Selain jenjang karir yang jelas hal yang diperhatikan oleh karyawan pada saat memilih perusahaan tempat bekerja adalah penjelasan kenaikan pendapatan atau gaji. Pada waktu melakukan kontrak kerja karyawan juga diberikan pemaparan tentang waktu dan cara karyawan mendapatkan kenaikan gaji. Kita telah berkontribusi besar di perusahan dengan melakukan beberapa pencapaian tapi perusahaan terkesan diam. Jika kamu masuk ke dalam kondisi yang seperti ini maka sudah seharusnya kamu membicarakan dengan Atasanmu. Membicarakan kenaikan gaji dengan Atasan merupakan pembicaraan yang sensitif. Simak cara profesional agar negosiasimu tersampaikan dengan baik kepada Atasan.
1. Ceritakan pekerjaanmu terkini
Jangan terburu-buru untuk langsung menyatakan keinginan untuk kenaikan gaji kepada Atasan. Sebagai karyawan yang profesional wajib bagi kamu untuk melihat kembali apa yang menjadi deskripsi pekerjaan dan apa saja fasilitas perusahaan yang ditawarkan dan kamu dapatkan. Kamu bisa melihatnya di kontrak kerjamu. Setelah itu sebagai pembicaraan pembuka kamu bisa menceritakan posisi dan pekerjaanmu.
2. Lakukan sedikit penelitian
Bernegosiasi kenaikan gaji memang nggak mudah dan harus ada data pendukungnya. Kamu bisa melakukan penelitian kecil mengenai hal ini. Dengan melakukan kegiatan ini kamu akan mengetahui berapa pendapatan yang seharusnya kamu terima dengan posisi, perusahaan, kondisi, dan letak kota kamu bekerja.
3. Bersikap setenang mungkin
Menghadapi Atasan untuk melakukan pembicaraan serius yang personal memang nggak mudah. Seringkali merasa panik dan grogi jika sudah berhadapan langsung dengan Atasan. Rasa panik membuat kamu kurang bisa untuk menyampaikan maksud. Usahakan untuk tetap tenang agar Atasanmu percaya bahwa kamu memang harus menegosiasikan hal ini.
4. Paparkan posisi gaji dan pencapaianmu
Jangan ragu untuk memulai melakukan pemarapan mengenai posisi dan pencapaianmu di tempat kerjamu. Kamu bisa menceritakan berapa lama kamu bekerja, keahlian apa yang kamu dapatkan, pendapatan yang kamu peroleh hingga target perusahaan apa yang telah kamu capai. Kamu pun diwajibkan untuk mempunyai data pendukung mengenai target pekerjaan yang telah kamu capai. Dan Atasan yang baik seharusnya mengetahui kinerja masing-masing karyawannya.
5. Mulai paparkan maksud negosiasi
Setelah menceritakan posisi dan pencapaianmu untuk perusahaan kamu boleh menyatakan maksud dari pembicaraanmu. Atasan mungkin akan terkejut atau bersikap nggak peduli tapi kamu jangan langsung putus asa. Ada baiknya kamu menunggu respon Atasan untuk membicarakan hal ini lebih dalam.
1. Perjelas maksud negosiasi
Jika pada awalnya negosiasi untuk meminta kenaikan gaji maka itu yang harus kamu tekankan. Nggak perlu membahas hal lain seperti fleksibilitas kerja dan jam lembur karena bisa menimbulkan berbagai macam asumsi.
2. Perjelas pencapaian kerjamu
Seorang karyawan yang profesional pasti memahami apa saja yang telah menjadi pencapaiannya. Walaupun itu kecil kamu harus tahu. Dan ketika negosiasi sedang berlangsung kamu bisa memakainya sebagai alasan terkuat. Hindari untuk mengatakan bahwa kamu telah bekerja sepanjang hari untuk perusahaan sebagai pencapaianmu.
3. Bersiap dengan pembahasan selain uang
Kelanjutan dari poin pertama bahwa yang berhak membahas hal lain selain maksud dari negosiasimu adalah Atasanmu. Mungkin Atasanmu nggak bisa memberikan kenaikan gaji dalam waktu dekat tapi ia bisa memberimu beberapa fasilitas tambahan seperti waktu kerja yang lebih flesibel atau kesempatan untuk berlibur sebagai penggantinya.
4. Jangan terburu buru
Pembahasan ini memang cenderung menciptakan suasana yang kurang kondusif dan cenderung sangat tegang. Setelah kamu memaparkan maksud, keinginan, dan pencapaian kerjamu usahakan jangan terlalu memaksa Atasan untuk mengambil keputusan saat itu juga. Berikan ia waktu untuk berpikir dan menimbang permintaan dari kamu.
5. Hindari mengambil masalah ini secara personal
Jangan menunjukkan kamu emosi karena bukan kenaikan gaji yang kamu dapatkan dan hindari untuk bercerita dengan teman kerja. Walaupun negosiasi ini berhasil menghabiskan kesabaran kamu sebaiknya kamu nggak mengeluarkan kata-kata atau sikap yang dapat merusak hubungan profesional antara kamu dengan Atasanmu.