Benteng kasih Raissa Anggiani terlihat begitu kokoh, ketika ia hadir di pemotretan Popbela bersama sang Ayah dan Bunda. Memang kala itu penyanyi muda kelahiran 21 Februari 2004 tersebut sedang tidak enak badan, sehingga ia ditemani kedua orang tuanya. Namun dari hasil obrolan, terlihat bahwa dukungan kedua orang tua terhadap apa yang ia geluti, begitu besar dan kuat, kapanpun ia butuhkan.
"Raissa suka nulis puisi," kata sang Ayah, Rommy Sulastyo, yang juga seorang aktor kawakan. "Dia suka baca-baca novel, jadi dari situ dia suka menulis lirik," tambahnya lagi di sela-sela pemotretan. Sang Bunda juga tak lepas memerhatikan gerak-gerik puterinya, menjaga jika sewaktu-waktu ia butuh arahan.
Lagu-lagu "Kau Rumahku", "Lagi-lagi", hingga duet bersama Arash Buana di tembang "If U Could See Me Cryin' in My Room", melejitkan nama Raissa dalam waktu cepat. Relevansi lirik dengan situasi remaja pada umumnya yang dijahit dengan manis bersama melodi sejuk, membuat lagu-lagu Raissa begitu nikmat didendangkan.
Hal ini yang membuat Raissa terasa serasi dengan kampanye The Art of Play, BeautyFest Asia 2023, yang acaranya sendiri akan dilaksanakan pada 2-4 Juni 2023 di The Ritz Carlton Jakarta SCBD. Sebuah selebrasi kebebasan berekspresi, seiring dengan melejitnya industri kecantikan dalam negeri.
Penasaran, Popbela berhasil mewawancari langsung solois berbakat ini.
Turtleneck, celana payet, korset dan cincin milik stylist, blazer garis; Nagita Slavina, sepatu; Melissa
Bisa ceritakan pertama kali kamu tertarik memilih musik sebagai karier sampai digaet oleh AlfaRecords
Pertama kali tertarik dengan musik sedari kelas 4 SD. Dimulai dari ditawari lomba-lomba bernyanyi, lalu mengikuti ekstrakulikuler band dan belajar berbagai instrumental yang akhirnya membawa Aku belajar menciptakan lagu. Di SMP mengikuti paduan suara, lalu di SMA tingkat 2, Label AlfaRecords tertarik untuk bekerjasama dan menjadikan Aku, Raissa Anggiani yang sekarang. berawal dari melihat aku suka membuat konten cover di YouTube dan Instagram.
Lyrical wise, Saya merasa diksi kamu seperti sastra roman, kamu dapat inspirasi dari mana untuk menemukan kata-kata pilihan yang pantas menjadi lirik?
Sebetulnya Aku sudah tertarik untuk membaca dan menulis puisi sedikit demi sedikit dari kelas 2 SD. Ketertarikan Aku berawal dari membaca buku-buku novel yang akhirnya beralih membaca buku-buku puisi juga, dan menemukan bahwa membaca diksi dan kalimat puitis adalah hal yang sangat Aku nikmati. Selain dapat menuangkan perasaanku ke dalamnya, Aku jadi bisa lebih mengerti diriku sendiri. Lalu setelah itu tertarik dengan musik dan mengkombinasikan kata-kata yang Aku pelajari dengan nada-nada baru yang ku dengar, dan jadilah sebuah lagu. Seluruh kata yang Aku masukkan ke dalam puisi atau lagu akan selalu menjadi pantas ketika Aku juga merasakan keterikatan di dalamnya.
Musisi siapa yang kamu jadikan kiblat bermusik?
Sejauh ini belum ada yang betul-betul Aku jadikan kiblat. Seiring berjalannya waktu, musisi-musisi hebat lahir dan musiknya ku nikmati semua. namun saat ini, beberapa musisi yang sedang Aku gemari adalah Matilda Mann, Billie Eillish, Bruno Major, Lizzy McAlpine dan daniel Caesar.
Turtleneck, celana payet, korset dan cincin milik stylist, blazer garis; Nagita Slavina, sepatu; Melissa
Duet sama Arash Buana dan kolaborasi bersama Mantra Vutura bagus sekali, itu siapa yg inisiatif ngajak duluan?
Terima kasih! Aku dan Arash Buana awalnya bernaung di bawah label yang sama, dari situ AlfaRecords memberi peluang untukku dan Arash menulis lagu bersama, dan terjadilah lagu berjudul "If U Could See Me Cryin’ In My Room". Sebelumnya kami sempat berdiskusi perihal keresahan-keresahan remaja saat ini dan beberapa di antaranya kami kumpulkan dan menjadikan subtopik dalam lagu ini.
Ketika bersama Mantra Vutura, mereka sudah menyediakan lagu penuhnya terlebih dahulu dan menawarkanku untuk mengisi bagian dalam lagu itu. Aku pun setuju karena sedari dulu suka dengan konsep Mantra Vutura yang bisa dibilang unik dan sangat fresh dalam industri Musik.
Sisi apa yang kamu lihat ketika setuju untuk kolaborasi?
Mungkin selain dari ketertarikan Aku terhadap musisi itu sendiri, Aku merasa ketika ingin berkolaborasi, Aku akan melihat potensi yang bisa diberikan terhadap lagu yang akan kami ciptakan sebagai suatu karya. Seperti contohnya ketika bersama Mantra Vutura, Aku melihat bahwa diriku bisa mengeksplorasi “sisi baru” dalam diriku yang jika hanya Aku sendiri lakukan, kemungkinan belum bisa. Maka partner duet Aku akan menjadi pelengkap dan menciptakan “dunia baru” yang bisa Aku sentuh hanya jika aku berkolaborasi dengan musisi tersebut.
Dengan siapa kamu pengen banget kolaborasi?
Saat ini aku memiliki ketertarikan untuk berkolaborasi dengan Mas Kunto Aji.
Setelah menggeluti industri musik, bagaimana potensi musisi muda di industri musik indonesia menurut kamu?
Sangat luar biasa! Banyak sekali ide dan konsep baru yang sangat mewarnai industri musik. Musisi-musisi muda di Indonesia sangat berpotensi untuk membuat industri musik di Indonesia sampai berada di kancah Internasional. Karena kebanyakan yang Aku lihat, mereka tidak hanya ahli di bidang tarik suara tapi juga multitalenta. Seperti; memainkan ragam instrument musik, memproduseri musiknya sendiri dan turut mempromosikannya di media sosial dengan gaya khasnya masing-masing.
Turtleneck, celana payet, korset dan cincin milik stylist, blazer garis; Nagita Slavina, sepatu; Melissa
Bagaimana perkembangan project EP kamu, sudah sampai mana?
Alhamdulillah sudah selesai dan sekarang mempersiapkan bagan promosi dan lainnya.
Rencananya akan rilis kapan dan ada berapa lagu?
Rencana akan dirilis tanggal 26 Mei 2023. Akan berisikan enam lagu, dengan empat lagu baru dan dua lagu dari yang sudah Aku rilis. Sejauh ini belum ada perbincangan rilis fisik, namun aku memiliki harapan untuk merilis EP nya secara fisik mungkin dengan menjual Vinyl atau kaset yang bisa khalayak umum miliki, dan Aku rasa itu bisa menjadi indentitasku juga.
Photographer: Andre Wiredja
Fashion Editor: Michael Richards
Stylist: Tbmyudi
Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza
Beauty Editor: Jennifer Alexis
Makeup Artist: Linda Kusumadewi
Hair Stylist: Charles Sebastian
Interview: Ayu Utami