popbela.com diajak oleh Nike Running mengunjungi The Hanok Smiths Likes, sebuah restoran ternama di bilangan Samcheong-dong, Seoul, yang disulap menjadi markas pertama Nike Joyride di Korea Selatan. Dekorasi tradisional Korea yang kental dengan bangunan kayu dipadukan dengan nuansa penuh warna dan energi Nike Joyride berwarna merah, biru dan kuning. Pada bagian dalam bangunan, terdapat dinding dengan kapsul-kapsul raksasa warna merah dan biru berhias angka, yang ternyata berisi sepasang sepatu Nike Joyride untuk 85 media dan influencer yang hadir dari seluruh dunia.

Warna-warna tersebut merepresentasikan musim panas yang ceria, sekaligus menjadi warna dasar keluaran pertama edisi Nike Joyride yang didominasi manik-manik TPE merah dan biru pada bagian bantalan sepatu. Manik-manik atau TPE Beads yang tersebar pada bagian bantalan ini merupakan kopolimer plastik dan karet yang dirancang agar penggunanya merasakan kenyamanan maksimal untuk berlari.

Sekitar pukul 5 sore, semua media dan influencer berkumpul di The Hanok Smith Likes dan mengenakan sepatu Nike Joyride. Kami berjalan, berlari, berpose untuk kamera dengan gembira menjadi saksi pertama kenyamanan teknologi sepatu ini. Tak lama, para pacers dari Nike Running di Korea Selatan muncul dan memperkenalkan diri. Sudah saatnya untuk kami mulai lari mengelilingi Seoul mengenakan Joyride dan membuktikan kehebatannya.

Dari The Hanok Smith Likes, media dan influencer digiring untuk lari sepanjang 2,5 KM menuju The Grien Gallery, Seoul. Dengan paduan Flyknit yang membungkus kaki dengan sangat erat, sejujurnya Nike Joyride ukuran 6 yang saya dapatkan terasa agak sempit di kaki. Tentunya, berpikir untuk lari saat itu menjadi ketakutan sendiri untuk saya, enggan merasakan lecet dan tidak nyaman akibat sepatu yang cukup ketat. Bersama media dan influencer lain dari Asia Tenggara dan India, grup kami mulai lari sekitar pukul 5.15 sore, di bawah langit Seoul yang berawan. Cukup beruntung hari itu tidak turun hujan, terlebih di tengah monsoon season yang menyelimuti Korea Selatan di bulan Juli.

Mengejutkan sekali, ukuran sepatu yang tadinya saya rasakan cukup ketat tidak mengganggu performa saya berlari! Seperti yang dijanjikan, bantalan sepatu yang dilengkapi TPE Beads memberikan efek kenyamanan luar biasa setiap kaki saya berpijak. Saat lari, saya dapat merasakan halusnya ribuan manik-manik yang tersebar sepanjang sepatu, membantu menopang berat badan hingga pijakan kaki terasa jauh lebih ringan dan halus dibandingkan sepatu lari biasa.

Kami sampai di markas ke dua Nike Joyride sekitar pukul 6 sore, tepatnya di The Grien Gallery, Seoul. Saya cukup kehabisan napas. Sebagai orang yang hampir tidak pernah berolahraga, ternyata berlari 2,5 KM cukup menghabiskan tenaga. Beruntung, kami semua disambut dengan instalasi seni, camilan dan minuman, serta sang desainer di balik inovasi Nike Joyride, William Moroski. Pemuda yang kerap disapa Will ini berbagi pengalamannya menciptakan teknologi Joyride yang memakan waktu sampai 3,5 tahun!

Will mengisahkan konsep sepatu Joyride, dimana kami diminta membayangkan sakitnya telapak kaki setelah berjam-jam menyetir mobil tanpa henti dengan sendi-sendi yang mulai kaku. Lalu ia meminta kami membayangkan sensasi telapak kaki yang kaku jika menginjak pasir yang hangat dan halus. Kurang lebih, Joyride berangkat dari konsep tersebut, di mana Will menginginkan penggunanya merasakan sensasi kenyamanan saat kaki menginjak pasir yang halus dan lembut. Usai berbincang dengan Will, saya dan peserta lain diminta bersiap untuk kembali lari menuju markas ketiga Nike Joyride.

Setelah berlari kurang lebih 2 KM lagi, kami sampai di The Culture Space, Insa-dong, Seoul. Di sinilah markas ke tiga dan terakhir Nike Joyride di Korea Selatan bersemi! Saya tak memungkiri, rasanya seakan tak memiliki tenaga tersisa setelah berlari sepanjang 4,5 KM mengelilingi kota Seoul. Walaupun begitu, telapak kaki saya terjaga kenyamanannya berkat Nike Joyride yang sudah menemani. Di The Culture Space, kami disambut dengan makanan dan minuman segar, serta berbagai permainan menarik yang kental dengan keramahan Nike. Semuanya masih dibalut nuansa merah, biru dan kuning yang menjadi dasar warna Nike Joyride di musim panas ini.

Selain berbagai arkade menarik, kami juga disambut dengan Customization Zone dimana kami bisa mempersonalisasi tote bag Nike sendiri. Dengan banyaknya makanan, minuman dan udara sejuk di sini, saya seakan menemukan oasis di akhir perjalanan lari bersama Nike. Rasa lelah terhapus dalam sekejap saat melihat serunya aktivitas yang bisa saya coba di markas Nike Joyride tersebut, dan kami para media serta influencer tak henti-hentinya memperbincangkan pengalaman menyenangkan berlari menggunakan Joyride mengelilingi kota Seoul.

Thank you Nike Joyride for the fun experience. Setelah mengikuti kegiatan ini, saya berjanji pada diri saya sendiri untuk lebih banyak lari dan berolah raga. Wish me luck!

IDN Channels

Latest from Look For Less