Setelah Donald Trump menarik perhatian dunia atas kemenangannya, kini giliran putri kebanggaan Trump, Ivanka yang menjadi sorotan media massa. Pasalnya, sejak awal Ayahnya mencalonkan diri sebagai Presiden USA, Ivanka menjadi sosok yang paling penting dalam kampanye Trump. Padahal sepanjang kariernya sebagai pebisnis dan model, Ivanka belum pernah terjun ke dunia politik.
Namun sebagai tim sukses Ayahnya, Ivanka dinilai pandai dan pesan politik sang Ayah dapat ia sampaikan dengan baik kepada publik. Tak heran jika banyak orang menerka Ivanka juga akan menjadi politisi dan masuk dalam jajaran pemerintahan di bawah kepemimpinan Ayahnya. Lalu kira-kira apa ya alasan kuat Ivanka diisukan akan bekerja di Gedung Putih?
Selama menjalani kampanye Donald Trump, Ivanka mengaku ia sangat peduli dengan dunia pendidikan dan perempuan. "Gaji yang layak dan tempat penitipan anak adalah dua hal yang paling penting buatku."
Meski ia selalu mendampingi ayahnya selama berkampanye, Ivanka tetap menolak untuk mengakui ia akan terlibat menjadi politikus di masa kepemerintahan ayahnya. Ia juga menekankan bahwa dirinya juga tidak akan bekerja dalam jajaran pemerintahan meski ayahnya telah menjadi Presiden.
Sebagai ibu atas tiga anak, tak heran jika Ivanka sangat peduli dengan isu pemberdayaan perempuan. Ia pun mendorong Trump untuk membuat kebijakan cuti hamil, sementara di Amerika perempuan yang hamil hanya mendapatkan cuti selama dua bulan, berbeda dengan negara lainnya seperti Swedia dan Kroasia yang memberikan cuti hamil selama setahun! Tak heran jika banyak publik menerka-nerka Ivanka akan terjun ke dunia politik di bidang pemberdayaan perempuan dan anak.
Seperti yang telah dilansir VOA, penasihat Trump, Rudy Giuliani mengatakan tiga anak Trump yang sudah dewasa Ivanka, Donald Jr. and Eric - yang terlibat dalam bisnis milik Trump tidak akan memberi masukan kepada Trump begitu ayahnya resmi menjadi presiden pada Januari. Namun ketiga anak Trump, termasuk Ivanka menjadi anggota komite eksekutif tim transisi Trump. Namun dapat dipastikan ketika Trump dilantik menjadi presiden, Giuliani mengatakan "harus ada tembok" antara anak-anak Trump dan Trump "terkait masalah-masalah pemerintahan dan kerjaan bisnis Trump.
Well Bela, terjadi atau nggak nya Ivanka masuk dalam jajaran pemerintahan, Giuliani pernah mengatakan kepada CNN bahwa jika Ivanka masuk dalam kepemerintahan, Trump melanggar peraturan yang ada dan dianggap melakukan nepotisme.
