Tuduhan terkait masa lalu Kim Hieora sebagai perundung memasuki babak baru. Setelah mengaku hanya menjadi bystander atau pengamat, seorang mantan teman sekelasnya membuat pembelaan untuk sang aktris. Di sisi lain, Dispatch merilis bukti baru berupa percakapan telepon antara Kim Hieora dengan seseorang yang mengaku sebagai korban perundungannya.
Bagaimana cerita lengkap dari bukti yang saling bertentangan ini? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, yuk!
Pembelaan teman lama
Mantan teman sekelas Kim Hieora saat SMP menulis pembelaan ini pada 7 September. Saat itu, teman sekelas ini pernah ceroboh dengan ucapannya. Hal ini membuat ia sedikit dirundung. Bukan dengan kekerasan, perundungnya akan datang ke rumahnya, makan, lalu pergi begitu saja.
Suatu hari, tibalah masa perundungan berakhir. Pada hari terakhir kelompok tersebut datang ke rumahnya untuk minta makan, Kim Hieora ikut serta. Sang aktris menyapa temannya ini dan berterima kasih atas makanannya. Sejak saat itu, pemeran Lee Sa Ra dalam serial The Glory ini kerap menyapa dan merangkulnya sebagai teman.
"Namun, hari itu adalah hari dimana aku berhenti diintimidasi oleh mereka juga. Aku tidak tahu apakah Eora akan mengingatnya sama sekali. Namun setelah menghabiskan waktu di rumahku, Eora berkata, terima kasih sudah memberi kami makan, dan maaf karena tidak mencuci piring. Tapi kamu terlihat sangat baik, jadi mari kita berteman. Baginya, itu semua hanyalah sapaan ringan, tapi aku sangat bersyukur mendengarnya mengatakan itu. Setelah semua orang pergi, aku menangis. Aku tidak bisa melupakan kata-kata itu, dan memikirkannya sekarang masih membuatku tercekat," ungkap teman tersebut, dikutip dari AllKpop.
Semasa sekolah, Kim Hieora memang terkenal karena fitur fisiknya yang tampak seperti blasteran: mata cokelat besar, rambut cokelat, kulit putih, bahkan namanya unik. Mantan teman sekelas ini membeberkan Kim Hieora memang anggota Big Sangji, tetapi bukan salah satu pembuat onar. Kim Hieora yang ia kenal tidak merokok, tidak merundung siapapun, dan berhubungan baik dengan guru. Sebagai bukti, mantan teman sekelas ini membagikan bahwa ia dan sang aktris bertukar pesan lewat DM Instagram
Pembelaan dari teman lama lain
Pembelaan lagi-lagi datang dari teman lama lainnya di hari yang sama. Sosok yang satu ini mengaku pertama kali berkenalan dengan Kim Hieora saat kelas 3 SMP. Kesan pertamanya terhadap aktris kelahiran 1989 itu adalah cantik. Oleh karena itu, ia tidak percaya Kim Hieora mengajaknya berbicara terlebih dahulu. Karena pribadinya yang pemalu, ia tidak bisa akrab dengan Kim Hieora saat itu.
Namun, keduanya kembali bertemu saat SMA, di sebuah tempat sejenis sekolah seni. Masih dengan sifat pemalunya, teman ini lebih suka menyendiri saat makan. Kim Hieora lagi-lagi menyapanya terlebih dahulu, menanyakan alasannya yang suka makan sendiri, hingga mengajak untuk makan bersama. Teman ini merasa berterima kasih. Mereka akhirnya berhubungan baik di hari-hari selanjutnya.
"Meskipun ada seseorang yang mencuri ponselku, Hieora tidak pernah melakukan itu padaku. Dan korek api? Rokok habis? Selama tahun ketigaku di Sekolah Menengah, aku takut pada anak-anak yang merokok, tapi Hieora adalah tipe siswa yang akan naik bus segera setelah jam sekolah berakhir. Jika dia seorang perokok, dia pasti membawa parfum, tapi saya belum pernah melihatnya menggunakan parfum dan tidak membawa apapun," ungkapnya, melansir Koreaboo.
Dalam pembelaan tersebut, teman ini menyebut bahwa Wonju adalah sebuah kota yang kecil dan rata-rata penduduknya saling mengenal. Bila memang betul Kim Hieora merupakan seorang perundung, bukan hal sulit untuk mengetahuinya sejak awal debut. Ia lalu menyemangati sang aktris yang tengah melalui masa sulit.
