Karena hallyu alias korean wave yang sangat mendunia, tentu perubahan besar dalam lingkungan sosial di Korea Selatan begitu terlihat. Apalagi kehidupan para artisnya tampak begitu menyenangkan bagi anak-anak dan remaja di Korea Selatan. Lalu karena kehidupan glamor kah yang membuat anak-anak di Korea Selatan sangat ingin menjadi idol di negeri mereka?
Sebetulnya tak heran juga kalau mereka punya cita-cita jadi orang terkenal, belum lagi jika melirik gaya hidup para kpop idol yang mewah, bahkan mereka bisa berlibur ke Eropa atau Amerika dalam hitungan hari, mengendari mobil dan mengenakan pakaian mahal, tas dan sepatu bermerk setiap harinya. Reuters, salah satu media internasional ternama melansir sebuah survey tahun 2015 lalu yang menyatakan sebanyak 21 persen remaja Korea Selatan berharap menjadi Kpop idol ketika dewasa. Profesi ini bahkan menjadi pilihan karier teratas dalam survey yang dibuat. Dari hasil data tersebut memang sudah tak heran lagi sih, sebab bayaran untuk seorang idol kpop saat ini bisa sangat menggiurkan. Departemen keuangan bidang perpajakan di Korea Selatan saja menyebutkan kalau pendapatan rata-rata kpop idol naik 72 persen sejak tahun 2010. Penambahan pendapatan ini juga banyak disumbang oleh kepopuleran artis korea di luar negeri berkat industri hiburan korea yang diawali dari dunia musik dan dramanya.
Hal ini menyebabkan banyak orangtua yang menghabiskan uangnya kursus musik dan tari demi mewujudkan anak-anaknya yang ingin menjadi Kpop idol, harapannya agar anak mereka bisa lulus audisi di agensi ternama seperti YG Entertainment yang membesarkan nama Big Bang dan BLACKPINK atau SM Entertainment yang membesarkan grup seperti EXO dan Red Velvet.
Namun begitupun sudah diterima di agensi besar, tidak ada yang tahu kapan anak-anak ini akan debut meski sudah dilatih dari usia dini seperti penyanyi G.Soul yang baru debut setelah 15 tahun dilatih dibawah agensi besar JYP Entertainment yang membawahi artis TWICE dan GOT7.
Kesuksesan di masa muda tampaknya menjadi aset besar ya di Korea Selatan.