Belum lama ini, CEO Bukalapak Achmad Zaky membuat heboh para warganet Indonesia, khususnya pengguna Twitter. Tak hanya itu, kolom komentar Instagramnya pun juga dibanjiri ribuan komentar dari para pengguna Instagram. Memang, seperti apa sih aksi Achmad Zaky sampai ia diserbu para warganet Indonesia?
Berawal dari cuitan di Twitter
Semuanya berawal dari cuitan sang CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang mengungkap soal rendahnya anggaran R&D Indonesia di tahun 2016 yang hanya sebesar $2 miliar US. Hal ini membuat Indonesia tertinggal sangat jauh dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat yang di tahun 2016 sudah memiliki R&D sebesar $511 miliar US, disusul oleh China yang memiliki anggaran R&D sebesar $451 US dan juga Jepang yang menyediakan anggaran R&D sebesar $165 US dan seterusnya. Namun, Achmad Zaky sudah menghapus cuitannya tersebut.
Muncul tagar #uninstallbukalapak
Atas viralnya cuitan Achmad Zaky, para pengguna Twitter khususnya pendukung Presiden Joko Widodo beramai-ramai menggunakan tagar #uninstallbukalapak yang akhirnya menjadi trending di Twitter di nomor urut 2. Menurut mereka, data yang disebutkan Zaky itu sama sekali tidak valid. Bahkan, banyak yang mengaku sudah meng-uninstall aplikasi e-commerce milik Achmad Zaky, Bukalapak.
Diserbu netizen
Tak berhenti hanya sampai di Instagram, Achmad Zaky juga diserbu para warganet Indonesia di akun Instagramnya. Di unggahan Instagram, Zaky yang menyebutkan kalau dirinya telah berhasil membuka kantor baru Bukalapak di daerah Kemang ini juga menyita perhatian para warganet Indonesia. Seperti akun @herrysb yang mengatakan "Oalah tong tong baru bisa bukalapak udah sombong ntar gua bukawarung biar kita bersaing" selain itu akun @edygovandri mengatakan "share data tuh yg 2019 om jgn yg data lama".
Klarifikasi
Sadar akan banyak orang yang menyebutkan dan mengirimkan pesan (direct message) dirinya di akun Twitter, Zaky langsung menyampaikan klarifikasi bahwa sebenarnya ia menyampaikan fakta kalau 20 sampai 50 tahun ke depan Indonesia harus investasi riset dan SDM agar tidak kalah dengan negara-negara lain, terutama negara maju di dunia.
Permohonan maaf
Tak sebatas klarifikasi, Zaky juga meminta maaf kepada para pendukung Presiden Joko Widodo karena kata-kata yang ia gunakan dalam menyampaikan cuitannya yang viral tersebut jadi salah persepsi bagian sebagian orang. Zaky mengaku kalau maksud dari cuitannya tersebut sama sekali tidak berniat buruk atau menjatuhkan orang lain.
Well, kita harus bisa belajar nih dari permasalahan CEO Bukalapak, Achmad Zaky kalau kita harus berhati-hati dalam menyampaikan pesan atau maksud disetiap sosial media agar tidak terjadi kesalahpahaman.