Membicarakan orang di belakang bisa jadi kegiatan yang mengasyikan tapi juga sangat berbahaya saat berada di kantor. Beberapa orang percaya kalau /www.popbela.com/tag/gosip">gosip yang tersebar di kantor benar adanya namun tetap saja kalau tidak dikonfirmasi ke orangnya, gosip hanyalah cerita buatan belaka.
Menurut pakar bisnis Peter Vajda dari Atlanta, Amerika Serikat, menggosip di tempat kerja bisa jadi tindakan kekerasan di lingkungan kerja karena intinya menggosip adalah serangan yang berbentuk kata-kata.
Memang beberapa jenis gosip ada yang bersifat dukungan tanpa maksud menyakiti hati seseorang, namun beberapa topik pembicaraan di kantor bisa jadi berbahaya. Supaya kamu tidak dicap sebagai tukang gosip nantinya, ini dia topik pembicaraan yang perlu kamu jauhi saat berkumpul dengan rekan kerja.
1. Ras, agama dan suku
Topik tentang ras, agama dan suku sudah tidak lagi asyik untuk digosipkan karena ujung-ujungnya kegiatan ini hanya menimbulkan perdebatan yang akhirnya malah membuat permusuhan.
Melontarkan komentar tentang keberpihakan tentang ras, agama dan suku hanya akan membuat kamu dianggap sebagai orang yang picik, tidak open-minded dan tidak bisa menerima perbedaan.
2. Orientasi seksual
Salah satu privasi yang sebenarnya tidak perlu kamu umbar apalagi dibicarakan dengan teman sekantor adalah masalah orientasi seksual.
Kamu tidak perlu tahu masalah pribadi seseorang apalagi yang menyangkut kecenderungan orientasi seksual karena hal ini tidak pantas dan hanya akan menyakiti hati orang lain. Orientasi seksual masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan oleh karena itu hindarilah topik pembicaraan tentang ini.
3. Masalah keluarga
Problem dalam rumah tangga dan keluarga sebenarnya lumrah terjadi dan hal ini tidak perlu diangkat menjadi topik pembicaraan kala sedang berada dengan teman sekerja.
Bergosip tentang masalah keluarga sebenarnya sangat tidak etis karena hal ini menyangkut lingkungan internal yang tidak perlu diketahui oleh lingkungan kantor. Jangan mau dianggap tidak profesional hanya karena mengungkit masalah keluarga ya, Bela.
4. Sifat jelek bos
Sebenarnya cukup wajar bagi bawahan untuk membicarakan bosnya namun tetap saja kamu harus memberikan batasan tentang komentar seperti apa yang perlu kamu bagi dengan teman sekantor.
Membicarakan bos karena kebiasaan jeleknya hanya akan mengkerdilkan autoritas dan kredibilitas kamu sebagai karyawan. Namun jika kebiasaan jelek bos kamu sudah menyangkut ranah kekerasan hal ini yang perlu kamu ambil tindakan lebih lanjut.