Dispatch rilis rekaman telepon antara Kim Hieora dan terduga korban
Situasi kembali berbalik pada 9 September. Dispatch merilis sebuah rekaman antara Kim Hieora (KH) yang seorang terduga korban (V) yang telah dicari sang aktris sejak Mei 2023 lalu. Percakapan ini terjadi pada 8 September. V menyebut dirinya sering dirundung Kim Hieora di masa lalu.
- V: Kamu mungkin sudah kehabisan tenaga.
- KH: Karena banyak sekali panggilan yang masuk. [10 detik hening]
- V: Aku tahu segalanya akan meledak cepat atau lambat.
- KH: Benar. Aku minta maaf.
- V: Menurutku, kamulah yang paling sering memukulku. Apakah itu benar?
- KH: [diam]
- V: Kamu meneleponku setelah The Glory berakhir, kan?
- KH: Benar.
- V: Kenapa kamu menelepon? Oh ya, jujurlah. Jika kamu benar-benar ingin meminta maaf, kamu pasti sudah meneleponku sebelum The Glory. Tapi aku dengar seseorang memberi Dispatch informasi tentang perundungan di sekolah setelah acaranya berakhir?
- KH: Karena [aku dihubungi tentang hal itu], aku meneleponmu.
- V: Jika itu tidak terjadi, kamu tidak akan menelepon.
- KH: Aku memikirkan kalian. Sejujurnya, bahkan sebelum itu terjadi…
- V: Eora, sejujurnya aku hanya melihat ini sebagai alasan saja. Apakah kamu mengerti maksudku?
- KH: Aku mengerti mengapa kamu berpikir demikian.
- V: Benar? Terus?
- KH: Maafkan aku.
- V: Jadi kamu mengaku telah memukulku?
- KH: Maafkan aku. Aku sangat menyesal.
- V: Apa yang perlu kamu sesali? Ini adalah kebenarannya. Aku sudah menunggu saat ini.
Kim Hieora kemudian berusaha mengajak V bertemu. Namun, V menolaknya karena menemui Kim Hieora sama saja dengan menerima permintaan maafnya.
- KH: Bisakah kita bertemu sekali saja?
- V: Apa alasanku tidak ingin bertemu denganmu dan hanya menunggu selama ini? Anak-anak lain sudah bertemu denganmu. Kamu mencari "E", "F", dan "G". Lalu apa yang menjadi alasan aku tidak bertemu denganmu? Mengapa aku harus melakukannya?
- KH: Apakah yang kamu inginkan dariku merupakan pengakuan?
- V: Dari kamu? Tentu saja.
- KH: Kalau begitu, aku akui. Tetapi jika kamu menggunakan ini sebagai petunjuk, semua identitasmu akan terungkap.
- V: Identitas kita? Mengapa?
- KH: Yang penting bukan kebenaran atau kebohongan.
- V: Eora, kami korbannya dan kamu pelakunya. Identitas kita? Bagaimana dengan itu? Bukan kami yang melakukan kejahatan. Itu kamu.
- KH: Aku akan meminta maaf dengan tulus kepadamu setiap kali kamu menginginkannya. Aku minta maaf.
- V: Eora, kamu pasti menderita sekarang kan? Tapi jadi apa? kamu harus semakin menderita. Aku sudah menunggu saat ini. Apakah kamu berpikir bahwa kamu bisa menjadi terkenal meski mengetahui semua ini? Sungguh mengesankan.
- KH: Apa yang harus aku lakukan untuk meredakan amarahmu?
- V: Apa yang harus kamu lakukan? Atau… Ugh.
- KH: Tidak bisakah kita bertemu sekali saja?
- V: Kenapa aku harus bertemu denganmu? Ada alasan bagiku untuk tidak bertemu denganmu. Jika tidak, aku pasti sudah bertemu denganmu sejak awal. Benar? Jika aku bertemu denganmu, itu berarti aku menerima permintaan maafmu.
- KH: kamu tidak harus menerimanya.
- V: Eora, aku lebih suka kamu mengakuinya dan merenungkannya. Itu cukup. Jangan terus-menerus mengatakan bahwa kamu tidak melakukannya.
- KH: Aku tidak mengatakan bahwa aku tidak melakukan semuanya.
Selanjutnya, V menyebut bahwa Kim Hieora bukan sekadar bystander atau pengamat seperti yang diakuinya sebelumnya. Namun, sang aktris mengaku tidak ingat pernah melakukan kekerasan kepada V.
- V: Jadi kamu tidak memukulku?
