Menjadi orang yang menyenangkan itu nggak gampang. Tapi, kamu pun nggak mau kalau sampai jadi orang yang membosankan. Oleh sebab itu, jangan heran kalau saat ini generasi muda berlomba-lomba untuk memperluas pertemanan. Bukan untuk dibilang gaul, tapi untuk menambah pengalaman dan wawasan. Dalam pergaulan, secara langsung memilih teman-teman yang inspiratif dan nggak drama.
Bicara mengenai orang yang membosankan, tentu nggak ada satu orang pun yang mau dicap demikian. Pada kenyataannya, kamu dan yang lainnya pernah memberikan label kalau si A begini, si B begitu. Bahkan sempat terlontar kalau ada salah satu yang membosankan. Bagi kamu yang penasaran seperti apa kebiasaan orang yang membosankan, cek di bawah ini.
Melakukan Kegiatan Monoton
Rutinitas yang itu-itu saja memang membuat bosan. Perlu aktivitas sampingan supaya beragam. Namun mereka betah berada di zona yang seperti ini. Orang di sekitar akan heran dan bosan melihatnya melakukan hal itu-itu saja. Tapi, mereka punya pendapat kalau aktivitas yang monoton ini merupakan kewajiban yang harus diselesaikan. Nggak hanya dalam pekerjaan, memilih hiburan pun seperti itu.
Kurang Membuat Orang Lain Tertawa
Semua orang memang punya selera humornya masing-masing. Tapi, orang yang suka bercanda menandakan kalau fleksibel. Karena bisa menilai suatu kejadian dalam beragam sisi. Bisa ditebak kalau orang yang membosankan kurang bisa menerima obrolan lucu dan selalu dianggap serius. Begitu juga sebaliknya, ketika bermaksud bercanda, banyak yang nggak paham maksudnya. Fakta uniknya, orang yang suka humor dan bercanda lebih mudah menjalin pertemanan.
Nggak Punya Topik Menarik
Ini berkaitan dengan poin pertama. Orang yang seperti ini kurang bisa menemukan hal yang menarik, karena menjalankan aktivitas yang itu-itu saja. Dan berbagi cerita yang sama. Sebagai pendengar awalnya tertarik, tapi lama-lama akan bosan karena terdengar kurang ada perkembangan. Salah satu faktornya adalah mereka terlalu keras dan nggak mau peduli dengan sekitar. Atau, mereka enggan membagikan sesuatu ke semua orang.
Kurang Bisa Melihat dari Dua Sisi
Mereka biasanya akan merasa kesulitan dalam memahami sudut pandang orang lain. Dan, akan kebingungan kalau harus berbicara dengan banyak orang. Karena, keyakinan dan sudut pandang pribadinya terlalu besar. Beberapa dari mereka secara nggak langsung akan menunjukkan sikap negatifnya seperti menyalahkan orang lain, terlalu banyak mengeluh, dan merasa benar.
Lemah dalam Improvisasi
Bersikap spontan dalam keadaan genting memang bisa menyelamatkan diri. Misal, dalam presentasi di kantor, tentu akan bosan jika harus terpaku pada layar dan data. Setiap orang punya cara agar lebih menyenangkan. Namun, bagi orang yang seperti ini, spontanitas dan improvisasi adalah tantangan paling besar. Ada faktornya salah satunya adalah kurang percaya diri, takut salah, hingga malu menunjukkan kelebihan yang sesungguhnya.
Susah Beropini
Akan terlihat tanda kalau mengikuti suara terbanyak. Bukan berarti nggak punya opini, hanya saja terlalu malas untuk menyampaikannya. Seringkali juga menjawab “tidak tahu” agar cepat selesai dan kembali menyelesaikan urusannya. Di sisi lain, orang seperti ini kurang punya keinginan untuk berpikir kritis, sehingga bingung untuk melontarkan hal yang menarik.
Berkomunikasi Satu Arah
Dalam melakukan pembicaraan memang paling nyaman kalau lawan bicara merespon dengan baik. Bisa dengan perkataan dan bahasa tubuh. Namun, ketika bertemu dengan orang yang seperti ini, kamu merasa berbicara sendirian. Atau, mereka terus berbicara tanpa memberikan kamu kesempatan untuk merespon dan menyampaikan opini.