Berbagai macam karakter atasan pasti ada di dalam suatu kantor. Atasan seakan nggak peduli dengan masalah yang dihadapi para karyawannya, tuntutan, target, dan ekspektasi harus dipenuhi demi kelancaran bersama. Walaupun Atasan terkesan cuek dan hanya peduli tentang pekerjaan namun ada beberapa hal yang diamati oleh Atasan kepada karyawannya, simak 7 hal ini supaya nggak terlalu terkejut.
Sepintar apa pun kita di kantor dalam menyelesaikan permasalahan tapi punya masalah dengan pengaturan waktu maka bisa menjadi catatan tersendiri olehnya. Poin ini memang seringkali menjadi perhatian utama karena menyangkut kinerja produktif dan profesional kita sebagai karyawan. Sesekali memang kita mendapatkan tugas yang jangka watu penyelesaiannya tergolong singkat berarti Atasan kita ingin mengetahui bagaimana cara kita dalam mengatur dan memanfaatkan waktu yang ada. Jika kamu mempunyai keahlian dalam mengatur waktu dengan baik maka poin ini nggak jadi masalah.
Walaupun sepertinya Atasan kita juga suka datang terlambat bukan berarti ia nggak tahu kedisiplinan karyawannya. Diam-diam ia sesekali mengecek waktu karyawannya masuk kantor apalagi bagi kamu yang bekerja di perusahaan start-up tentu saja lebih mudah baginya untuk melakukan hal ini. Jika kamu sadar pada rapat evaluasi Atasan beberapa kali membahas bahwa seluruh karyawan diwajibkan untuk datang tepat waktu, bisa jadi itu tanda bahwa ia tahu siapa saja yang suka datang terlambat dan tepat waktu.
Walaupun perusahaan tempat kamu bekerja mengatur jam lembur setiap karyawannya dan lembur merupakan suatu kebutuhan agar pekerjaan cepat terselesaikan, Atasan kamu juga tahu siapa saja karyawannya yang tinggal di kantor lebih lama untuk bekerja. Sama dengan poin yang sebelumnya, poin ini dapat dilihat sebagai bentuk pertanggungjawaban kamu dalam bekerja. Tapi kamu juga harus dapat bekerja dengan cara yang cerdas. Kalau kamu terlalu sering untuk lembur Atasan mempertanyakan kinerjamu pada saat jam produktif.
Dengan melakukan komunikasi maka dapat dilihat bahwa kamu adalah seorang karyawan yang bisa membawa diri dengan baik atau tidak. Meskipun mempunyai teman kerja sekaligus teman main di kantor kamu juga harus menjaga cara komunikasi. Hindari kata-kata yang nggak pantas dan terlalu frontal walau dengan teman kerja. Dan kamu juga harus pintar menempatkan diri jika kamu berkomunikasi antara karyawan yang sudah senior dan dengan teman kerja sebaya.
Di kantor seringkali kamu minta tolong kepada OB untuk membelikan sesuatu di luar kantor baik itu untuk keperluan kantor maupun keperluan pribadi. Maka tidak jarang kamu semakin akrab dengan mereka atau malah sebaliknya seringkali terlalu komplain karena pesanan nggak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sikap yang kurang enak kepada OB menjadi catatan Atasan bahwa kamu kurang bisa menghargai usaha orang lain. Cara kamu memperlakukan OB bisa merupakan salah satu cara Atasan membaca karakteristikmu di kantor
Agak mirip dengan poin pertama, sikap kamu menyelesaikan tugas yang semakin dekat deadline bisa menjadi penilaian tersendiri. Banyak karakterisktik asli yang nggak sengaja kita tunjukkan saat menghadapi deadline, apakah kita panik sampai harus mengganggu orang lain atau tetap tenang? Menghadapi batas waktu penyelesaikan pekerjaan cenderung membuat mood berantakan apalagi ditambah dengan tugas yang datangnya dadakan dengan deadline yang sama. Dalam situasi ini Atasan bisa melihat kecerdasan emosi pada masing-masing karyawannya.
Perbedaan pendapat dan salah paham memang dapat menjadi pergesekan kecil kalau nggak dikomunikasikan dengan baik. Jika itu masalah profesional ada baiknya kamu menyelesaikannya di kantor dan dengan cara yang profesional. Akan tetapi jika permasalahan cenderung kearah yang personal maka nggak seharusnya dibawa di lingkungan kerja. Hal ini akan mengganggu performa kamu selama jam produktif. Terlihat kurang profesional apabila Atasan mengetahui kamu mempunyai permasalahan personal dengan teman kerja hingga dibawa di lingkungan kantor.
Belum lagi jika kamu dan teman-teman kerap kali membicarakan Atasan, mungkin ia juga tahu. Bersikap netral memang susah jika Atasan mempunyai karakter yang kaku. Tapi jika melihat target yang kamu susun dan jenjang karir yang sedang kamu bangun maka bersikap profesional adalah keharusan.