Kalau kita amati di kantor pasti ada satu atau dua karyawan yang tidak dapat bekerja secara maksimal. Ada yang suka menunda pekerjaan, panik dalam menghadapi pekerjaan, bahkan ada yang terlihat selalu menganggur seolah tidak ada pekerjaan. Fenomena ini sedikit terlihat aneh bagi kantor yang memiliki target dan tujuan yang jelas. Sebagai karyawan maupun Atasan sebaiknya mengetahui beberapa alasan dibalik fenomena ini.
popbela.com/content-images/post/20160629/p1-18be4971c2c2af59c27e66d2b3f70fca.jpg" />
Adanya WIFI membuat para kita selalu tergoda membuka media sosial walaupun itu hanya satu menit. Terutama bagi kita yang bekerja di sektor kreatif internet dan segala macam media sosial adalah media kita untuk melakukan pekerjaan, idealnya begitu. Namun, seringkali agak disalahgunakan untuk membuka media sosial pribadi.
Saat ini banyak toko online yang mengirimkan penawaran diskon lewat email pada jam-jam produktif kerja. Sebagai wanita ini adalah momen yang tidak boleh terlewatkan. Dampaknya kita sedikit mengabaikan pekerjaan demi berburu barang favorit. Selain toko online yang juga berhasil menggoda adalah tiket dan paket perjalanan promo yang seringkali hadir di jam kerja. Fenomena ini berhasil mengalihkan pekerjaan dan menimbulkan obrolan baru seputar belanja dan liburan.
Kemampuan kita dengan teman kerja kita memang berbeda-beda kadangkala Atasan memberikan pekerjaan melihat kemampuan karyawannya dan yang mampu melakukan tindakan persuasif dengan baik. Sebagai karyawan tentu kita terkadang juga merasa tidak adil dengan pembagian tugas yang diberikan. Ada yang diberikan tugas yang asyik dan menyenangkan tapi disisi lain ada yang diberikan tugas yang berat dan serius. Jika ini berlangsung lama maka akan menimbulkan kecemburuan dalam bekerja.
Bagi kita yang suka akan hal baru rutinitas kerja adalah sesuatu yang membosankan. Apabila kita menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu lama-kelamaan semua akan terasa biasa saja. Target yang kita susun secara individu maupun bersama tim kurang seru apabila kita mengerjakan tugas kerja yang monoton. Atau ekspektasi dan ambisi kita terhadap target terlalu tinggi yang tidak sebanding dengan kekompakan tim kerja dalam mencapai target itu juga mengakibatkan kita kurang bersemangat.
Di era ini kerja lembur adalah hal yang biasa dan merupakan suatu kebutuhan. Bekerja keras memang boleh akan tetapi kita juga memberikan waktu untuk diri kita. Kerja selama 8 jam sehari jika dilakukan secara efektif dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Kelelahan karena bekerja juga memberikan dampak yang kurang baik bagi performa kita di hari berikutnya.
Kita sebagai karyawan memang diwajibkan untuk selalu tampil prima dan produktif, tidak jarang sebagian dari kita bersedia untuk lembur demi terselesaikan tugas. Namun, kadangkala perusahaan tempat kita bekerja tidak memberi perhatian mengenai masalah ini. Dampaknya mereka menjadi tidak lagi bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Jadwal kerja yang padat memang tidak dapat dihindari. Selain itu, jadwal cuti yang tidak memungkinkan memaksa kita harus masuk kantor dan kerja. Merasa bosan itu pasti. Dilanda bosan membuat kita mencari hal-hal yang menarik di sekitar ruang kerja, transfer energi pun tidak bisa kita lakukan apabila kita sedang mengalami kebosanan. Merasa bosan juga dapat dikategorikan sebagai faktor kita tidak produktif di kantor. Sesekali memang perlu sekali-kali untuk outing bersama teman kerja agar tidak bosan dengan suasana kantor.
