Apakah jadi relawan bermanfaat dan apa untungnya? Pertanyaan ini kerap menghampiri orang yang ingin menjadi relawan, namun belum mengerti bisa memulainya dari mana. Relawan sendiri dikenal sebagai individu yang rela menyumbangkan tenaga atau jasa, kemampuan dan waktunya tanpa mendapatkan upah secara finansial dari organisasi pelayanan secara formal.
Namun jangan khawatir, dalam sesi talkshow IdeaFest 2022 mengundang narasumber yang begitu ahli di bidang aksi kerelawanan hingga sosok Morgan Oey yang ternyata kini cukup aktif menjadi relawan di Indonesia. Penasaran? Informasi lengkapnya, simak dalam artikel berikut, Bela!
Berani mengeksekusi langkah kecil
Jika kita mengingat masa-masa pandemi COVID-19, maka kita akan mengingat betapa sulitnya masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah. Apalagi, saat kasus COVID varian Delta sedang menjamur, sampai membuat para tenaga kesehatan sangat kewalahan. Rasa empati dan tergeraknya hati akhirnya membuat platform bernama WargaBantuWarga lahir di tengah derita masyarakat Indonesia melawan COVID.
"Jadi, platform ini (WargaBantuWarga) berawal dari diskusi kesulitan mencari informasi yang valid tentang oksigen hingga rumah sakit, lalu di tanggal 6 Juli 2021 website WargaBantuWarga diluncurkan. Tak disangka, baru dua hari dibuka ada 200 calon relawan yang mendaftar, respon positif dari publik inilah yang akhirnya membuat kita bisa menyalurkan makanan dan sembako untuk masyarakat. Hingga akhirnya pada 17 Juli 2021 tujuan utama untuk bisa menyalurkan bantuan berupa oksigen bisa tercapai," pungkas M. Fais Ghifari selaku Project Manager & Initiator WargaBantuWarga.
Seiring waktu berjalan, paltform WargaBantuWarga makin mendapat sorotan publik. Bahkan, sampai saat ini bisa mengumpulkan lebih dari 7.000 relawan dan berhasil menyalurkan bantuan untuk masyarakat membutuhkan. Langkah kecil yang awalnya diperkirakan untuk jangka pendek, namun berdampak sangat luas dan begitu memberi manfaat, membuat WargaBantuWarga akhirnya terus berinovasi dalam menyediakan pelayanan.
Relawan harus berani meninggalkan kenyamanan
Jika WargaBantuWarga menjadi wadah relawan yang berdiri di tengah pandemi, maka di sisi lain ada Pencerah Nusantara (PN) yang berdiri sudah hampir 10 tahun. Inilah wadah yang memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia dengan mengirimkan profesional muda di bidang kesehatan maupun non-kesehatan ke Puskesmas.
"Kerelawanan memiliki aspek sangat berlapis, apalagi seorang relawan atau calon relawan harus berani meninggalkan kenyamanan dalam hidup dan menjadikan kerelawanan sebagai salah satu gaya hidupnya," ujar Diah S Saminarsi Founder & CEO of CISDI; Initiator of Pencerah Nusantara.
Maka, menurut Diah menjadi seorang relawan apalagi saat masih di awal mengikuti sebuah aksi kerelawanan, seseorang perlu teman untuk berjuang bersama-sama dan tentunya untuk saling menguatkan. Lantaran, ketahanan mental dan fisik orang berbeda-beda, apalagi jika membahas masalah kekuatan mental perlu dipupuk secara perlahan namun konsisten agar memberi pembelajaran yang berkelanjutan.
Pentingnya memupuk rasa empati sedari dini
Sejalan dengan konsisten yang perlu dipupuk para relawan, ada pula sosok Handi Morgan Winata atau yang lebih dikenal sebagai Morgan Oey yang sedari tahun 2017 ditunjuk menjadi duta dari Indorelawan. Aktor sekaligus mantan anggota SMASH ini ditunjuk menjadi duta Indorelawan, karena rasa tekunnya untuk terus belajar dan menerapkan nilai kerelawanan secara langsung di lapangan.
"Orang kalau belum tahu (kerelawanan) bakal ngerasa males buat ikut, apalagi kalau waktu mau mulai nggak ada teman atau komunitas di sekitarnya. Nah, di sini Indorelawan memudahkan orang-orang agar ikut kerelawanan bahkan di sini membantu para komunitas mendapat koneksi relawan yang baru," tutur Morgan Oey.
Keikutsertaan Morgan menjadi relawan bukan tanpa alasan, karena sedari kecil lingkungan keluarganya mencontohkan secara langsung agar ia harus menyisihkan uang untuk nantinya memberi sembako kepada para warga yang membutuhkan. Nilai-nilai berbagi tumbuh di jiwanya dan ia tularkan pula sampai ia ditunjuk menjadi duta, dan bisa mengajak 240.000+ relawan untuk ikut bergabung di Indorelawan.
Gimana cara memilih kriteria relawan yang baik?
Menurut Diah S Saminarsi ada lima hal yang perlu diperhatikan untuk mendapat relawan yang baik, antara lain sebagai berikut:
- Mengetahui bahwa orang tersebut ingin menjadi relawan karena memang terpanggil dari dalam hati, sebab jika terpaksa akan membuat calon relawan merasa tertekan.
- Pentingnya melihat nyali, karena menjadi relawan bukan hanya merasa kasihan namun lebih dari itu seorang relawan harus berani memberi aksi nyata.
- Ada keinginan untuk berani mencoba dan terus belajar, karena saat seseorang memiliki rasa ingin tahu maka ia akan berkelanjutan untuk belajar hal lainnya.
- Memiliki kegelisahan, dalam artian ia berpikir tentang apa yang bisa dikerjakan dengan maksimal dan lebih baik lagi.
- Memerlukan komitmen jadi satu hal yang dipikirkan secara matang, karena aksi kerelawanan juga perlu orang-orang yang mau berjalan jangka panjang.
Jadi bolehkan relawan mengharap imbal balik?
Secara gamblang Morgan menjawab bahwa kerelawanan merupakan rasa keikhlasan, bersifat relawan sampai benar-benar tanpa pamrih perlu dilatih. Misalkan saja, melatih diri dengan terbiasa memiliki rasa empati dengan orang lain, lalu membiasakan diri untuk ikut kegiatan yang bersifat kerelawanan namun dengan jangka waktu yang pendek.
"Saat seseorang terbiasa melakukan hal bersifat kerelawanan, maka saat melihat semacam situasi sulit secara alamiah akan menggerakkan hatinya, tanpa banyak berpikir seperti waktu-waktu sebelumnya," katanya.
Melengkapi jawaban yang ada, menurut Fais Ghifari bersifat relawan jangan dipandang sebagai sesuatu yang transaksional. Saat seseorang berpikir kalau relawan merupakan kegiatan yang transaksional kemungkin mereka akan bekerja secara tidak maksimal. Sebab, menjadi relawan adalah waktu di mana kita memberi dan kita diberi kebaikan oleh Tuhan.