- KH: Setiap hari, tanpa henti, aku…[dihapus] kamu…
- V: Kamu memukulku setelah memanggilku ke noraebang, di luar… Kamu hanya menindasku. Setiap hari.
- KH: Aku juga bersekolah di akademi… Aku tidak bersama geng setiap hari…
- V: Kamu bilang kamu tidak melakukan kekerasan fisik atau verbal terhadap orang lain. Bahwa kamu akan mengambil tindakan hukum yang tegas.
- KH: Tentang itu…
- V: Bagaimana kamu bisa mengatakan itu? Betapa beraninya kamu.
- KH: [diam]
- V: Bicaralah, Eora. Kamu bilang kamu hanya pengamat. Kamu mengatakan itu dengan mulutmu sendiri. Tapi kamu bukan hanya sekedar pengamat. Apakah kamu tidak memukul kami? Apakah kamu tidak memukulku?
- KH: [diam]
- V: Kamu paling sering menindasku. Aku tidak mengerti.
- KH: Aku punya ingatan aku sendiri mengenai hal itu.
- V: Aku sedang mengurus sesuatu. kamu berkata, "Hei, jalang, jika kamu tidak cepat-cepat, aku akan tekan F dan G." Aku ingat itu. Saat itu hari hujan, di gang dekat Sekolah Menengah [dihapus]. Kamu menekan F sampai hidungnya berdarah hari itu.
- KH: Aku?
- V: Ya. Kamu tidak mengingatnya.
- KH: Aku juga ngobrol dengan F.F, dia…
- V: Aku tahu kalau masalah intimidasimu akan meledak suatu hari nanti. Aku menunggunya. Itu sebabnya aku tidak menghubungi atau bertemu denganmu. Apa kamu tau maksud aku?
- KH: Ya.
- V: Selama ini kamu sudah mendapatkan uang. Jadi sekarang saatnya Kamu melakukan refleksi. Benar? Pengamat? Bukan itu…
- KH: Aku ingin bertemu dan…
- V: Jujur saja. Kamu memukul kami. Kamu menindas kami.
- KH: Sejujurnya aku tidak ingat semuanya. Tapi memang benar aku seperti itu padamu.
- V: Kamu ingat pernah seperti itu padaku?
- KH: Kami baik-baik saja di tahun pertama.
- V: Apa gunanya itu?
- KH: Itu sebabnya aku lebih memikirkanmu. Karena menurutku pengkhianatan dan rasa sakit hati yang kamu rasakan akan lebih besar.
- V: Kamu lebih sering menindasku.
- KH: Maafkan aku. Alasan mengapa aku menahan hal ini adalah karena jika hal ini dipublikasikan, anak-anak lain yang tidak menindas orang lain akan terungkap identitasnya juga. Lebih banyak orang akan terluka karena aku.
- V: Kenapa nama aslinya tidak bisa diungkap? Setiap orang adalah bagian dari Big Sangji (geng).
- KH: Masih ingat [dihapus] dan [dihapus]?
- V: Anak-anak Big Sangji yang tidak melakukan kekerasan fisik? Anak-anak itu adalah pengamat sebenarnya yang Kamu bicarakan.
- KH: [diam]
- V: Anak-anak itu semuanya adalah pengamat. Para pengamat yang kamu bicarakan.
- KH: Jika kamu memberi aku kesempatan untuk bertemu denganmu, izinkan aku meminta maaf secara langsung.
- V: Aku tidak ingin mendengar permintaan maaf kamu. Jika aku mau, aku akan bertemu denganmu seperti anak-anak lain. Aku hanya menginginkan momen ini. Jadi aku harap kamu terus makan dengan baik. Tahu apa yang aku maksud?
- KH: Aku minta maaf karena telah mempersulitmu selama ini.
- V: Mari kita akhiri pembicaraan ini di sini. Aku tutup teleponnya.
Klarifikasi agensi soal rekaman telepon
Menanggapi rekaman percakapan Kim Hieora dan V yang dirilis Dispatch, Gram Entertainment selaku agensi aktris Uncanny Counter 2 tersebut memberikan klarifikasi. Mereka mengklaim bahwa ada bagian percakapan yang dihapus dalam versi yang dimiliki Dispatch.
"Kami terkejut dengan catatan panggilan telepon yang diedit. Kami akan merilis bagian yang tidak dipublikasikan," tulis Gram Entertainment.
Dalam pernyataan tersebut, agensi juga menyebut bahwa mereka akan merangkai ulang materi sebelum membuat pernyataan resmi tentang bagian panggilan yang tidak dipublikasikan. Kita nantikan saja update terbarunya, ya, Bela!