Dalam dunia kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang, DeepSeek hadir sebagai pesaing baru yang berambisi menyaingi ChatGPT. Diperkenalkan pada akhir 2024, model AI ini dikembangkan oleh Liang Wenfeng dan langsung menarik perhatian karena kemampuannya dalam pemrosesan bahasa alami.
Dibandingkan dengan ChatGPT, yang pertama kali dirilis oleh OpenAI pada 2022, DeepSeek muncul dengan sejumlah keunggulan, terutama dalam efisiensi operasional dan pendekatan open-source. Ini pengertian dari DeepSeek serta empat kelebihan DeepSeek dibanding ChatGPT.
Apa itu DeepSeek?
Dalam era digital yang semakin maju, DeepSeek hadir sebagai asisten virtual berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu pengguna dalam berbagai aspek, mulai dari penyediaan informasi, penulisan, editing, riset, hingga inspirasi konten. Dengan teknologi AI yang canggih, DeepSeek mampu memahami dan merespons permintaan pengguna dengan cepat serta akurat.
DeepSeek didirikan dengan tujuan utama untuk memudahkan kehidupan manusia melalui solusi berbasis AI yang efisien, akurat, dan mudah diakses. AI ini dirancang untuk menjadi mitra andal bagi individu maupun profesional dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari, termasuk pekerjaan kreatif, riset, dan analisis data.
Dengan teknologi yang terus berkembang, DeepSeek berpotensi menjadi alat yang mendukung produktivitas serta memberikan solusi AI yang inovatif bagi penggunanya.
1. Efisiensi biaya dan performa optimal
Salah satu keunggulan utama DeepSeek adalah biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT. Biaya untuk menghasilkan teks dengan model DeepSeek hanya sepersepuluh dari biaya yang dikeluarkan OpenAI untuk ChatGPT. Selain itu, DeepSeek juga menggunakan jumlah chip yang lebih sedikit, yakni hanya 2.048 chip Nvidia H800, jauh lebih rendah dibandingkan model AI Barat yang membutuhkan 16.000 chip.
DeepSeek V3 sendiri memiliki ukuran hampir 700GB dengan 685 miliar parameter, menjadikannya salah satu model bahasa terbesar yang tersedia secara bebas. Sebagai perbandingan, model Llama 3.1 dari Meta hanya memiliki 405 miliar parameter.
2. Teknologi Open-Source yang fleksibel
DeepSeek mengadopsi pendekatan open-source, yang memungkinkan pengembang untuk mengakses, memodifikasi, dan mengoptimalkan model ini sesuai kebutuhan mereka. Hal ini berbeda dengan ChatGPT yang bersifat closed-source, di mana akses terhadap teknologi AI-nya lebih terbatas dan berbayar.
Dengan strategi ini, DeepSeek membuka peluang lebih luas bagi startup dan perusahaan kecil untuk mengembangkan produk berbasis AI tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
3. Performa unggul dalam berbagai pengujian
Dalam berbagai tes, DeepSeek menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan ChatGPT:
- Tes penalaran logis: DeepSeek mencetak 92%, lebih tinggi dibandingkan ChatGPT yang memperoleh 89%.
- Tes pemrograman: DeepSeek meraih skor 88%, mengungguli ChatGPT yang memperoleh 85%, serta jauh di atas Gemini yang hanya 75%.
Performa ini menunjukkan bahwa DeepSeek memiliki potensi besar untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pemrosesan bahasa alami hingga pengembangan perangkat lunak.
4. Dampak pada industri teknologi
Kehadiran DeepSeek memberikan dampak besar pada industri AI global. Setelah rilis model terbaru DeepSeek-R1, saham beberapa perusahaan teknologi besar mengalami penurunan signifikan. Bahkan, nilai pasar Nvidia turun hingga USD 600 miliar dalam satu hari karena meningkatnya persaingan dari model AI baru ini.
Selain itu, popularitas DeepSeek juga terus meningkat, terbukti dari aplikasinya yang menjadi salah satu aplikasi AI paling banyak diunduh di App Store AS dalam waktu singkat setelah peluncurannya.
DeepSeek hadir sebagai pesaing serius bagi ChatGPT dengan menawarkan biaya operasional yang lebih murah, teknologi open-source, serta performa yang lebih efisien. Dengan semakin banyaknya inovasi dalam AI, persaingan ini tidak hanya menguntungkan perusahaan teknologi, tetapi juga pengguna yang kini memiliki lebih banyak pilihan model AI yang canggih dan terjangkau. Namun, tantangan seperti regulasi dan etika tetap menjadi aspek penting yang harus diperhatikan seiring dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan di masa depan.