Di kalangan pencinta K-pop, beberapa boy group bisa dibilang terkenal, sebut saja BTS, SEVENTEEN, NCT, Stray Kids, atau TXT. Namun, orang dalam industri menyebut jumlah laki-laki yang mengikuti audisi kini berkurang drastis. Perbandingannya bahkan bisa mencapai 9:1 jika disandingkan dengan jumlah trainee perempuan.
"Angka trainee laki-laki yang mengikuti audisi terlalu rendah," kata seorang manajer pengembangan trainee dari agensi besar saat ditanyai jumlah peserta audisi laki-laki usai pandemi, dikutip dari Allkpop.
Pilih jalur influencer
Berkurangnya trainee laki-laki rupanya sudah beberapa kali menjadi topik diskusi di Korea Selatan. Pasalnya, anak muda kini memiliki pilihan lain untuk terkenal, salah satunya dengan menjadi influencer. Cara ini dinilai lebih efektif mengingat menjadi trainee agensi membutuhkan banyak pengorbanan dari segi waktu, biaya, bahkan keterbatasan aktivitas di luar latihan.
"Makin sulit untuk meyakinkan trainee laki-laki untuk mengikuti audisi menjadi idol ketika ada rute lain dengan YouTube atau media sosial (sebagai influencer), sehingga mereka tak perlu melalui pelatihan yang sulit," ungkap manajer tersebut.
Sejauh ini, sudah ada idol K-pop laki-laki yang dulunya merupakan influencer dan kini berhasil debut. Gunil Xdinary Heroes misalnya. Ia sempat menjadi Youtuber yang mengunggah permainan drumnya di channel keunilkoo dan Today's Menu. JYP Entertainment yang berniat membentuk band baru kemudian menghubunginya secara pribadi.
Perusahaan memintanya untuk menunjukkan kemampuannya secara langsung saat tim audisi singgah di Boston, tempat tinggal Gunil yang kala itu berkuliah di Berklee College of Music.
Meski tetap harus menjalani pelatihan selama hampir dua tahun, ia akhirnya berhasil debut Desember 2021 lalu. Para penggemar bahkan menyebut bahwa Gunil debut di usia yang ideal (23 tahun) saat diskusi idol di bawah umur mencuat beberapa waktu lalu.
Persaingan debut yang ketat
Bahkan jika seseorang telah melalui banyak kesulitan selama menjadi trainee, persaingan untuk debut pun nyatanya tak mudah. Hal ini bisa kita saksikan melalui acara survival yang beberapa tahun terakhir menjadi tren. Puluhan trainee laki-laki bersaing, tetapi hanya sekitar 10 orang yang terpilih untuk debut.
Belum lagi ada saja permainan kotor manipulasi voting yang sempat jadi kontroversi dan membuat bakat terbaik gagal debut. Grup jebolan acara ProduceX 101, X1, bahkan harus bubar lebih awal karena skandal manipulasi ini.
Boy group dinilai sulit populer di Korea Selatan
Minat laki-laki untuk menjadi trainee agensi menurun barang kali juga dipengaruhi oleh sulitnya menuai popularitas di negara sendiri. Belakangan ini, lagu-lagu yang viral didominasi oleh karya girl group, seperti NewJeans, FIFTYFIFTY, dan IVE. Boy group pun dinilai kurang menarik perhatian remaja laki-laki akhir-akhir ini.
Berikut beberapa komentar netizen di situs Theqoo.
"Boy group tidak terlihat keren di mata remaja laki-laki belakangan ini. Bahkan jika mereka pandai bermusik, mereka akan memilih jalur hip-hop sebagai rapper atau bergabung di sebuah band."
"Sangat sulit untuk jadi populer."
"Kecuali jika kamu akan sebesar BTS, kenapa kamu harus tertarik untuk menjadi trainee idol? Ini begitu sulit digapai."
Apakah kamu juga menyadari hal ini, Bela? Bagaimana tanggapanmu?