Libur lebaran sudah di depan mata! Tentu, hal ini menjadi kabar gembira bagi para pekerja. Sayangnya, kondisi ini sedikit berbeda dengan para pegiat bisnis yang mengkhawatirkan usaha mereka di kala liburan nanti.
Tjufoo, sebagai brand aggregator pertama di Indonesia, hadir memberikan bantuan yang dibutuhkan para pebisnis selama menjalankan usahanya. Di bulan Ramadan ini, Tjufoo juga membagikan tips bagaimana perusahaan bisa mencapai dan menjaga kestabilan bisnis mereka. Nah, seperti apa tips tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.
Kesalahan yang sering dilakukan pemilik usaha
Menurut survei yang dilakukan Tjufoo, setidaknya ada tiga kesalahan yang kerap kali tidak disadari para pengusaha sehingga bisnis yang dijalaninya kesulitan untuk mencapai titik stabil.
“Pertama, brand seringkali tidak invest merekrut tim terbaik berpengalaman untuk growing their business (membesarkan bisnis mereka). Kedua, brand seringkali tidak invest di biaya operasional karena short-term mindset (pola pikir jangka pendek) yang tidak berfokus pada sustainability (kestabilan) bisnis jangka panjang. Ketiga, brand kerap kali belum banyak menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis untuk hasil yang efektif,” ucap TJ Tham, Co-Founder & CEO Tjufoo pada Kamis (6/4/2023).
Kendala yang sering dialami selama Ramadan
Lebih lanjut, TJ juga berbagi pengalamannya saat masih menjadi karyawan di salah satu perusahaan di bidang jasa. Kala itu, ia harus memikirkan bagaimana perusahaan terus berjalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Hari Raya di saat mitra yang bekerja sama dengannya sudah mulai mengambil libur Lebaran.
Menurutnya, pentingnya aspek operasional, sumber daya, serta pengolahan data, merupakan kunci yang harus dimiliki untuk memastikan bisnis bisa memenuhi kebutuhan konsumen di bulan Ramadan, yang pada umumnya terjadi peningkatan.
Tips menghadapi lonjakan permintaan pasar di saat Ramadan
Sebagai seseorang yang telah berpengalaman memecahkan masalah peningkatan pasar di tengah libur Lebaran, TJ Tham menyarankan bagi para pebisnis untuk selalu memastikan bahwa produk yang dimiliki berjumlah banyak untuk memenuhi stok, supplier juga memiliki simpanan produk, dan juga logistik yang bisa menampung dan mengantarkan permintaan yang melonjak.
“Sebagai contoh, walaupun brand memiliki kapasitas dan fasilitas produksi yang masif, tapi dengan sumber daya manusia yang lebih sedikit menjelang hari raya, brand bisa menggunakan pihak eksternal seperti supplier untuk memenuhi permintaan di ‘peak season’, bukan hanya mengandalkan internal yang ada,” tutur TJ.
Seberapa banyak barang yang akan diproduksi, kamu bisa melakukan prediksi dengan mempelajari data penjualan beberapa tahun sebelumnya.
Tjufoo menawarkan kemitraan guna mencapai bisnis yang stabil
Sejak berdiri pada 2022 lalu, Tjufoo sebagai pihak aggregator pertama di Indonesia telah bekerja sama dan membantu beberapa brand mencapai pertumbuhan bisnis yang terukur dan nyata dengan membantu membuat ekosistem yang tepat bagi brand tersebut. Dalam kerja sama nanti, Tjufoo akan menaungi usahamu dan memberi berbagai bantuan yang kamu butuhkan.
Bantuan itu bisa berupa saran dan strategi pertumbuhan, logistik, dan infrastruktur teknologi hingga bantuan operasional.. Bahkan, Tjufoo juga bisa menawarkan bantuan berupa dana apabila selama perjalanan menuju bisnis yang seimbang, kamu membutuhkan dana tambahan darurat.
Tjufoo bisa hadir di tengah masyarakat sejak tahun lalu tidak lain karena keinginannya untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan sektor bisnis di Indonesia. Ini akan menjadi kabar baik bagi kamu, Bela!
