Tanggal 10 Februari 2022 lalu, Hafsyarina Sufa Rebowo atau yang disapa Syerin, muncul ke hadapan publik bersama orangtuanya untuk meminta maaf sekaligus mengkalrifikasi tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan kepada Gofar Hilman. Munculnya Syerin ini kemudian memberikan reaksi beragam di kalangan warganet hingga menjadi bola liar yang sampai saat ini sulit dikendalikan.
Meski Gofar dan Syerin telah sepakat bahwa masalah ini sudah selesai, sepertinya tidak bagi warganet. Gofar masih terus mendapat perundungan dan komentar negatif di media sosial. Tak hanya Gofar, adik dan ibunya pun mendapat perlakuan kurang menyenangkan akibat kasus ini.
Kemarin, 15 Februari 2022, melalui podcast Deddy Corbuzier, ia menjelaskan semua kronologi dan apa yang terjadi sebenarnya dari sisi Gofar. Hal ini dilakukan agar warganet tak hanya menilai suatu kasus dari satu sisi saja, melainkan mendengarkan dua belah pihak sebelum menilai dan mengambil keputusan.
Dari podcast berdurasi 1 jam 2 menit itu, Popbela merangkum beberapa poin penting dari obrolan mereka. Apa saja poin pentingnya? Simak berikut ini.
1. Selama sembilan bulan Gofar sudah mencari cara untuk menghubungi Syerin, tapi tidak ada titik terang
Penjelasan Gofar di awal poscast Deddy Corbuzier sebetulnya sudah pernah ia tuliskan melalui Twitter yang diunggah pada 12 Februari 2022 lalu. Penjelasan tersebut mengenai usaha Gofar untuk menghubungi pihak Syerin melalui berbagai cara, namun hasilnya nihil.
Sejak cuitan Syerin pertama kali diunggah, Gofar dan timnya langsung berusaha menghubungi korban untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini. Namun, menurut Gofar, saat itu Syerin mengatakan bahwa kasus ini sudah dilaporkan ke LBH dan meminta Gofar untuk berkomunikasi melalui pendampingnya.
Kala itu, pihak Syerin meminta waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan saksi demi memperkuat tuduhannya. Pihak Gofar mempersilakan dan menunggu kelanjutan dari kasus ini.
Hingga beberapa bulan kemudian, tak ada kabar lagi dari pihak Syerin. Tim Gofar pun berinisiatif mengundang pihak Syerin untuk menyelesaikan masalah ini melalui sebuah surat yang ditembuskan pula untuk Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan LPSK. Surat ini pula, kata Gofar, tidak dapat tanggapan apapun.
2. Menghubungi polisi sebagai jalan terakhir
Setelah cukup sabar menunggu pihak Syerin yang tak kunjung memberi jawaban, Gofar akhirnya melaporkan ke pihak kepolisian sebagai jalan terakhir. Menurutnya, laporan ini dibuat bukan karena ia ingin Syerin ditangkap. Melainkan, agar mereka bisa bertemu dan membicarakan masalah ini sesegera mungkin.
Saat kasus yang dilaporkannya ini kemudian dilimpahkan ke Polda Metro Jakarta, polisi berhasil menghubungi pihak Syerin. Tak lama, Syerin, ditemani oleh orangtuanya datang menemui Gofar untuk menjelaskan semua permasalahan ini sekaligus meminta maaf.
3. Orangtua Syerin menunjukan bukti bahwa benar ia memiliki kondisi mental yang tidak stabil
Dalam klarifikasi Syerin, ia mengatakan bahwa selama ini tuduhannya terhadap Gofar hanyalah halusinasi dan delusinya belaka. Sehingga, tindakan pelecehan tersebut sebenarnya tidak pernah ada.
Hal ini diakui pula oleh Gofar. Dalam klarifikasinya, Gofar mengatakan kalau Syerin memang memiliki kondisi kesehatan mental yang tidak stabil. Kondisi ini kemudian dibuktikan dengan banyaknya kwitansi rumah sakit yang menunjukan jika Syerin pernah dan sedang dalam masa pengobatan untuk memulihkan kondisi kesehatan mentalnya itu.
4. Keluarga Gofar ikut dirundung oleh warganet
Setelah pertemuan Gofar dengan Syerin, ditemani pula oleh pihak kepolisian, kuasa hukum dan orangtua, masalah ini pun mereka anggap selesai. Tapi, apakah masalah ini benar-benar selesai dan mengembalikan nama baik Gofar? Jawabannya, tidak.
Sampai saat ini, Gofar masih terus menerima hujatan dan komentar negatif dari warganet meskipun Syerin sudah memberikan penjelasan dan permintaan maaf. Bukan hanya Gofar, ibu dan adik Gofar pun menjadi korban perundungan warganet dengan mengirimkan komentar negatif di akun media sosial mereka.
Kepada Gofar, ibu dan adiknya sempat menangis karena tak tahan menerima ujaran kebencian itu. Gofar berpesan kepada warganet yang membencinya untuk menyerang dirinya saja jika mereka tidak suka dengannya. Namun, ia meminta jangan sampai keluarganya ikut terseret dalam masalah ini.
5. Gofar sempat mau bunuh diri dan takut bertemu banyak orang
Kasus ini bukan hanya mencoreng nama besar Gofar Hilman, tapi juga membuat kondisi psikisnya terganggu. Menurut Gofar, selama sembilan bulan ke belakang, ia jadi sering melamun dan tanpa sadar melukai diri sendiri. Jadwal tidurnya pun terganggu dan hanya bisa tidur maksimal tiga jam sehari dalam enam bulan. Bahkan, ia pernah memiliki niat bunuh diri dua kali.
Selain itu, Gofar juga sempat takut untuk bertemu dengan banyak orang. Menurut ceritanya, saat sedang mengantri vaksin, Gofar memilih untuk menunggu di toilet umum daripada di ruang tunggu. Sebab, ia takut jika orang-orang di sana akan 'menyerangnya' atau menangkapnya tiba-tiba.
6. Jual tiga mobil untuk membayar gaji karyawannya
Bukan hanya psikisnya yang terganggu, tapi juga kondisi ekonomi Gofar yang menurun drastis karena kasus ini. Gofar bahkan sampai menjual tiga unit mobilnya demi dapat membayar gaji 12 karyawannya.
Bagi Gofar, ia bersyukur karyawannya ini tidak meninggalkannya di tengah kasus yang tengah menderanya. Tapi, di sisi lain, dia juga merasa bertanggung jawab atas karyawannya karena mereka juga memiliki keluarga yang harus dihidupi.
7. Ingin bekerja lagi dengan tenang
Terakhir, Gofar mengatakan hanya ingin bisa kembali bekerja dengan tenang dan damai. Banyak hal yang ingin ia lakukan dan membuat sesuatu yang baru.
Untuk lebih jelasnya soal klarifikasi Gofar ini, kamu bisa melihatnya di video berikut ini.