Saat menempuh pendidikan perguruan tinggi, beberapa kampus di Indonesia memang memiliki persyaratan yang harus dijalankan oleh para mahasiswanya. Termasuk, ketika menjelang semester akhir, ada kegiatan berupa Kuliah Kerja Nyata atau yang sering disebut KKN.
Selama ada kegiatan KKN, sejauh ini memang memiliki pro kontra masing-masing. Di antaranya, saat melihat cerita mengesankan para mahasiswa mengikuti KKN di tiap wilayah yang mereka tempati. Hingga, pengalaman kurang menyenangkan yang bisa jadi pembelajaran saat telah menyelesaikan KKN.
Lantas, sebenarnya apa itu KKN dan bagaimana pelaksanaannya? Informasi lengkapnya, simak dalam artikel berikut ini, Bela.
Pengertian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikenal sebagai kegiatan belajar, berbentuk pelaksanaan implementasi ilmu dan teknologi yang diperoleh mahasiswa ke tengah masyarakat untuk kesejahteraan publik. KKN dapat dikonversi menjadi beberapa Satuan Kredit Semester (SKS) dan menjadi syarat kelulusan di sejumlah kampus.
Melansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), KKN merupakan karya kerakyatan mahasiswa yang berupa kegiatan interdisipliner sebagai cerminan paduan mata kuliah umum (MKU), mata kuliah dasar pendidikan (MKDK), dan mata kuliah keahlian (MKK). Terdapat perguruan tinggi yang mewajibkan KKN untuk semua mahasiswa di semester menjelang tahun akhir, seperti semester 5 atau 6.
Di sejumlah kampus tersebut, KKN harus dilaksanakan karena menjadi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian pada masyarakat di sini berupa kegiatan warga kampus, yang memanfaatkan iptek untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pelaksanaan KKN sebagai pengabdian pada masyarakat berbeda-beda, sesuai budaya akademik kampus masing-masing, keahlian dan keilmuan pesertanya, kondisi sosial, serta budaya masyarakat. Namun, tidak semua universitas mewajibkan KKN bagi mahasiswanya. Opsi pengganti KKN di PTN dan PTS tersebut yakni magang atau praktik kerja lapangan (PKL).
Terdapat beberapa jenis KKN
Bila melihat secara rinci, tiap kampus dapat memiliki program KKN yang berbeda. Bahkan, KKN umumnya memiliki beberapa jenis, di antaranya berupa KKN Reguler, KKN Tematik, KKN Kerja Sama dengan instansi pemerintah, gerakan, atau perusahaan.
Misalkan saja saat melihat di Universitas Brawijaya (UB), jenis-jenis KKN yang diselenggarakan yakni KKN Tematik, KKN Kolaborasi Nasional, KKN Kolaborasi Regional Jatim, KKN Kolaborasi Internasional, KKN Gotong Royong, dan KKN Kebangsaan.
KKN Gotong Royong adalah KKN kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Biasanya, KKN Gotong Royong berprioritas pada kegiatan adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan.
Sementara itu, KKN Kebangsaan adalah kerja sama dengan Kemendikbudristek, berupa integrasi dari kurikulum dan pengalaman belajar mahasiswa sesuai dengan realitas kehidupan masyarakat. Pada tahun 2022 lalu, KKN Kebangsaan dilaksanakan di Bumi Tambun Bungai bersama Universitas Palangka Raya dan 85 PTN se-Indonesia.
Mengenal KKN Tematik dan KKN Reguler
Bila melihat perbedaan KKN Tematik dan KKN Reguler, umumnya terletak pada orientasi program kegiatan. KKN Tematik berdasarkan kompleksitas masalah dan arah kebijakan pembangunan pemerintah.
Dikutip dari laman Universitas Andalas (Unand), ciri KKN Tematik yaitu punya program kegiatan yang tematik, melembaga, berkesinambungan, dan berbasis kompetensi. Pelaksanaannya ini berfokus pada problem solving di bidang tertentu, sesuai masalah kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan pemerintah wilayah kabupaten/kota tertentu.
KKN Tematik dilaksanakan mahasiswa, pembimbing, dan masyarakat dalam waktu terbatas, secara efisien dan efektif, serta mengedepankan kepentingan akademik sekaligus kepentingan masyarakat. Contoh dari KKN Tematik, berupa program peningkatan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, daya beli masyarakat, kemandirian pangan, daya kerja aparatur, infrastruktur wilayah, kemandirian energi dan kecukupan air baku, hingga penanganan bencana.
Sementara KKN Reguler seperti di Unand terbagi atas KKN Wajib, Pendukung, dan Pilihan sesuai bidang keilmuan mahasiswanya. Di mana pelaksanaan program KKN Reguler dijalankan selama 40 hari.
Mengetahui biaya untuk KKN
Membahas tentang biaya untuk KKN, sejumlah kampus menetapkan biaya pada mahasiswa untuk mengikuti KKN. Biaya KKN berkisar Rp800 ribu - Rp1 juta, dapat lebih tinggi atau lebih rendah sesuai kebijakan kampus, dengan catatan KIP Kuliah tidak mencakup biaya KKN ini.
Namun, sejumlah program KKN di beberapa kampus memungkinkan mahasiswa tidak harus membayar biaya KKN dan dapat menerima uang saku. Sumber dana diambil dari dana internal kampus maupun dana eksternal atau instansi mitra.
Terdapat pembagian kelompok KKN
Saat ingin mengikuti KKN, maka kampus akan membuat sebuah Kelompok KKN. Umumnya, terdiri dari berbagai mahasiswa lintas fakultas atau lintas disiplin. Sejumlah kampus memungkinkan mahasiswa memilih sendiri timnya yang berasal dari lintas jurusan dan fakultas pada program KKN tertentu. Namun, ada juga program KKN yang kelompok mahasiswanya sudah ditentukan kampus.
Aktivitas yang dilakukan selama KKN
Selama menjalankan kewajiban KKN, umumnya terdiri atas identifikasi masalah ke lapangan di wilayah tujuan, perancangan kegiatan problem solving sesuai kondisi masyarakat hingga keilmuan mahasiswa, bimbingan rancangan KKN dengan dosen pembimbing, dan sosialisasi kegiatan KKN dengan pemangku kepentingan di wilayah tujuan KKN.
Ketika persiapan tersebut telah dijalankan, mahasiswa KNN dapat melaksanakan kerja dan penelitian. Sejumlah mahasiswa juga bekerja sama dengan instansi dan perusahaan agar dapat mendukung realisasi kegiatan, baik dengan dana maupun barang dan jasa. Lalu, ada evaluasi berkala bersama pihak setempat dan pembimbing, dan diakhiri dengan penyusunan laporan KKN.
Perlu digaris bawahi, tidak semua kampus mewajibkan KKN, begitu juga jurusan di kampus. Bisa kita ambil contoh, mahasiswa Manajemen atau Informatika di kampus tertentu dapat diwajibkan magang di semester 5 atau 6 tanpa harus mengikuti KKN.
Demikianlah, informasi mengenai kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ternyata memiliki beberapa jenis pelaksanaan. Semoga bermanfaat, Bela.