Setelah menuliskan permintaan maaf yang panjang untuk perilakunya yang merundung Courtney Stodden di tahun 2011 lalu, 'korban' lain dari sikap buruk Chrissy Teigen pun muncul ke publik. Adalah Michael Costello, seorang desainer yang mengaku kariernya perlahan hancur karena Chrissy. Bukan hanya menghancurkan karier Michael, akibat kata-kata yang dilontarkan Chrissy, Michael menyatakan pernah nyaris mengakhiri hidupnya sendiri karena begitu depresi.
Bagaimana kronologinya? Simak penjelasannya berikut.
Berawal dari fake comment soal rasisme yang dituduhkan kepada Michael
Perseteruan antara Michael dan Chrissy bermula di tahun 2014. Saat itu, Chrissy menuduh Michael menuliskan komentar rasis. Michael mengklarifikasi bahwa ia tak pernah menuliskan komentar rasis apapun di media sosial manapun. Komentar yang Chrissy lihat hanyalah fake comment, yang dibuat oleh mantan karyawan Michael menggunakan Photoshop.
Namun, Chrissy yang terlanjur sakit hati tak mau mendengar penjelasan dari Michael. Meski Michael telah menawarkan diri untuk menyelesaikan masalah ini secara pribadi dengan menghubungi Chrissy secara langsung, namun istri dari John Legend ini menolaknya dan mengatakan bahwa ini adalah awal dari kehancuran karier Michael.
Chrissy dan stylist-nya, Monica Rose, menggunakan pengaruhnya untuk menghancurkan karier Michael
Kata-kata Chrissy tentang karier Michael yang berada di ambang kehancuran bukan sekadar isapan jempol belaka. Menurut Michael, Chrissy bekerja sama dengan stylist-nya, Monica Rose menggunakan pengaruhnya untuk mengajak orang lain mem-blacklist Michael.
Ternyata, hal ini pun berpengaruh terhadap karier Michael. Banyak figur publik dan brand yang membatalkan kerja sama dengannya. Michael pun kehilangan banyak pekerjaan dan perlahan kariernya meredup dan hancur. Padahal, Michael mengatakan, sangat sulit baginya membangun karier yang telah lama ia impikan ini.
Michael depresi dan nyaris mengakhiri hidupnya
Karena masalah ini, Michael sempat mengalami depresi dan sempat terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya. Saat itu, Michael berpikir kalau mengakhiri hidupnya adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah. Namun, Michael berhasil melalui masa-masa sulit itu dan mulai untuk bangkit kembali.
Michael mencoba untuk sembuhkan trauma dan mulai menata hidupnya kembali
Meski tidak mudah dan membuatnya harus mengalami trauma yang berkepanjangan, kini Michael sudah mulai menata hidupnya dan berkarya kembali. Apa yang dialami oleh Michael tujuh tahun lalu dengan Chrissy, ia ungkapkan semuanya melalui unggahan di Instagram.
Michael mengatakan, sebenarnya ia tak ingin melakukan ini. Namun, desainer kelahiran 20 Januari 1983 itu merasa lebih lega setelah mengungkapkan semua kebenaran yang ia sebelumnya tutup rapat-rapat.
Kini Michael telah menemukan kepercayaan dirinya kembali untuk mulai berkarya. Terbaru, Michael hadir dengan kampanye terbaru yang diusungnya #IAMME. Kampanye #IAMME merupakan gerakan yang ditujukan untuk melawan cyberbullying. Melalui kampanye ini pula, Michael mengajak perempuan untuk saling mendukung satu sama lain dengan tidak berkomentar buruk di kolom komentar media sosial.
Michael ingin publik tahu bahwa bukan hanya Chrissy yang mengalami trauma dan membutuhkan waktu untuk healing (seperti yang Chrissy jabarkan di akun Instagramnya), dirinya pun membutuhkan hal serupa. Apa yang diungkapkan Michael menambah bukti bahwa Chrissy bukan hanya sekali saja melakukan perundungan terhadap orang lain.
Sampai berita ini ditulis, belum ada tanggapan apa pun dari Chrissy soal unggahan Michael yang menyeret namanya ini.