Bagi para profesional muda yang baru mulai meniti karier, menjalani hidup mandiri dan menghasilkan pendapatan sendiri menjadi salah satu pencapaian yang membanggakan. Namun, jika tidak diimbangi dengan pengelolaan yang bijak, berbagai masalah berpotensi muncul dan memengaruhi kondisi keuangan jangka panjang.
Skenario ini juga didukung oleh hasil survei terkait perilaku keuangan oleh Zigi dan Katadata Insight Center (KIC) yang menyatakan bahwa mayoritas generasi Z & Y memiliki proporsi pengeluaran bulanan yang cenderung lebih besar dari pendapatan. Menanggapi hal ini, Prita Ghozie, CEO & Principal Consultant ZAP Finance mengajak para profesional muda untuk memulai perencanaan keuangan sedini mungkin.
Berikut ini terdapat beberapa tips keuangan untuk kamu yang baru memulai karier. Simak, yuk!
Tiga kategori utama sebagai dasar alokasi rekening
Rekening living, saving, dan playing menjadi tiga kategori utama yang bisa diandalkan sebagai panduan dasar memisahkan rekening pribadi. Cara ini cocok untuk para kamu yang belum melakukan budgeting secara rinci, karena kategori dikelompokkan secara sederhana.
"Penghasilan bulanan dapat dialokasikan dengan skema 50% ke dalam rekening living untuk kebutuhan esensial harian seperti makan, keperluan rumah atau kost, dan transportasi. Setelah itu, 30% disisihkan dalam rekening saving yang bisa berupa tabungan, dana darurat, dan investasi. Sedangkan, 20% sisanya bisa dialokasikan dalam rekening playing untuk memenuhi kebutuhan hiburan yang tentu tak kalah penting," ujar Prita Ghozie, seperti dikutip dari rilis yang diterima Popbela.com.
Tanamkan mindset ‘start small, start now’ dalam berinvestasi
Berinvestasi membuka peluang bagi para first jobber untuk menambah nilai serta jumlah aset yang dimiliki. Tak perlu khawatir, instrumen investasi kini hadir dengan makin beragam, seperti saham, reksa dana, emas, dan masih banyak lagi.
Banyaknya pilihan investasi bisa membuat para first jobber yang belum familiar menjadi ragu untuk memulai. Mengatasi kendala tersebut, first jobber sebaiknya fokus pada proses belajar dan memantapkan hati untuk berani memulai. Sebagai langkah awal, mulailah dengan membandingkan risiko antarinstrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial.
"Saat ini, membeli produk investasi sudah semakin mudah. Dengan modal dana mulai dari puluhan ribu rupiah saja, first jobber bisa mulai berinvestasi. Selain itu, akses untuk belajar agar lebih memahami risiko juga makin terbuka. Mulai dari kehadiran berbagai platform online, hingga manajer investasi yang bisa membantu mengelola aset kita. Terlepas dari pilihan instrumen dan jumlah nominalnya, yang terpenting adalah berani memulai terlebih dahulu," tambah Prita.
Tetapkan tujuan finansial jangka pendek dan panjang
Tujuan finansial kerap diasosiasikan dengan jumlah nominal harta yang ingin dimiliki. Padahal, tujuan finansial turut melibatkan tujuan hidup yang dikehendaki serta kapan mau dicapai.
Sebagai first jobber, penting untuk menentukan tujuan ini agar keputusan finansial tetap terkontrol. Tujuan dalam waktu dekat bisa dikategorikan sebagai jangka pendek, seperti wish list barang yang ingin dibeli, hingga dana liburan. Sedangkan tujuan jangka panjang bisa berupa impian-impian seperti membangun rumah, mengumpulkan modal bisnis, atau bahkan rencana pensiun di hari tua.
"Mulailah mengevaluasi kondisi finansial yang dimiliki seperti jumlah tabungan, dana darurat, utang, dan penghasilan. Setelah itu, tujuan finansial bisa ditentukan sesuai kebutuhan dan keinginan. Sehingga, strategi bisa disusun dengan memperhitungkan tujuan dan kondisi terkini," ujar Prita.
Bangun kebiasaan finansial dengan memanfaatkan teknologi
Kehadiran teknologi dapat membuat realisasi perencanaan keuangan semakin mudah dan terstruktur. Segala kebutuhan finansial bisa dipenuhi melalui segenggam smartphone yang tak terbatas oleh jarak dan waktu.
Mulai dari aplikasi investasi, layanan pembayaran digital dengan fitur dan kampanyenya, hingga transaksi sesederhana mentransfer uang telah menjadi gaya hidup sehari-hari yang memanfaatkan teknologi.
Itulah beberapa tips keuangan di zaman modern untuk kamu yang baru memulai karier saat ini. Kamu bisa ikuti empat tips tersebut agar hasil kerja kerasmu tidak sia-sia begitu saja, ya.