Setelah sukses dengan empat mini album sebelumnya, Ardhito Pramono siap menggebrak industri musik Indonesia dengan EP terbarunya yang berjudul Craziest Thing Happened in My Backyard. Berisikan lima lagu dengan eksplorasi musik Ardhito yang belum pernah kita dengar sebelumnya, tak hanya enak didengar, lagu-lagu di mini album juga sarat akan makna.
Penasaran apa filosofi di balik judul Craziest Thing Happened in My Backyard, inspirasi dan lagu-lagunya? Simak artikel ini sambil memutar video yang tersisip di sini, Bela!
Filosofi di Balik Judul EP Terbarunya
Mendengarkan Extended Play (EP) terbaru dari musisi 24 tahun ini, seperti menyimak pengalaman berbincang secara personal bersama Ardhito, tentang hal-hal gila bahkan gelap, serta persoalan personal lain yang ia punya.
Backyard atau halaman belakang memang diibaratkan sebagai tempat menyimpan berbagai kenangan baik, kenangan buruk, rahasia, pikiran, pendapat dan persfektif seorang Ardhito Pramono yang akhirnya dituangkan ke dalam 5 track, yakni "Trash Talkin'", "925", "Here We Go Again/ Fanboi", "Plaza Avenue", dan "Happy".
Terinspirasi dari Film Midsommar dan Parasite
Craziest Thing Happened in My Backyard (CTHIMY) menjadi mini album keempat yang Ardhito rilis sepanjang karier bermusiknya; Ardhito Pramono (2017), Playlist,Vol 2 (2017), Letter to My 17 Year Old (2019).
“Sebagai seorang musisi dan songwriter aku merasa apa yang aku tulis di CTHIMY adalah perkembangan yang cukup pesat, aku menulis dengan lebih jujur dan dewasa dari karya sebelumnya, terbuka untuk membahas hal-hal gelap dengan kemasan musik yang bisa dikatakan ceria. Midsommar dari Ari Aster dan Parasite dari Bong Joon-ho adalah dua film yang cukup menginspirasi aku selama menulis EP ini," ungkap Ardhito melalui rilisnya.
Eksplorasi Musik yang Lebih Luas
Eksplorasi musik pun Ardhito lakukan pada EP ini, track pertama "Trash Talkin’ " hadir dengan sentuhan rockabilly a la Elvis Presley yang menggebrak. Lalu dilanjutkan dengan cerita keluh kesah kehidupan karyawan korporat di 925 yang bernuansa bossa nova.
"Here We Go Again/Fanboi " hadir sebagai nomor yang sangat manis dengan nuansa Disney, tapi dengan cerita yang cukup horor tentang obsesi dan keinginan untuk memiliki yang berlebihan. Pada track "Plaza Avenue ", secara terbuka Ardhito membicarakan drinking habit yang dia alami, tapi di saat yang sama lagu ini adalah sebuah lagu cinta dan rayuan kepada pasangan.
Lagu penutup berjudul "Happy", jangan tertipu dengan judulnya, dengan pilu Ardhito bernyanyi tentang penyesalan dan mempertanyakan diri sendiri apakah sudah bisa membahagikan orang tercinta.
Hadirkan Visual yang Lebih Istimewa
Secara visual CTHIMY juga hadir dengan istimewa, dengan mengambil lokasi di Sidney, Australia bersama rumah produksi Atheavisuals dengan sutradara Ivan Saputra Alam, Ardhito telah menyiapkan video musik untuk kelima lagu yang ada di EP ini. Video musik tersebut akan rilis per 10 hari, mulai dari tanggal 28 Februari 2020.
Siap menunggu klip selanjutnya, Bela?