Setelah selesai kamu menyelesaikan studimu untuk mendapatkan gelar sarjana, kamu pun mulai melanjutkan perjuanganmu mencari-cari pekejaan. Berbekal dengan ijazah dan semua keahlian yang kamu dapatkan saat di bangku kuliah kamu pun memberanikan dirimu pergi ke dunia pekerjaan. Sayangnya, mencari pekerjaan itu tidak semua mendaftar kuliah di perguruan tinggi negeri. Kecerdasan intelektual yang kamu miliki ternyata belum cukup untuk membuatmu diterima pada suatu pekerjaan. Ditolak memang tidak enak, apalagi ditolak saat melamar pekerjaan. Kamu pun bertanya-tanya apa yang membuat dirimu ditolak saat melamar kerja. Daripada hanya bertanya-tanya lebih baik simak hal-hal yang menyebabkan kamu ditolak saat melamar pekerjaan di bawah ini!
1. Surat lamaran yang tidak cukup menyakinkan
Hal yang terpenting saat kamu melamar kerja adalah surat lamaran. Mengirim surat lamaran adalah tahap awal dalam proses melamar kerja. Ibaratnya adalah surat lamaran pekerjaanmu adalah first impression dari dirimu. Namun, kebanyakan dari kita sering melakukan kesalahan saat menuliskan surat lamaran. Ketidakfokusanmu dalam menulis lamaran pekerjaan bisa menjadi kesalahan yang cukup besar. Ini adalah tindakan yang cukup membahayakan dirimu dan pekerjaan yang kamu lamar. Jadi, bila kamu menuliskan surat lamaran pekerjaan coba diteliti kembali apakah surat lamaran tersebut sudah cukup baik untuk dikirimkan apa belum. Minta tolonglah pada orang yang sudah berpengalaman dalam mencari pekerjaan untuk memeriksa lamaranmu.
2. Saat wawancara kamu tidak memiliki persiapan yang matang
Saat surat lamaranmu diterima oleh HRD tempat kamu melamar pekerjaan, kamu akan segera dihubungi untuk menghadiri panggilan wawancara. Sebelum menghadiri panggilan wawancara kamu harus mencari tahu informasi mengenai perusahaan yang kamu lamar. Hal ini dilakukan agar kamu memahami pekerjaan apa yang sedang kamu hadapi dan memperdalam pemahaman mengenai lingkungan kerjanya. Pihak HRD biasanya juga akan menanyakan motivasimu melamar pekerjaan ini. Bila kamu menjawab dengan tidak meyakinkan, bisa-bisa lamaranmu hanya sampai tahap wawancara.
3. Kamu sibuk membicarakan dirimu sendiri dalam wawancara kerja
Kamu yang senang menceritakan dirimu saat wawancara kerja sebaiknya segera mengurangi kegiatan ini. Jujur dan terbuka saat sesi wawancara kerja memang boleh tapi sebaiknya janganlah terlalu menceritakan dirimu sedalam-dalamnya. Jangan menceritakan bahwa kamu sangat menginginkan pekerjaan itu atau bagaimana kamu dapat sukses bila
perusahaan mau menerimamu. Lebih baik kamu katakan apa saja keuntungan perusahaan bila mempekerjakan dirimu. “Jual” dirimu sebaik mungkin agar perusahaan mau menerimamu. Kurangi menceritakan hal-hal tentang dirimu terlalu dalam.
4. Kamu malas mem-follow up perusahaan yang kamu lamar
Kamu yang baru pertama kali melamar pekerjaan seringkali melupakan hal ini. Malas melakukan follow up atau menindaklanjuti hasilmu setelah proses wawancara adalah salah. Mungkin kamu akan merasa canggung bila harus menghubungi terlebih dahulu tim HRD untuk menanyakan hasil wawancaramu. Daripada kamu menunggu tanpa kepastian, lebih baik ditanyakan. Tanyakan apakah sudah ada keputusan dari perusahaan atas lamaranmu ini.
5. Performa kurang meyakinkan karena sudah takut gagal
Bagi kamu yang sering melamar pekerjaan kemudian sering ditolak pasti akan membuatmu merasa jengah. Kamu pun enggan untuk mencoba mengirim surat lamaran ke perusahaan-perusahaan lain yang belum pernah kamu lamar. Saat sampai di sesi wawancara, kamu pun memiliki
mindset bahwa pasti tidak diterima pada pekerjaan ini. Kegagalanmu sebelumnya membuat dirimu tidak berusaha semaksimal saat awal pertama kali kamu
melamar pekerjaan. Hal tersebut harus kamu buang jauh-jauh agar tercipta aura positif dari dirimu sendiri. Tunjukkan pada dunia bahwa kamu walaupun sering ditolak masih berdiri dengan semangat membara. Ayo, semangat!