Mempersiapkan dana darurat adalah bagian penting dalam perencanaan keuangan dan sebaiknya tidak kamu lewatkan. Dana darurat bisa menjadi alternatif bila sewaktu-waktu kamu membutuhkan uang tanpa diduga, sehingga cara penyimpanannya juga perlu diperhatikan.
Terlebih lagi, belakangan ini Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah beberapa kali menyebut soal resesi yang mungkin akan menghantam Indonesia di tahun 2023 mendatang. Agar kita bisa 'selamat' dari kemungkinan terburuk terkait resesi ini, maka dana darurat perlu dipersiapkan sebaik mungkin.
Lantas, bagaimana cara menyiapkan dana darurat tersebut? Simak langkahnya berikut ini.
Berapa besaran dana darurat yang dibutuhkan?
Sebetulnya setiap orang memiliki jumlah dana darurat yang berbeda, tergantung dari besarnya pengeluaran setiap bulannya. Namun, jika kamu bingung menentukan jumlah dana darurat yang dibutuhkan, kamu perlu mengetahui rules of thumb.
Ada pun rules of thumb adalah sebagai berikut; jika kamu masih single, maka kebutuhan dana darurat adalah minimal di 3-4 kali dari pengeluaran bulanan. Misalnya, dalam satu bulan kamu mengeluarkan Rp4.000.000; maka dana darurat yang kamu butuhkan adalah Rp12.000.000 hingga Rp16.000.000.
Apabila kamu sudah menikah, tapi belum memiliki anak, dana darurat yang dibutuhkan minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan. Contoh, dalam satu bulan kamu mengeluarkan Rp8.000.000; maka dana darurat yang dibutuhkan adalah Rp56.000.000.
Terakhir, apabila kamu sudah menikah dan memiliki anak, maka kebutuhan dana darurat yang dibutuhkan minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran bulanan kamu di angka Rp10.000.000; maka dana darurat yang dibutuhkan adalah Rp120.000.000.
Cek kondisi keuangan terkini
Setelah mengetahui jumlah dana darurat yang kamu butuhkan, langkah selanjutnya adalah memahami kondisi keuangan terkini. Cara mengetahui hal ini adalah dengan memahami berapa jumlah pendapatan dan pengeluaran per bulan, serta profil risiko kamu. Dengan memahami hal ini, kamu akan memahami cashflow bulanan, sehingga kamu tahu berapa jumlah dana yang disisihkan untuk mulai mencicil dana darurat yang dibutuhkan.
Untuk memahami lebih jauh tentang kondisi keuangan, kamu bisa melakukan tes kesehatan finansial. Kamu juga bisa membuat pembukuan atau mencatat cashflow keuanganmu secara khusus agar lebih mudah. Selain berfungsi untuk mengontrol pengeluaran apa saja yang penting dan tidak penting, hal ini juga sebagai salah satu cara mengumpulkan dana darurat dengan efektif.
Kuncinya: disiplin dan konsisten
Satu lagi yang perlu diingat bahwa dana darurat adalah cadangan keuangan yang harus ada saat kamu membutuhkannya. Sehingga, jika memilih menginvestasikan dana cadangan tersebut, pastikan memilih instrumen yang mudah dicairkan. Hal tersebut bisa membuat pengumpulan dana daruratlebih struktur, kita pun juga bisa menggunakan hasil dari tabungan atau investasi kita.
"Menabung dana darurat memang bukanlah hal yang mudah. Kuncinya adalah konsisten, dan mengetahui risiko profil masing-masing. Sebagai langkah pertama yang perlu dilakukan adalah cek kondisi finansial kamu, dengan begitu kamu dapat mengetahui anggaran keuangan dan catatan keuangan harian. Sehingga mengetahui berapa kemampuan menabung per bulan. Bank OCBC NISP mendukung masyarakat untuk #FinanciallyFit lewat layanan kesehatan finansial dari RuangMenyala.com dimana masyarakat secara umum bisa mengetahui kondisi pengelolan keuangan saat itu juga. Sehingga, kamu dapat menyisihkan dana darurat setiap bulan sesuai dengan rencana (goals) dan kondisi profil," ujar Chinni Yanti Tjhin, Retail Proposition Division Head Bank OCBC NISP, mengutip dari rilis yang diterima Popbela.
Bagaimana Bela, sudah mulai menyiapkan dana darurat?