Burundi disebut sebagai negara termiskin di dunia. Menurut data terbaru Bank Dunia, negara yang menjadi bagian dari Benua Amerika ini memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sebesar US$240. Jika dihitung dengan kurs Rp15.000 per dolar Amerika Serikat, nilai tersebut setara dengan Rp3,6 juta.
Lalu, bagaimana cara warga Burundi hidup selama ini? Apa saja keunikan dari negara ini? Yuk, simak fakta-fakta menarik tentang negara termiskin di dunia ini!
1. Punya 13 juta penduduk
Ibu kota Burundi berada di Bujumbura untuk bidang ekonomi dan Gitega untuk bidang politik. Berdasarkan data termutakhir, penduduk negara ini berjumlah 13.162.952 jiwa. Sementara itu total luas area negara ini adalah 27.834 km persegi. Dengan demikian, kepadatan penduduk negara ini berkisar di angka 473/km persegi. Hal ini membuatnya menjadi negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia ke-17.
Mayoritas penduduk Burundi berasal dari suku Hutu (Bahutu), Tutsi (Batutsi atau Watusi), dan Twa (Batwa). Mereka umumnya berkomunikasi dengan bahasa Kirundi. Namun, ada juga yang menggunakan bahasa Inggris dan Perancis dalam pergaulan sehari-hari.
2. Pernah jadi negara kerajaan
Menarik waktu ke akhir abad 16, Burundi merupakan sebuah negara kerajaan bernama Kerajaan Burundi (Urundi). Sayangnya, pada akhir 1800-an mereka ditarik untuk menjadi bagian German East Africa (GEA) yang berada di bawah kolonialisme Jerman. Hingga pada 1916, wilayah ini terpecah menjadi Ruanda-Urundi di bawah kekuasaan Belgia.
Burundi baru merasakan kemerdekaan pada 1 Juli 1962 dan menjadi negara Republik pada 28 November 1966. Namun, perang sipil terjadi dalam kurun waktu yang cukup panjang di negara ini. Kekacauan pun sempat terjadi di pemerintahan. Pada 2018, referendum konstitusi baru akhirnya berlaku. Burundi resmi menerapkan pemerintahan republik presidensial-demokrasi perwakilan dengan sistem multipartai.
3. Mata pencaharian penduduk Burundi
Penduduk Burundi umumnya bekerja sebagai petani. Namun, minimnya lahan bercocok tanam menimbulkan masalah penebangan hutan, erosi tanah, hingga kepunahan habitat. Per 2005 saja, negara ini kurang dari 6% lahannya ditutupi pepohonan dan lebih dari separuhnya merupakan perkebunan komersial.
Hasil perkebunan yang biasa mereka hasilkan antara lain kapas, teh, jagung, sorgum, ubi jalar, pisang, ubi kayu (tapioka), daging sapi, susu, dan kulit. Kopi dan teh menjadi produk ekspor utama Burundi. Namun, banyak anak muda Burundi yang enggan bertani dan memilih untuk mencari kesempatan di bidang lain.
4. Sempat menjadi negara paling tidak bahagia di dunia Pernah bertanding sepak bola dengan Timnas Indonesia
Menurut Laporan Kebahagiaan Dunia 2018, Burundi menjadi salah satu negara paling tidak bahagia di dunia karena level kebahagiaan penduduknya yang amat rendah. Kondisi geografi negara ini yang terkurung daratan menjadi salah satu penyebabnya. Faktor ini menjadikan Burundi tidak memiliki sumber daya alam yang kaya sehingga angka malnutrisi masih tinggi.
Meski memiliki satu perguruan tinggi, warga Burundi masih memiliki akses yang kurang untuk pendidikan. Layanan telekomunikasi di negara ini bahkan di deretan peringkat bawah berdasarkan data dari World Economic Forum dalam aspek imdeks kesiapan jaringan. Inflasi di negara ini pun terbilang tinggi. Tak heran fakta di lapangan menunjukkan jika sebagian besar warganya hidup dalam kubangan kemiskinan.
5. Pernah bertanding sepak bola dengan Timnas Indonesia
Kendati demikian, warga negara Burundi masih punya kesempatan untuk menunjukkan potensinya di kancah internasional. Maret 2023 lalu, mereka melakukan pertandingan persahabatan di FIFA Matchday melawan Timnas Indonesia. Kekuatan mereka pun tak bisa diremehkan. Dalam pertandingan pertama, Indonesia unggul dengan skor 3-1. Namun, Burundi berhasil menyeimbangkan skor 2-2 di pertandingan kedua.
Jika kamu tertarik berwisata ke Burundi, jangan lupa menyaksikan pertunjukan Royal Drummers of Burundi yang telah melegenda. Kamu pun bisa membawa pulang oleh-oleh kerajinan tangan khas sana yang terkenal unik. Sebagaimana di Indonesia, negara ini juga menetapkan Natal dan Idulfitri menjadi hari libur nasional.
Berminat untuk jalan-jalan ke Burundi, Bela?