Setiap orang pasti punya keinginan sekaligus menjadi ambisi di dalam hidupnya. Di satu sisi, ambisi sangat baik untuk kamu agar bisa memacu diri lebih baik lagi. Di sisi lain, ambisi bisa membuatmu tertekan dan emosional. Bagaimana jika kamu terlalu memaksakan ambisi? Dan apa saja tanda kalau kamu terlalu memaksa dirimu untuk meraihnya? Simak yang berikut ini.
1. Rasa bahagia terhapus
Banyak hal yang harus kamu lakukan bisa membuatmu lupa untuk bersenang-senang. Bagimu yang selalu mengejar ambisi, kegiatan ini seperti kurang penting. Padahal, selain sukses kamu juga perlu bahagia. Terkikisnya perasaan bahagia, bisa membentukmu menjadi pribadi yang kaku dan sedikit culas. Nggak jarang juga kamu bersikap skeptis terhadap orang lain. 2. Fokus utama adalah target
Kamu akan selalu membawa target dalam setiap aktivitas yang kamu jalankan. Bahkan dalam obrolan, kamu nggak segan untuk membicarakannya. Kamu pun lebih suka bergabung dalam kegiatan yang berhubungan dengan pencapaian targetmu secara nyata. Maksudnya, kamu agak segan mengikuti atau mengerjakan kalau dampaknya kecil dalam pencapaian target yang kamu buat.
3. Suka dengan kerja cepat
Sebagai orang yang ambisius tentu saja banyak hal yang harus dikerjakan. Oleh karenanya, kamu suka bekerja secara cepat dan tepat. Terlihat terlalu sibuk dan mengabaikan orang lain sangat mungkin kamu lakukan. Bahkan, kamu akan lebih mementingkan hasil daripada menikmati proses. Hati-hati, kamu juga berpotensi menyingkirkan orang yang nggak satu ritme kerja denganmu.
4. Terlalu memuja masa depan
Masa depan memang dibentuk seawal mungkin agar bisa menikmati hari tua. Tapi, kamu terlalu serius memikirkan masa depan. Rencana masa depan kamu tata serapi mungkin dengan membawa kesuksesan materi di dalamnya. Kamu pun memperbaiki beberapa pandangan agar sesuai dengan masa depan. Nggak ada yang salah, tapi kamu juga bisa bersyukur dengan hidup yang telah kamu capai.
5. Mudah paranoia
Orang yang ambisius memang mengejar sesuatu hingga dapat. Kamu juga sadar bahwa persaingan itu pasti ada. Dengan demikian kamu mudah sekali untuk panik, khawatir, bahkan lebih merasa tertekan. Ini dikarenakan keadaan yang kamu buat sendiri. Untuk itu, nggak ada ruginya kok mengejar tujuan tapi sambil menikmati hidup. Resah terhadap keberhasilan teman sendiri pun sering kamu rasakan. 6. Mudah iri
Kamu membentuk target yang lumayan tinggi dan siap bersaing. Memantau pencapaian teman pun dilakukan. Kamu akan merasa lebih baik ketika meraih target dan memenangkan suatu persaingan. Yang mana persaingan ini kamu sendiri yang membuatnya. Ketika dihadapkan dengan kegagalan, kamu terpuruk terlalu lama dan menyalahkan apa pun. Kamu pun susah untuk menghargai pencapaian kecil.
7. Keadaan menjadi statis
Kehidupan rasanya nggak lagi berwarna. Kamu selalu bersikap tenang, padahal sebenarnya banyak sekali gejolak yang wajib kamu selesaikan. Kalau hidup yang fokus pada target dan kesuksesan materi, bisa dibayangkan bagaimana datarnya. Kamu pun nggak sempat mengambil hal positif dari kejadian hidup yang menjadikanmu untuk lebih baik dan bermanfaat. 8. Susah menikmati hidup
Dari poin-poin yang sebelumnya sudah kelihatan kalau kamu yang ambisius cukup susah untuk menikmati hidup. Kamu akan gelisah dan merasa kurang nyaman apabila melakukan hal-hal yang santai. Kalau memang harus melakukan kegiatan pelepas penat, kamu akan memilih hobi yang bisa menghasilkan pendapatan. Atau, melakukan kegiatan yang sifatnya kompetitif.
9. Terlalu mendengarkan orang lain
Kamu berusaha mewujudkan beberapa perkataan dan asumsi orang lain agar terlihat hebat dan tanpa celah. Jika ada orang terdekat yang telah sukses kemudian ia mendominasimu, maka kamu nggak segan untuk menjalankan semua masukan darinya. Kamu juga sangat mengutamakan menjalin orang-orang yang berpotensi untuk membantumu meraih kesuksesan. Kamu juga harus paham ketika mewujudkan ambisi terpengaruh dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Ada baiknya kamu memikirkan kembali sebelum menentukan keinginan.
