Tak sedikit di antara kita yang masih kurang minum air putih, mengonsumsi junk food, dan membeli barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan. Tanpa disadari, praktik ini memiliki efek buruk yang tidak akan langsung terasa. Oleh karena itu, Danone-AQUA mengajak seluruh lapisan masyarakat mengenal gerakan cunscious consumption melalui gerakan #PikirinDulu.
“Melalui kampanye sosial #PikirinDulu, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling memberikan inspirasi dalam mengalirkan kebaikan dengan mempraktikkan berpikir dulu sebelum memilih produk yang telah memenuhi tanggung jawabnya terhadap lingkungan, kesehatan, dan juga sosial. Dengan begitu, kita semua turut berperan aktif menciptakan keberlanjutan untuk masa depan,” kata Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia.
Apa itu conscious consumption?
Conscious consumption sendiri bisa diartikan sebagai perilaku sadar sebelum mengonsumsi dengan memikirkan terlebih dahulu dampak jangka panjangnya. Hal ini sejalan dengan pilar nomor 12 Sustainable Development Goals yang diusung Danone-AQUA selama ini, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (responsible consumption and production).
“Dalam menentukan pilihan dari produk yang dikonsumsi, dari sisi kesehatan tentunya kita harus mempertimbangkan berbagai faktor, misalnya bagaimana sumber bahan bakunya, apa berkualitas dan dihasilkan dari sumber yang baik, dampaknya faktor-faktor kesehatan dari mulai sumbernya, bagaimana produk tersebut diproduksi, jaminan kualitasnya dan apa dampak produk tersebut bagi diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan, sangat penting untuk dipertimbangkan. Terlebih karena kondisi ekosistem dan lingkungan disekitar pun tentunya akan berpengaruh bagi kesehatan kita," ujar Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.G.K.
Penerapan conscious consumption di kehidupan sehari-hari
Penyanyi dan Social & Environmental Advocates, Andien, merupakan salah satu sosok yang sudah menerapkan gaya hidup conscius consumption ini. Baginya, membeli barang kini tak sebatas kegiatan ekonomi saja. Namun, ia juga harus memikirkan bagaimana barang tersebut diproduksi dan bagaimana dampak jangka panjangnya.
"Pada dasarnya dalam membeli sesuatu, kita tidak hanya memikirkan benefit yang di dapat dari produk tersebut, tapi juga memikirkan benefit dari hal baik yang dapat kita perbuat dengan menjaga lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu menurut saya meningkatkan awareness untuk selalu #PikirinDulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi sesuatu itu penting sekali, terutama di kalangan generasi muda,” ungkapnya.
Founder Sekolah.mu Najeela Shihab juga hadir dalam kegiatan pengenalan kampanye ini. Dari kacamatanya sebagai seorang pendidik, gerakan #PikirinDulu akan berdampak baik jika diperkenalkan kepada generasi muda.
“Perilaku conscious consumption #PikirinDulu merupakan perilaku baik yang perlu mulai dibiasakan kepada generasi muda sejak dini, di lingkungan rumah dan satuan pendidikan kita. Kompetensi ini menumbuhkan kesadaran dalam membuat keputusan, berkait dampak jangka panjang dari apapun yang dikonsumsi - misalnya untuk kesehatan diri. Yang lebih penting lagi, muncul juga tanggung jawab kolektif yang lebih besar, pada keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Ajak generasi muda berkontribusi
Sejalan dengan hal tersebut, Danone bekerja sama dengan Universitas Indonesia mengadakan sebuah kompetisi program inovatif bertajuk Voice of Youth Challenge 2023. Mahasiswa dari seluruh Indonesia diajak untuk memikirkan solusi dua tema besar, yaitu "Sadar Hidrasi" atau "Manajemen Sampah". Informasi lebih lanjut mengenai ajang ini bisa diakses melalui Instagram @voiceofyouthchallenge.
Ternyata sebesar itu, ya, dampak aksi kita untuk lingkungan. Oleh karena itu, mulai sekarang kita coba #PikirinDulu sebelum memutuskan mengonsumsi suatu barang, yuk, Bela!