Sejak pandemi melanda dunia di awal tahun 2020, beberapa industri langsung terdampak imbasnya. Salah satunya adalah industri pariwisata yang boleh dikatakan mati suri. Tidak adanya perjalanan ke destinasi wisata, hingga pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah menjadi pukulan berat bagi para pelaku usaha tersebut.
Bisnis perhotelan yang menyokong industri pariwisata menjadi yang paling besar terkena dampaknya. Mereka pun berjuang sekuat tenaga agar dapat bertahan di masa pandemi ini tanpa harus mengorbankan karyawan mereka.
Bagi Ratna Wahyuni, General Manager Natra Bintan, Tribute Portfolio Resort di Kepulauan Riau membagikan bagaimana ia bersama timnya melewati masa-masa berat ini. Sebagai seseorang yang telah berkarier di industri perhotelan selama 16 tahun, masa pandemi tentu menjadi tantangan tersendiri yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Bukan hanya dari segi bisnis, pandemi juga membuatnya menjadi lebih kuat karena harus membagi perannya antara dunia profesional dan sebagai seorang ibu di rumah. Bagaimana Ratna melewati masa-masa sulit ini dan mengatasi stres untuk dapat menjalani hari-harinya? Simak penuturannya secara eksklusif kepada Popbela berikut ini.
Bekerja di industri perhotelan adalah hal yang paling membahagiakan dengan pengalaman yang tak ternilai harganya
Bagi Ratna, bekerja di industri perhotelan adalah hal yang paling membahagiakan untuknya. Tak hanya itu, industri ini juga telah memberikan pengalaman hidup yang tak ternilai harganya.
“Ayah saya selalu mendorong untuk mengejar pekerjaan di bidang perhotelan. Beliau berkata, ‘Bekerja di hotel berbeda dengan bisnis lain. Kamu akan melihat berbagai jenis orang.’ Ketika saya mulai bekerja, saya memahami kata-kata beliau dengan lebih baik. Kita bisa mengatur hampir semua hal selama kita melakukannya dengan senang. Contoh sederhana saja: Natra Bintan memiliki Crystal Lagoon, salah satu kolam terbesar dengan luas 6,3 hektar. Ketika ada begitu banyak hal yang saya pikirkan, saya bisa keluar dari kantor dan menikmati pemandangan sambil menikmati secangkir kopi. Pengalaman itu tak ternilai harganya dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menikmati hal ini,” jelas Ratna.
Ratna memulai kariernya di dunia perhotelan pada tahun 2002. Kariernya pun terus menanjak dan ia mulai menduduki posisi-posisi penting. Di Marriott International sendiri, Ratna memulainya sebagai Guest Service Agent/Reception di Le Meridien Jakarta. Kemudian ia dipercaya untuk menjadi Rooms Manager di The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta dan pada tahun 2020, Ratna mengemban tugas sebagai General Manager Four Points oleh Sheraton Thamrin. Tanpa terasa, perjalanan karier Ratna sudah lebih dari 16 tahun di industri ini.
Menjadi General Manager di hari yang sama saat pemerintah mengumumkan kasus COVID-19 pertama
Karena kerja kerasnya, Ratna kemudian dipromosikan untuk jabatan general manager di Four Points oleh Sheraton Thamrin. Sayangnya, di hari yang sama ia mulai menjabat, pemerintah Republik Indonesia mengumumkan kasus COVID-19 dan itu menjadi titik terendah Ratna dalam kariernya.
“Saya mendapatkan posisi GM pertama saya pada 2 Maret 2021. Itu adalah hari yang sama pemerintah mengumumkan kasus COVID-19 pertama. Karena periode yang tidak pasti ini, saya harus melepaskan pekerjaan saya setelah hanya satu bulan menjabat. Butuh beberapa hari bagi saya untuk menerima situasi saat itu. Tapi, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan bangkit lebih kuat,” cerita Ratna.
Memperbanyak quality time dengan keluarga sebagai cara Ratna untuk pulih dari titik terendahnya
Situasi pandemi yang tak menentu tentu membuat siapa saja terpukul. Termasuk Ratna. Ia rela melepas jabatan yang telah lama diidamkannya karena kondisi yang tak menentu ini. Tak ingin lama-lama bersedih, perlahan Ratna bangkit dari titik terendahnya. Menurut Ratna, keluarganyalah yang telah memberinya kekuatan untuk melewati masa-masa sulit.
