New Normal demi Roda Ekonomi, Siap dengan Konsekuensi Kemanusiaan?

Teori herd immunity yang baru memberikan penjelasan

New Normal demi Roda Ekonomi, Siap dengan Konsekuensi Kemanusiaan?

Transisi PSBB yang memasuki minggu kedua ini, terus terang membuat saya kesal. Pasalnya, saya masih merasa beberapa daerah di negara ini belum siap untuk kembali beraktivitas dengan aktif seperti kembali ke kantor, berlibur beramai-ramai, atau menumpuk di pusat perbelanjaan. Melihat Car Free Day ramai dan jalanan menuju kawasan Puncak sangat padat kendaraan saja, sudah membuat saya pusing. "Apa, sih, urgensi harus keluar rumah yang bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok ini?"

Keresahan ini turut pula didukung oleh sebuah penelitian baru mengenai teori herd immunity, yang dikeluarkan oleh Universitas Nottingham dan dipublikasikan di medicalxpress.com. Jika sebelumnya diperkirakan bahwa sebagian besar populasi menjadi kebal akan sebuah penyakit menular karena sistem imun telah dibentuk secara alami dalam tubuhnya, maka kini penelitian menunjukkan kekebalan kawanan terhadap COVID-19 dapat dicapai dengan lebih sedikit orang yang terinfeksi.

New Normal demi Roda Ekonomi, Siap dengan Konsekuensi Kemanusiaan?

Konsep awal herd immunity menggambarkan bahwa populasi dominan yang sudah kebal ini bisa melindungi kelompok yang belum tertular penyakit dan menghentikan laju penularan penyakit. Sedangkan di penelitian terbaru, Tingkat kekebalan kelompok didefinisikan sebagai bagian dari populasi, yang harus menjadi kebal terhadap penyebaran penyakit yang menurun dan berhenti ketika semua langkah pencegahan, seperti jarak sosial, dicabut.

Untuk COVID-19 sering dinyatakan bahwa ini adalah sekitar 60%, angka yang berasal dari fraksi populasi yang harus divaksinasi (sebelum epidemi) untuk mencegah wabah besar.

Nah, begini penjelasannya. 

Ilustrasi berdasarkan perbedaan usia dan aktivitas sosial

Matematikawan dari Universitas Nottingham dan Universitas Stockholm merancang model sederhana yang menggabungkan orang ke dalam kelompok berdasarkan usia dan tingkat aktivitas sosial. Ketika perbedaan usia dan aktivitas sosial dimasukkan dalam model, tingkat kekebalan kelompok berkurang dari 60% menjadi 43%. Angka 43% harus ditafsirkan sebagai ilustrasi perkiraan terbaik.

Angka 60% mengasumsikan bahwa setiap individu dalam populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk divaksinasi, dan karenanya menjadi kebal. Namun, itu tidak terjadi jika kekebalan muncul sebagai akibat dari penyebaran penyakit dalam suatu populasi yang terdiri dari orang-orang dengan berbagai perilaku, ya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ
ā€Œ

Ā© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

Ā© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved