Kebanyakan perusahaan memiliki tradisi untuk mengadakan interview untuk menentukan akan merekrut pegawai baru. Namun beberapa tahun terakhir, perusahaan besar memilih untuk meniadakannya karena penelitian terakhir.
Ron Friedman, seorang psikolog dan author buku The Best Place to Work menyebutkan kalau menurut penelitian yang ia lakukan 81 persen orang akan berbohong kala sedang diwawancara. Friedman mengatakan kalau orang-orang menjadi tidak jujur karena alasan yang sederhana, yakni mereka ingin mendapatkan pekerjaan.
business.tutsplus.com Meskipun kita jujur dengan jawaban dalam sesi interview, ada banyak keberpihakan pada orang-orang lain yang biasa kita ukur melalui penampilannya. Biasanya para calon pekerja akan berpikir kalau kesempatan untuk diterima bekerja pada sesi interview biasanya berpihak pada wanita yang penampilannya menarik, tinggi dan berbicara dengan suara lantang. Perusahaan pada umumnya pun mengakui hal tersebut, maka dari itu solusinya kebanyakan perusahaan besar seperti WordPress.com, Menlo Inovations dan Automattic pun sudah meniadakan sesi wawancara dan sebagai gantinya mereka mengadakan audisi. Solopracticeuniversity.com Ya, seperti halnya audisi ajang bakat, calon pekerja tidak akan ditanyai tentang pengalaman dan pendidikannya namun diberikan studi kasus tentang apa yang sebenarnya yang akan terjadi di tempat kerja nantinya.
Developer software Menlo Development misalnya sudah meniadakan sesi wawancara dan langsung membagi 50 kandidat calon pekerja menjadi pasangan dalam waktu 20 menit di mana mereka harus berbagi komputer dan sama-sama memberikan ide baru. Setelah itu, dalam 20 menit berikutnya mereka harus berganti pasangan dan diberikan topik lain untuk mencari ide baru sampai tahapan ini berlangsung selama satu jam lamanya.
education.healthcaresource.com
Tahap ini dilakukan tanpa sesi wawancara demi memastikan kalau orang yang terpilih memang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan memahami pola kerja di perusahaan tersebut. Tradisi interview memang tidak akan bisa menghilang begitu saja, namun tahapan seperti ini dikenal lebih efektif untuk mencari kandidat pekerja baru.
Perusahaan tidak perlu membuang-buang waktu mempelajari resume seseorang dan hal ini menguntungkan instansi merekrut orang-orang yang sebenarnya hanya bisa berperan sebagai aktor yang bisa berpenampilan menarik dan berbicara dengan lantang.