Di dunia kerja dan pertemanan, menemukan orang yang enak diajak ngobrol dan diskusi memang menyenangkan. Kamu pun dalam hari kagum dengan sikap yang dimilikinya. Elegan, tahu inti pembicaraan, berisi, dan bisa memberikan masukan dalam porsinya.
Tentu saja sikap tersebut membuat orang lain merasa nyaman karena seperti mendapat ilmu baru. Nggak gampang untuk menumbuhkan sikap seperti ini. Ada beberapa tahapan yang wajib kamu perhatikan.
popbela.com/content-images/post/20180824/1-5b2f0b3cdef58777391e2147e41fc7a9.jpg" />Dalam waktu dan situasi yang nggak terduga tentu ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan prinsip. Kemudian muncul perasaan yang kurang bagus, sehingga kamu bisa menyalahkan orang dan berbuat kurang menyenangkan. Situasi ini bisa dikendalikan dengan cara berpikir rasional dan menahan diri sebelum menyampaikan pendapat. Atau juga bisa belajar mengenal emosi dari dalam diri dan lebih menghargai sekitar.
Setiap hari tentu banyak sekali ide, pemikiran, dan pertanyaan yang muncul di kepala. Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan sesuatu yang menurutmu nggak masuk akal. Kamu bisa mengabaikan karena bersikap realistis dan masih ada hal lain lebih bermanfaat dan perlu diselesaikan. Atau, kamu terlalu memikirkannya sehingga menimbulkan rasa kekhawatiran. Oleh sebab itu, perlu komunikasi yang membangun agar bisa berbagi pemikiran dengan orang yang tepat.
Orang yang peka dan bisa bersikap pada tempatnya sebagian besar mempunyai rasa empati yang bagus. Selain itu, mereka juga dapat menjadi pendengar yang bijaksana. Sering kali mereka melontarkan pertanyaan yang tidak biasa. Bukan sekedar ingin tahu, tapi membantu untuk refleksi dan introspeksi diri. Kemudian, bisa memberikan saran yang netral agar mampu menyelesaikan masalah secara mandiri.
Menjadi berbeda dan unik bukan masalah, mereka bisa menemukan sisi yang orang lain nggak melihat. Mereka nggak menunjukkan perubahan ketika tahu yang dihadapinya sesuatu yang unik. Karena memahami kalau setiap orang ada sisi sempurna dan kekurangan. Paham kalau kesempurnaan bisa mengikis kebahagiaan. Jika berbincang dengan orang yang seperti ini jauh dari pembahasan tentang materi dan ambisi. Karena mereka tahu, itu bisa membuat kecewa.
Hampir sama dengan setiap ide dan pertanyaan yang banyak muncul setiap waktu. Setiap orang dihadapkan dengan banyak keputusan yang wajib diambil setiap harinya. Mulai dari hal sederhana seperti mau bangun jam berapa hingga tentang hal-hal profesional. Banyaknya keputusan yang harus diambil membuat mereka nggak bersikap impulsif. Walaupun dituntut untuk serba cepat, mereka tahu apa yang dibutuhkan dan bersedia untuk nggak ikut tren.
Selain lima poin di atas, orang yang peka dan elegan juga punya pemikiran yang dewasa.
