Jika kamu aktif menggunakan media sosial beberapa hari terakhir, kisah mantan SPG nugget yang berhasil lolos ke Stanford University setidaknya sudah lewat sekali di timeline. Perempuan bernama Irawati Puteri itu masih separuh tak percaya bahwa dirinya kini menjadi bagian dari salah satu siswa universitas kelas dunia tersebut.
Mengaku datang dari keluarga yang kurang mampu secara finansial, ia sudah lolos beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebelum mendaftar ke Stanford University. Lantas, persyaratan apa yang harus dipenuhi dan tunjangan apa saja yang akan didapatkannya? Simak informasinya di bawah ini, yuk!
Harus WNI yang punya LoA Unconditional
Kriteria penerima beasiswa LPDP dengan tujuan Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD) adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki Letter of Admission/Acceptance (LoA) Unconditional. Surat ini memuat nama lengkap, jenjang studi, program studi, serta durasi studi, lama studi, permulaan studi dan/atau akhir studi.
LoA Unconditional dikeluarkan secara resmi oleh perguruan tinggi (official admission) yang menyatakan bahwa seseorang telah diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut dengan tanpa persyaratan, kecuali persyaratan sponsor pendanaan, dokumen fisik ijazah dan transkrip nilai jenjang studi sebelumnya, dan/atau persyaratan tambahan yang tidak berisiko mengubah status diterimanya orang tersebut sebagai mahasiswa pada program studi yang dituju.
Berikut beberapa kriteria LoA Unconditional yang wajib dipenuhi:
- Perguruan Tinggi dan Program Studi harus sesuai dengan salah satu pilihan pada aplikasi pendaftaran
- Intake studi harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan LPDP terkait waktu perkuliahan paling cepat yang diizinkan
- Jika intake perkuliahan yang tercantum pada LoA Unconditional yang diunggah tidak sesuai ketentuan maka wajib melampirkan Surat Defer (Penundaan) dari Perguruan Tinggi yang menerbitkan LoA
- Jika pendaftar mengunggah LoA Unconditional yang tidak sesuai ketentuan LPDP, maka dianggap tidak memenuhi kriteria pendaftaran.
Persyaratan penting lainnya
Karena akan berkuliah di luar negeri yang umumnya menggunakan bahasa Inggris, pendaftar LPDP wajib memiliki sertifikat kemampuan bahasa tersebut yang dikeluarkan oleh ETS (www.ets.org), PTE Academic (www.pearsonpte.com) atau IELTS (www.ielts.org). Adapun skor minimal untuk program magister adalah TOEFL iBT® 80; PTE Academic 58; atau IELTS™ 6,5. Sementara itu, skor minimal untuk program Doktor adalah TOEFL iBT® 94; PTE Academic 65; atau IELTS™ 7,0.
Meski belajar tak mengenal usia, penerima beasiswa LPDP memiliki batasan usia. Per akhir tahun, pendaftar program magister maksimal berusia 35 tahun dan pendaftar program doktor maksimal berusia 40 tahun.
Warga berstatus PNS, TNI, dan POLRI juga bisa mendaftarkan diri sebagai penerima beasiswa LPDP. Hanya saja, mereka harus melampirkan surat usulan mengikuti Beasiswa LPDP sekurang-kurangnya dari Pejabat Eselon II yang membidangi pembinaan/pengembangan SDM pada Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah (PNS), Pejabat yang membidangi SDM pada Mabes TNI/TNI AD/TNI AL/TNI AU (TNI), atau Pejabat yang membidangi SDM pada Mabes POLRI (POLRI).
Bersedia mengabdi untuk Indonesia
Beberapa waktu lalu, sempat ramai penerima beasiswa LPDP yang enggan kembali untuk mengabdi di Indonesia. Padahal, hal tersebut merupakan syarat yang sudah dicantumkan sejak awal. Untuk pendaftar program magister seperti Irawati Puteri, mereka wajib menulis komitmen kembali ke Indonesia dan rencana kontribusi di Indonesia pasca studi dengan jelas dan konkret dalam 1.500–2.000 kata.
Mereka wajib berkontribusi selama 2 kali masa studi ditambah 1 tahun (2n+1) setelah selesai studi secara berturut-turut. Dalam kisah Irawati Puteri, ia telah memiliki sebuah organisasi amal yang memperhatikan kaum marjinal seperti anak-anak jalanan bernama Estafet Kebaikan.
Rangkuman persyaratan dokumen
Pendaftaran Beasiswa LPDP bisa dilakukan secara online lewat situs web resmi https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/. Akan ada dua tahap seleksi, yaitu administrasi dan substansial. Jika dirangkum, berikut dokumen yang perlu disiapkan:
- Biodata diri
- KTP
- Scan Ijazah S1/S2 (Asli atau Legalisir) atau SKL (Surat Keterangan Lulus)
- Scan Transkrip Nilai S1/S2 (bukan Transkrip Profesi)
- Sertifikat Bahasa Asing yang dipersyaratkan dan Masih Berlaku (Asli)
- Letter of Acceptance (LoA) Unconditional yang masih berlaku dan sesuai dengan Perguruan Tinggi serta Program studi yang dipilih
- Surat Rekomendasi dari tokoh masyarakat atau akademisi
- Surat pernyataan pada aplikasi pendaftaran saat akan melakukan submit (poin-poin terlampir)
- Surat usulan dari pejabat setingkat eselon II/setara yang membidangi SDM (Khusus pendaftar yang berprofesi sebagai PNS/TNI/POLRI)
- profil diri pada formulir pendaftaran online
- Komitmen kembali ke Indonesia, rencana pasca studi, dan rencana kontribusi di Indonesia
- Proposal Penelitian (khusus Doktor)
Tunjangan yang didapat
Pemerintah berusaha menyediakan biaya untuk berbagai aspek yang dibutuhkan oleh mahasiswa penerima LPDP. Untuk menunjang pendidikan, mahasiswa akan mendapatkan biaya pendaftaran, biaya SPP/tuition fee, tunjangan buku, biaya penelitian tesis/disertasi, biaya seminar internasional, dan biaya publikasi jurnal internasional.
Sementara itu, mahasiswa juga akan mendapatkan biaya pendukung untuk kehidupan sehari-hari, seperti transportasi, aplikasi visa/residence permit, asuransi kesehatan, biaya hidup bulanan, biaya kedatangan, biaya keadaaan darurat (jika diperlukan), hingga tunjangan keluarga (khusus program doktor).
Melihat persyaratannya yang cukup banyak dan saingan yang tentu tak sedikit, perjuangan Irawati Puteri untuk diterima di Stanford University patut kita apresiasi. Kalau berkuliah di luar negeri adalah salah satu impian kamu, semoga selanjutnya giliran kamu yang dapat kabar gembira yang serupa, ya, Bela.