Kabar tak sedap kembali datang dari pemeran serial The Glory. Usai sang sutradara, Ahn Gil Ho, disebut pernah melakukan kekerasan semasa sekolah, kali ini kabar serupa menimpa Kim Hieora. Pemeran karakter Lee Sa Ra tersebut dilaporkan Dispatch merupakan anggota geng bullies bernama Big Sangji semasa SMP.
Bagaimana kronologi laporan ini dan apa tanggapan Gram Entertainment selaku agensi yang menaungi Kim Hieora? Simak rangkuman informasinya di bawah ini.
Anggota Big Sangji
Big Sangji merupakan sebuah komunitas online di SMP Sangji saat Kim Hieora masih bersekolah di sana. Seorang alumnus yang disamarkan dengan nama B menyebut bahwa Big Sangji merupakan geng perundung atau bullies di sekolahnya. Mereka merundung pelajar lain dengan cara memeras uang.
"Ada kelompok bernama Big Sangji di sekolah. Mereka memeras uang dari orang lain dan memberikannya kepada anggota tertua kelompok tersebut. Jika Anda tidak punya uang, mereka akan mengutuk dan memukul Anda. Kim Hieora juga merupakan bagian dari Big Sangji," kata B kepada Dispatch.
Kim Hieora pun tidak membantah bahwa dirinya dulu menjadi anggota Big Sangji. Namun, ia mengklaim bahwa Big Sangji hanyalah komunitas online yang siapa saja boleh bergabung alih-alih geng perundung.
"Ya, saya bukanlah siswa teladan saat masih SMP. Aku memang mengacau. Namun, Big Sangji bukanlah geng bullies. Pada saat itu, memiliki komunitas online dengan teman-teman kalian adalah hal yang populer. Big Sangji adalah nama komunitas online. Itu bukan tempat rahasia yang hanya diperuntukkan bagi para bullies," sangkal Kim Hieora.
Berikut beberapa komentar yang pernah ditinggalkan Kim Hieora di komunitas online Big Sangji.
- 1 Desember 2003: "Anak nakal ini hahaha, mencoba macam-macam dengan kami tapi akhirnya tidak pernah sampai hahaha -_- Sering-seringlah datang, anak nakal hahaha."
- 7 Maret 2004: "Itulah yang aku bilang! haha [disensor] haha tidak bisa pergi ke gereja. . Aku mencintaimu haha, kamu cantik! Jika aku berbohong, aku akan masuk neraka. Unnie (kakak perempuan) cantik ini akan pergi karaoke bersamamu! Maukah kamu membawakan uangnya? Sampai jumpa. [Disensor] sebenarnya cukup cantik."
- 6 Juli 2004: "[disensor] >.< selamat bersenang-senang! Jangan hanya berpromosi di luar sana. Wajah [disensor] seperti zombie."
- 13 Agustus 2004: "Oh……. [disensor]….. kenapa kamu menangis — sepertinya mereka membenci orang haha. Apakah ini lelucon haha. Mereka akan mati jika aku melihatnya."
- 17 Agustus 2004: "Oh haha. [disensor] akan bagus! Hai! Kamu! Siapa! Pada hari 2-2 (hari dimana pasangan merayakan hari ke-22 bersama) menggunakan alasan uang asing untuk tidak bertemu? [disensor] sangat marah sehingga dia menenggak dua botol alkohol!!"
Terseret kasus pencurian
Saat semester pertama 2004, bisnis ayah Kim Hieora mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, ia melakukan kerja paruh waktu di restoran cepat saji agar bisa mendapatkan uang saku. Perempuan yang saat itu duduk di bangku kelas 9 juga bercerita perihal kesulitannya kepada temannya, yang namanya disamarkan menjadi X (saat itu kelas 8) dan Y. Namun, X malah mencuri barang agar bisa membantu Kim Hieora dan terlihat baik di hadapannya.
Karena hal ini, X dan Kim Hieora sama-sama dihukum untuk melakukan pelayanan masyarakat. Keduanya menjalani hukuman tersebut di tempat yang berbeda selama dua pekan.
"Dia (X) adalah teman yang sering mengikutiku. Aku kira dia mendengar tentang situasi keluargaku dan berusaha membantuku. Aku tidak memintanya melakukannya (mencuri), tetapi tidak ada yang memercayaiku. ... Aku kaget saat melakukan pelayanan masyarakat. Bagaimana aku hidup sehingga tidak ada yang memercayaiku… Aku menyadari bahwa aku hidup tanpa menanamkan kepercayaan pada orang lain," terang Kim Hieora kepada Dispatch.
Saat SMA, Kim Hieora bertekad berubah menjadi lebih baik dan bersekolah di SMA Perempuan Bukwon. X melanjutkan pendidiknya di daerah lain. Namun, aktris Uncanny Counter 2 tersebut mendengar bahwa label pencuri masih melekat dengan identitas X.
