Nama Yura Yunita mulai dikenal di industri dan pendengar musik Indonesia di tahun 2014 saat single-nya yang berjudul Balada Sirkus dirilis. Namanya pun kian melambung saat dirinya merilis single bersama Glen Fredly yang berjudul Cinta dan Rahasia.
Unik, romantis, dan memiliki lirik lagu yang mendalam adalah ciri khas Yura dalam setiap lagunya yang ia tulisnya sendiri. Pengalaman hidup dan kisah cintanya menjadi inspirasi Yura untuk menulis setiap lirik lagu yang ia bawakan. Karena hal tersebut, tidak heran jika lagu yang dibawakan Yura selalu memorable dan pas dengan kondisi hati setiap pendengarnya.
Ditemui oleh Popbela.com di daerah Cengkareng, Jakarta Utara, dengan gaya khasnya yang ramah, Yura bercerita tentang pengalaman kariernya dari awal hingga sesukses saat ini. Apa saja kisahnya? Baca terus yuk!
1. Boleh ceritain nggak sih awal perjalanan karier kamu di dunia musik itu seperti apa hingga saat ini?
Awal perjalanan karier, sebenarnya aku memang tumbuh dan besar di keluarga yang cinta dengan dunia musik. Aku kental dengan darah seni. Kayaknya darah seni mengalir begitu saja di kehidupan aku dan aku memang mulai belajar piano klasik sejak kelas 1 SD. Lalu aku kembangin sendiri ke jazz ke musik-musik yang aku suka. Saat SMP aku sudah mulai nge-band. Kelas 1 SMA aku sudah mulai menulis lagu sendiri. Akhirnya di tahun 2013 sudah banyak terkumpul lagu-lagu yang aku tulis sendiri.
2. Lalu bagaimana akhirnya bisa rekaman?
Sebelumnya aku juga sempat menjadi penyiar radio selama dua tahun di Bandung. Sampai akhirnya aku ketemu sama Glen Fredly. Kebetulan kami punya visi dan misi yang sama dan Glen membuatkan aku album. Tapi hampir 80% lagu di album tersebut aku buat sendiri. Mulai dari lagu sampai konsepnya. Alhamdulillah di album pertama itulah, karena aku suka main piano, jadi sangat memudahkan aku untuk menciptakan lagu. Lagu pertama yang aku ciptakan saat kelas 1 SMA itu Berawal Dari Tatap. Setelah itu, alhamdulillah responnya sangat positif dari para pendengar musik Indonesia sangat luar biasa. Mulai dari single pertama Balada Sirkus, lalu semakin menggila lagi saat sudah rilis single kedua, Cinta Dan Rahasia. Ada Berawal Dari Tatap, ada Kataji lagu yang berbahasa Sunda. Alhamdulillah semuanya suka, berjalan lancar dengan cara yang independen.
Setelah album pertama, ada juga lagu berikutnya yang aku rilis. Ada Intuisi, ada Buktikan, dan juga Harus Bahagia. Tiga lagu ini nantinya akan ada di album kedua aku yang sedang aku persiapkan sekarang dan akan rilis di akhir tahun ini. Jadi sekarang lagi fokus dulu di Harus Bahagia. Itu aja perjalanan karier musikku dan alhamdulillah-nya sangat diapresiasi positif oleh masyarakat. Makanya kemarin, setelah lagu Intuisi di album pertama itu, aku mendapat penghargaan di AMI Awards 2017 sebagai penyanyi wanita terbaik dan pencipta lagu wanita terbaik.
3. Rata-rata lagu yang kamu nyanyikan itu kamu tulis sendiri, inspirasinya dari mana?
Inspirasi itu datang dari mana-mana. Tapi kebanyakan dari pengalamanku sendiri. Karena menurutku, paling enak dan paling dapet emosinya kalau kita membawakan lagu yang pernah kita alami sendiri. Ini semacam curhat colongan ya. Soalnya aku memang bukan tipe orang yang mudah curhat sama orang lain. Lebih baik aku simpan, dan saat aku simpan biasanya aku salurkan menjadi sebuah tulisan dan menjadi lagu.