“Saya menghabiskan tiga bulan waktu luang saya untuk belajar memasak dan membuat kue, yang masih saya lakukan sampai sekarang. Karena beberapa batasan, kami semua pindah ke satu apartemen: ibu, saudara perempuan, anak perempuan dan keponakan saya. Ini pertama kalinya kami tinggal bersama salam satu rumah. Memiliki waktu berkualitas bersama keluarga sangat membantu saya untuk melewati masa-masa sulit,” jelas Ratna.
Kembali mendapatkan pekerjaan di posisi yang sama
Kesabaran dan ketekunan Ratna membuahkan hasil. Tiga bulan berselang sejak ia memutuskan untuk melepaskan jabatan sebagai General Manager Four Points oleh Sheraton Thamrin, Ratna ditawari posisi yang sama namun di properti yang berbeda di bawah naungan Marriott International. Dari apa yang dialaminya ini, ibu dua anak ini belajar satu hal, yakni pentingnya integritas di dunia profesional.
“Ketika saya ditawari posisi yang sama untuk properti lain di Marriott, saya menyadari betapa pentingnya integritas. Bagaimana membangun profil diri di tempat kerja, akan membantu dalam karier dan masa depan berikutnya. Tentu saja, kesabaran dan ketekunan memiliki hasil yang besar juga,” ungkap Ratna.
Mindset yang tepat membantu perempuan meraih apa yang diinginkannya, sekaligus sukses di bidang pekerjaan yang ditekuninya
Tentu, menjadi seorang perempuan yang sukses di kariernya bukanlah perkara mudah. Butuh perjuangan, konsistensi dan hati yang lapang untuk melaluinya. Bahkan, tak sedikit pula yang masih meragukan kemampuan perempuan untuk memimpin suatu pekerjaan. Jika hal ini pernah kamu alami, yang harus kamu miliki adalah mindset agar dapat terus mengembangkan diri dan tidak kalah dengan perubahan zaman.
“Banyak pemimpin terlahir sebagai perempuan. Banyak profesional juga mengemban amanah sebagai seorang ibu atau istri. Tidak mudah untuk mempertahankan peran ganda ini dalam waktu bersamaan. Tetapi ingatlah, ketika mengelola dua peran ini, kamu juga harus mengutamakan kesehatan diri sendiri. Sebab, itu yang paling utama.”
Sukses mengemban jabatan besar dimulai dari hal-hal kecil dan konsisten
Bertanggung jawab untuk mengemban jabatan sebagai seorang general manager tentu bukan hal yang mudah dan instan. Ratna sendiri membutuhkan waktu 16 tahun hingga mencapai posisi tersebut. Hal ini membutuhkan kerja keras dan konsistensi, serta menikmati setiap proses yang sedang dijalani.
“Saya telah bekerja selama 16 tahun di industri ini dengan pekerjaan dan hotel yang berbeda. Untuk menghindari perasaan jenuh, kita perlu menikmati proses dalam karier kita dan terus menghadapi tantangan baru. Hanya dengan proses dan tantangan baru, kehidupan sehari-hari di kantor akan lebih menarik,” jelas Ratna.
Untuk kamu yang sedang mulai meniti karier di bidang masing-masing, Ratna memiliki satu pesan penting agar kamu bisa meraih kesuksesan sesuai dengan goals yang kamu inginkan.
“Dalam bekerja, pasti kamu menemukan banyak sekali tantangan. Jalani saja dan berikan yang terbaik. Jangan lupa juga mengambil waktu untuk beristirahat. Jika merasa sedih dan gagal, itu boleh dan manusiawi. Tapi, jangan terlalu lama bersedih. Atur kembali tujuan yang ingin kamu capai. Mulai kerjakan dari langkah kecil dulu. Kemudian, kejar pencapaian yang lebih besar,” tutup Ratna.
Bela, semangat, ya, untuk kamu yang sedang merasa berada di titik terendah. Tidak apa-apa merasa sedih, tapi selalu ingat untuk kembali bangkit dan semangat lagi.