"Aku menjalani kehidupanku dan berusaha keras menjadi orang yang lebih baik. Namun, orang lain menjalani kehidupan penuh rasa sakit. Hatiku terluka ketika memikirkannya," ucapnya.
Tidak ikut merundung, tetapi menyaksikannya
Informan lain yang disamarkan namanya menjadi C menyebut Big Sangji suka memalak uang pelajar lain dan menggunakannya untuk membeli rokok, alkohol, hadiah untuk pacarnya, atau pergi ke karaoke. Jika pelajar tersebut menolak, anggota Big Sangji akan melakukan kekerasan. Begini respons Kim Hieora terhadap klaim tersebut.
"Benar bahwa aku bergaul dengan Big Sangji. Aku juga dipukul oleh kakak kelas tanpa alasan, tetapi aku tidak memukul adik kelas atau temanku. Pelajar kelas 9 akan tiba-tiba meminta uang 100 ribu won kepada kami (adik kelas). Kami tidak punya waktu, jadi kami mengumpulkan 50 ribu won dari kelas 8 dan 50 ribu won lagi dari kelas 7," kata dia.
Namun, Kim Hieora membantah bahwa dirinya terlibat dalam melakukan kekerasan. Kepada Dispatch, ia mengaku menyesal karena telah menjadi saksi (bystander) aksi perundungan tersebut.
"Aku mengakui bahwa aku menyaksikan hal itu (perundungan), dan aku menyesal. Namun, aku tidak terlibat dalam kekerasan verbal maupun fisik. Mengapa namaku muncul? Apakah aku di samping kalian saat itu? Apakah aku melewati kalian? Aku tidak pernah terlibat dalam hal ini. Mungkin aku tidak menganggapnya serius karena adik kelas yang dibully. Memikirkannya lagi, sungguh sebuah kesalahan besar karena aku menjadi bystander (penonton)," ujarnya.
Informan lain juga menyebut bahwa Kim Hieora merokok selama sekolah dan merampas uang orang lain agar bisa pergi ke karaoke. Sang aktris lagi-lagi membantah karena dirinya tidak bisa merokok saat itu. Perihal karaoke, ia mengakui memang suka ke tempat tersebut tetapi bukan dengan uang hasil merampas.
"Aku juga tidak pernah merokok. Sebenarnya aku ingin membuat citraku lebih kuat. Namun, badanku tidak bisa menoleransi rokok. Selain itu, pacarku juga tidak suka perempuan yang merokok. Aku suka bernyanyi di karaoke saat itu dan sering datang ke sana. Ada kalanya temanku membayarnya. Aku tidak ingat bagaimana cara mendapatkan uangnya. Bagaimanapun, aku tidak pernah mengambil uang orang lain untuk membayarnya," terang Kim Hieora mengklarifikasi.
Pernyataan agensi Kim Hieora
Satu suara dengan aktrisnya, Gram Entertainment dalam pernyataan resmi juga membantah bahwa Kim Hieora merupakan seorang perundung semasa SMP. Memang benar bahwa perempuan kelahiran 1989 itu bergabung dan bergaul dengan Big Sangji. Namun, agensi menegaskan bahwa artis asuhannya tak pernah ikut melakukan kekerasan.
"Bertentangan dengan judul artikel yang dirilis hari ini, Kim Hieora tidak mengakui atau andil dalam aktivitas penindasan tersebut. Ia tidak pernah terlibat dalam kekerasan di sekolah. Kami ingin mengatakan sekali lagi bahwa ini adalah apa yang dikatakan Kim Hieora ketika berbicara dengan media. Selain itu, baik media maupun Kim Hieora mengetahui bahwa komentar yang diberikan informan berasal dari kesalahpahaman dan kesalahan dalam mengingat peristiwa. Informan menyelesaikan kesalahpahaman tersebut, meminta maaf kepada Kim Hieora, dan memberi tahu media mengenai hal ini. Karena itu, kami mengira semuanya selesai karena kesalahpahaman," tulis Gram Entertainment.
Untuk membuktikan klaim tersebut, Gram Entertainment ke depannya akan menyajikan detail informasi yang akan memperjelas permasalahan ini. Untuk saat ini, agensi meminta agar media tidak membuat berita spekulatif yang bisa merusak reputasi Kim Hieora.
Dampak rumor terhadap Kim Hieora
Imbas rumor ini, penampilan Kim Hieora sebagai host SNL Korea Season 4 akhirnya dibatalkan. Mengutip Allkpop, naskah yang rencananya diperankan oleh aktris ini bercerita tentang perundungan di lingkungan kantor. Oleh karena itu, alasan ini menjadi dugaan terkuat mengapa episode kesembilan tersebut gagal tayang. Di kalangan netizen, pengakuan Kim Hieora sebagai bystander aksi penindasan pun menuai kekecewaan.
Bagaimana tanggapanmu mengenai kabar ini, Bela?