4. Dari semua lagu kamu yang sudah rilis, lagu apa sih yang paling jadi favorit kamu? Kenapa?
Dari semuanya, yang paling jadi favorit aku adalah Intuisi dan Harus Bahagia. Dalam lagu Intuisi adalah sebuah proses. Untuk menghasilkan 3,5 menit itu merupakan hasil pergolakan emosi dari 3,5 tahun yang aku rangkum dari kejadian pelik yang aku alami. Itu lagu yang paling personal yang pernah aku tulis. Sebenarnya agak sulit untuk merilis lagu itu. Alasannya saat proses rekamannya itu dalem banget, sakit sekali rasanya. Ternyata banyak juga orang lain yang merasakan sakitnya saat mendengarkan lagu itu atau melihat video klipnya. Yang membuat aku senang adalah di luar sana banyak merasakan rasa sakit yang terpendam yang bisa disalurkan lewat lagu tersebut.
Aku pernah saat membawakan lagu ini live dan menangis. Yang paling membuat aku sedih itu adalah ketika aku menyanyikan ini semua penonton dengerin banget, itu sih yang membuat aku kayak flashback dan terbawa emosi. Kenapa mengambil Jepang sebagai lokasi syutingnya karena dari detik pertama sampai detik terakhir video klip tersebut mulai itu benar-benar aku alami. Kejadiannya benar-benar di Jepang, jadi video klipnya itu seperti napak tilas apa yang aku alami.
5. Kalau saat ini bukan menjadi musisi kamu akan berprofesi sebagai apa?
Jadi kimia analis. Hehehe. Jauh ya? Dari dulu, dari kecil aku memang bercita-cita sebagai kimia analis. Atau jadi atlet tenis. Karena keluarga besarku adalah analis dan semuanya petenis. Jadi aku mau seperti mereka. Jadi dari dulu memang cita-citanya kalau nggak jadi penyanyi, kimia analis dan petenis. Kalau sekarang aku masih bisa menjadi penyanyi sambil main tenis.
6. Apakah ada yang ingin kamu lakukan selain serius di dunia musik? Misalnya mulai berbisnis atau mencoba akting?
Sebenarnya sambil aku nyanyi ini, aku masuk juga di industri, di bisnis. Karena aku nggak hanya nyanyi, aku yang ambil jalur independen ini jadi semuanya aku urusin sendiri. Mulai tiga lagu ini dan album kedua ini aku tetap di jalur independen dan membuat label sendiri bareng sama manajerku. Menurutku ini adalah satu hal yang menyenangkan. Mungkin banyak penyanyi lain yang lebih suka duduk manis. Kalau aku nggak, lebih kayak mengkonsep sendiri dan ciptain lagu sendiri, membangun tim sendiri dan ini sebenarnya sudah masuk ke musik bisnis juga.
7. Apa sih suka dukanya masuk ke industri musik lewat jalur independen?
Kalau menurut aku sebenarnya mau di jalur apapun ya sah-sah saja. Tergantung passion dan kebutuhan mereka dimana. Di independen ini aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Kekurangannya adalah ya kita memang harus berdarah-darah banget. Dari bawah banget. Memang dari album pertama ini aku cari tim sendiri sih. Dan alhamdulillahnya semuanya adalah sahabat-sahabatku sendiri. Sampai tim PR-nya adalah sahabatku sendiri. Jadi seneng banget sih growing tim dari bisa memilih teman-teman yang mau kita ajak kerja sama. Bener-bener berdarah-darah sendiri, harus baca kontrak bener-bener, kita belajar hukum juga, jadi tahu yang mana hak kita, ngurus royalti sendiri dan segala macemnya. Memang sulit di awal tapi jadi sangat memudahkan dan membawa berka yang baik di masa depan. Nambah ilmu buat aku juga.
8. Anggota tim kamu adalah sahabat kamu semua, pernah nggak sih berantem?
Pasti. Dan justru itu serunya dan karena sudah kenal banget kita jadi tahu bagaimana kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menurut aku, setiap orang nggak mungkin lebih semua kan? Pasti ada kekurangannya. Serunya, di tim aku sudah bisa menerima kekurangan. Karena yang paling sulit growing tim itu adalah menerima kekurangan.