Media sosial tengah dihebohkan dengan gelaran Musyawarah Nasional HIPMI yang Senin lalu berlangsung ricuh. Dalam potongan video yang beredar, beberapa anggota tampak memukul anggota lainnya. Acara ini diadakan di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah.
Lantas, apa itu HIPMI? Kapan organisasi ini didirikan? Apa saja kegiatan yang mereka lakukan? Yuk, cari tahu lebih lanjut!
1. Berdiri sejak 1972
HIPMI merupakan singkatan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Berdiri sejak 1972, organisasi non partisan ini memiliki tujuan agar perekonomian Indonesia dapat digerakkan oleh para wirausahawan muda. Beberapa nama yang menjadi anggota pertama antara lain Drs. Abdul Latief, Ir. Siswono Yudo Husodo, Teuku Sjahrul, Datuk Hakim Thantawi, Badar Tando, Irawan Djajaatmadja, SH, Hari Sjamsudin Mangaan, Pontjo Sutowo, dan Ir. Mahdi Diah.
2. Tersebar di seluruh provinsi Indonesia
Dalam usahanya menjangkau para pengusaha muda di berbagai pelosok daerah, HIPMI tak hanya memiliki pengurus pusat, tetapi juga pengurus daerah di 37 provinsi Indonesia. Tercatat, saat ini sudah ada 354 Badan Pengurus Cabang di seluruh Indonesia.
Jebolan HIPMI pun kini sudah banyak menjadi tokoh masyarakat yang mungkin kamu ketahui, seperti pengusaha sekaligus Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie (Ketua Umum 1977–1979), Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (Ketua Umum 2001–2005), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (Ketua Umum 2005–2008), hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (Ketua Umum 2015–2019).
3. Motto dan syarat anggota
Tak sulit untuk bergabung dengan HIPMI. Syaratnya, seseorang hanya harus berusia 17–40 tahun dan memiliki usaha. Untuk pengusaha yang usianya lebih dari itu, mereka akan digolongkan sebagai Anggota Luar Biasa. Berikut cakupan bidang usaha yang dinaungi organisasi ini:
- Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
- Pertambangan
- Industri Kimia, Industri Elektronika, Industri Suku Cadang otomotif, Industri Furniture
- Pariwisata
- Jasa Konstruksi Sipil, dan Mekanikel
- Jasa Konsultansi
- Jasa Pengadaan
- Jasa Keuangan
- Layanan Digital
- Distributor
- Usaha jasa lainnya
Sementara itu, motto yang diusung HIPMI adalah Pengusaha Pejuang-Pejuang Pengusaha. Tak sekadar jadi penggerak usaha yang tangguh, tiap anggota diharapkan bisa memiliki wawasan kebangsaan dan peduli akan tuntutan nurani dari rakyat selaku konsumen mereka.
4. Merambah ke perguruan tinggi
Tingginya angka pengangguran di kalangan mahasiswa membuat pemerintah resah. Oleh karena itu, HIPMI Perguruan Tinggi diresmikan 21 Agustus 2006 lalu oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemrakarsa gerakan ini di antaranya Erwin Aksa, Raja Sapta Oktohari, dan Bahlil Lahadalia.
Lewat gerakan ini, para mahasiswa dari jenjang S-1, S-2, maupun S-3 dibina untuk menjadi Pahlawan Ekonomi yang menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya. Bidangnya pun umumnya dari sektor usaha menengah, seperti usaha kuliner, jasa desain, dan sebagainya.
5. Munas ricuh karena silang pendapat
Mengenai kericuhan yang terjadi dalam munas, beberapa sumber mengungkap hal tersebut terjadi karena adanya silang pendapat di antara beberapa anggota. Baku hantam pun tak terhindarkan. Pada hari kedua, Selasa, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bahkan hadir untuk memastikan keributan sudah reda.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga hadir dalam acara ini. Agenda musyawarah adalah untuk memilih Ketua Umum BPP HIPMI dengan kandidat Anggawira (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI), Akbar Himawan Buchari (Wakil Ketua Umum BPP HIPMI), dan Bagas Adhadirgha (Sekretaris Jenderal BPP HIPMI).
Sayang banget, ya, musyawarah organisasi seperti ini harus diwarnai kericuhan. Bagaimana tanggapanmu untuk kejadian ini, Bela?