Siapa sih yang nggak mau memiliki karier menjulang, penghasilan tetap dan rekan kerja yang menyenangkan, Bela? Terutama buat kamu yang fresh graduate, wajar banget kalau mendambakannya. Meskipun mencari kerja memang tidak mudah, bukan berarti kamu boleh asal melamar pekerjaan. Tidak semua perusahaan pantas menjadi tempatmu untuk mengembangkan diri. Supaya nggak salah langkah, ketahui ciri-ciri perusahaan yang perlu kamu hindari.
Ketika kamu mengunjungi perusahaan tersebut, ternyata sebagian besar pegawainya masih baru di sana. Atau malah baru mau melamar juga di perusahaan itu. Susah sekali menemukan pegawai loyal yang sudah lama bekerja di sana, meskipun perusahaan itu sudah lama berdiri. Harus dipertanyakan tuh, apakah banyak pegawai yang tidak betah?
Entah ketika sedang menanti giliran interview atau sedang berkunjung ke sana, kamu menjadi saksi seorang atasan yang memaki-maki anak buah di muka umum. Wah, mending buru-buru pikirkan kembali deh lamaranmu.
Ketika kamu ingin melamar, tugas, tanggung jawab atau target yang diminta oleh perusahaan tersebut sangat mengawang-awang. Seolah tidak ada tolak ukur pasti seperti apa kinerjamu dibutuhkan. Hati-hati deh dengan perusahaan seperti ini. Selain tidak tahu arah tujuan mereka sendiri, bisa jadi kamu akan dijadikan tumbal untuk mengerjakan segala yang harus dikerjakan.
Waspada juga jika sang pewawancara atau perwakilan yang lain mulai memuji-muji perusahaan secara tidak realistis. Menjanjikan gaji tanpa batas dan kenikmatan menggiurkan dengan pekerjaan yang katanya mudah. Sudah mirip dengan rayuan MLM! Bela, yang wajar-wajar saja lah. Ingat tidak ada hasil jika tanpa usaha keras.
Kamu perlu bertanya-tanya lho, jika sebuah lowongan sudah ditawarkan sejak lama tetapi belum kunjung ditutup juga. Apakah perusahaan itu terlalu selektif? Apakah tidak ada orang yang mau bekerja untuk mereka? Apakah orang-orang yang sudah keterima sebelummu tidak bertahan lama? .
Ketika kamu menanyakan bagaimana nasib para pegawai terbaik dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang, mereka tidak bisa menjawabnya. Mereka malah menjawab bahwa terlalu dini bagimu untuk menanyakan tentang prospek kariermu lima tahun ke depan.
Sebelum mulai bekerja kamu disuruh membayar sejumlah biaya yang tidak jelas. Atau terkadang disebut sebagai biaya pelatihan. Waduh, mending kamu cari perusahaan lain yang lebih bonafit deh!
Ketika menanyakan kelebihan bekerja di perusahaan itu kepada pegawai yang sudah ada di sana, jawaban mereka rata-rata buruk atau enggan menjawab. Hmm, hati-hati Bela.
Para pegawai kerap terlihat gugup dan tertekan ketika ada si bos dan sering mengeluh ketika dia nggak ada. Yakin kamu mau mengalami tekanan batin seperti mereka juga?
Ketika masuk ke ruangan interview perhatikan deh orang-orang yang akan menyeleksi kamu. Bayangkan dirimu ada di posisi mereka. Apakah mereka terlihat tegang, tertekan, nggak bergairah? Apakah kamu mau berada di posisi mereka? Jika tidak lebih baik cari perusahaan lain saja.
Kamu tetap punya pilihan, masih panyak perusahaan yang bisa memberikan penawaran terbaik untuk perkembangan dirimu. Ingat, bekerja bukan hanya soal mencari uang semata. Tetapi juga wadah untuk mengembangkan diri dan mencari koneksi sehat! Selamat berjuang, para pengejar karier!