Berawal dari ketidakadilan gender, tiga feminis sengaja melukis menggunakan darah menstruasi mereka sebagai pengganti cat air! Sambil menahan rasa ingin muntah karena bau yang tak sedap, mereka tetap berusaha menghasilkan karya seni demi melawan stigma bahwa "tamu bulanan" adalah hal yang taboo dan menjijikkan.
Dilansir Daily Wire, gerakan ini awalnya inisiatif dari seorang feminis bernama Sarah Levy. Sebelumnya, Sarah pernah melukis wajah Donald Trump menggunakan darah menstruasinya karena ia sangat marah ketika Trump memojokkan seorang Jurnalis perempuan, Megan Kelly. Saat itu Trump mengatakan bahwa tubuh Megan banyak mengeluarkan darah. Sarah sengaja memilih cara yang unik ini karena menurutnya ketidakadilan gender tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Meski aksi protes yang dilakukan oleh Sarah dan dua pekerja dari Buzzfeed, Chantel Houston dan Devin Lytle ini juga mendapatkan penolakan dari teman-temannya yang juga perempuan, mereka tetap tidak peduli. Meski bukan seorang seniman yang lihai menggambar, Chantel dan Devin memilih menggambar cookies dan wine yang biasa menjadi teman "penenang" mereka ketika haid.
Setelah melakukan eksperimen bersama Sarah, keduanya merasa jadi lebih percaya diri dan termotivasi menginspirasi orang lain untuk mematahkan stigma kalau menstruasi adalah hal yang menjijikkan dan seharusnya perempuan tak perlu lagi merasa aneh untuk membicarakan kondisi yang dirasakan saat haid.