Dampak corona virus begitu besar, bahkan memengaruhi berbagai sektor perekonomian di dunia. Di Amerika Serikat saja, harga pasar saham anjlok, minyak dunia jatuh dan rantai pasokannya terganggu. Begitu pula dengan Tiongkok yang menyarankan setiap perusahaan untuk berhenti bekerja aktif di kantor, ketika virus ini mulai menyebar dengan melakukan lockdown.
Hal ini juga berdampak Indonesia, seperti bidang bisnis apapun yang masih di level pemula. Daya beli otomatis mulai berkurang, karena sebagian masyarakat yang memiliki pemasukan mingguan atau harian, mengganti prioritas pengeluarannya. Tetapi kini belum terlambat untuk menyelamatkan bisnismu, meskipun kini kasusnya masih akan terus meningkat dan belum diketahui kapan akan berakhir. Jika ingin bisnis kecilmu tetap bertahan, ini 3 trik yang bisa kamu lakukan, Bela.
1. Komunikasikan dengan para karyawan.
Satu hal yang terpenting dan dapat kamu lakukan sekarang adalah berkomunikasi dengan karyawan tentang situasi yang sedang terjadi saat ini. Tak bisa dipungkiri wabah corona mengharuskan setiap orang menerapkan social distancing, agar setiap pekerja dapat menjaga kondisi kesehatan masing-masing. Kebijakan ini mengarahkan para pekerja untuk bekerja dari rumah.
Sebagai pemilik, kamu bisa mengutarakan kepada para karyawan bahwa mereka masih mempunyai tanggungjawab yang sama untuk melakukan pekerjaannya. Tetapi karena bisnis harus terus berjalan, kamu bisa menyusun startegi agar tetap bekerja secara efektif dari rumah. Kuncinya, siapkan media komunikasi yang memungkinkan interaksi secara online.
2. Minimalkan jumlah pegawai dan jam kerja.
Jika kamu memiliki bisnis kecil seperti warung kopi, warteg, restoran kecil, atau jualan online yang mengharuskan minimal ada satu tenaga kerja tetap berjaga, maka lakukan pekerjaan shift dengan pembatasan waktu tidak seperti biasanya. Misalnya, jika kamu menerima pesanan hingga malam hari, kali ini batasi hanya hingga sore hari. Berikan pula kuota untuk makanan atau minuman yang kamu terima setiap harinya, agar pekerjaan pegawaimu tidak terlalu berat.
Pastikan pula keselamatan dan kesehatan pegawaimu terjamin, dengan memberikan alat perlindungan diri yang memadai. Memang hal ini bisa memotong laba bersihmu, namun setidaknya modal dan biaya operasional harian bisa tetap terpenuhi, Bela.
3. Menyiapkan kebijakan untuk menghadapi kondisi darurat.
Biasanya bisnis di tingkat awal belum mempersiapkan krisis pada skala ini, pastikan kamu bukan satu di antaranya. Buatlah perencanaan yang matang mencakup segala hal, termasuk bagaimana prosedur dan sistematikanya untuk melakukan pekerjaan jarak jauh. Misalnya, menggunakan perangkat dan program tertentu agar memudahkan komunikasi dengan setiap karyawan, atau melakukan laporan pekerjaan.
Siapkan pula perencanaan dalam menghadapi krisis, seperti bagaimana penggunaan asuransi untuk situasi darurat, menghadapi berbagai jadwal ulang yang sudah direncanakan, termasuk bagaimana cara mendapatkan pemasukan lain karena situasi berubah.
Semoga badai segera berlalu, ya!