“Jangan dimakan dulu, mau gue foto.” Pernah, nggak Bela kamu lagi laper lalu temanmu langsung protes untuk tidak memakan pesananmu karena mau difoto terlebih dahulu untuk unggah di Instagram? Ya, hal ini memang sering dialami bagi siapapun. Kesal atau justru kamu menganggapnya itu hanya hal yang biasa? “Yah namanya juga zaman sekarang, boleh lah sekali-sekali posting yang kekinian,” begitulah setidaknya beberapa lirihan yang pernah kita dengar.
Tapi sadar nggak sih Bela, kalau setiap detik atau menit kamu harus selalu merekam momen yang ada di depan mata kamu, justru momen tersebut akan hilang? Ya, berlalu begitu saja tanpa arti. Belum tentu juga kamu bisa memaknai dengan menyaksikan momen tersebut dari tangkapan rana kamera yang tampil pada layar handphone kamu.
Apalagi Royal Society of Public Health (RSPH) mengatakan kalau media sosial seperti Instagram, Snapchat, Facebook and Twitter itu memberi dampak buruk bagi kesehatan mental kita, Bela. Nggak percaya? Ini lho hasil penelitiannya.
1. Gelisah dan Depresi
Setelah mensurvei nyaris sekitar 1,500 orang berusia 14 hingga 24 tahun yang candu menggunakan media sosial, sampai menghabiskan waktu dua jam atau lebih bermain Instagram, Facebook dan Twitter, si peneliti mengatakan kalau pecandu medsos akan merasakan meningkatnya rasa gelisah dan depresi. Faktanya, justru YouTube lah yang memberi dampak positif.
2. Tempat Pencitraan
Sebetulnya kita sudah sama-sama tahu, kita lah sang sutradara bagi diri sendiri ketika di media sosial. Kegiatan yang kita jalani, makanan dan minuman yang kita konsumsi hingga item fashion apa yang kita gunakan merepresentasikan atau membentuk citra kita di mata orang lain. Ya, kita punya narasi sendiri untuk menciptakan penilaian orang lain terhadap diri kita, hanya melalui media sosial seperti Instagram.
3. Jadi Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Nggak heran pula kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan? Apa yang ia gunakan, ke tempat mewah mana yang mereka hampiri, sekeren apa pertemenan dia, adalah pertanyaan rasa penasaran yang pasti sudah terpatri di dalam otak kita, meski nggak semuanya berpikir seperti itu. Tanpa sadar, bisa memperburuk rasa percaya dirimu lho, Bela dengan sering membandingkan dirimu dengan orang lain berdasarkan unggahan Instagram mereka. Padahal, kamu harus ingat kalau setiap orang bisa membentuk citra mereka dengan mudah dengan mengunggah foto. Jadi janganlah berkecil hati lalu ‘ketagihan’ membandingkan dirimu dengan orang lain ya, karena yang kamu lihat di media sosial selalu yang ‘bahagia’.
4. Jadi Ketergantungan
Kalau dulu saat bangun tidur kita hanya mematikan alarm jam weker yang bunyinya begitu berisik lalu langsung mandi dan membuat sarapan, kini tampaknya cukup berbeda. Ketika bangun tidur, setelah mematikan alarm yang berbunyi di handphone, kita otomatis langsung membuka aplikasi Instagram, slide, slied, and slide. Tanpa sadar waktu 30 menit terbuang begitu saja.
5. Kehilangan Hal yang Bermakna
Dengan terus menghabiskan waktu menggunakan media sosial, tanpa kita sadari, ktia bisa melewatkan momen yang sebetulnya penting, atau menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan lain yang positif dan bisa meningkatkan taraf hidupmu. Seperti, merapikan LinkedIn supaya bisa terlihat profesional dan menarik, jadi ada kemungkinan kamu di-hijack perusaaan lain yang menjanjikan karier dan gaji lebih menarik. Atau kembali membaca buku novel kesukaanmu.
Karena terlalu bergantung dengan media sosial memang memberi dampak buruk bagi kita, Bela. Kurangi untuk berpikir “ah Instastory dulu.”