Gubenur Sumatera Barat Buya Mahyeldi menyetujui pemberian anugerah Ruhana Kuddus Award, yang diberikan kepada jurnalis perempuan atau wartawati terbaik di Indonesia. Rencananya penghargaan akan diberikan setiap tahun.
Gubernur menyampaikan hal itu dalam kunjungannya ke kantor pusat IDN Times di Menara IDN Media, di Jakarta, Jumat (4/6/2021). Buya Mahyeldi, yang didampingi oleh Kadis Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar Jasman Rizal itu berdiskusi selama dua jam dengan tim redaksi media multiplatform yang menargetkan pembaca milenial dan gen Z.
Ruhana Kuddus Award akan dibacarakan lebih lanjut bersama stakeholder terkait
Ruhana Kuddus Award atau nama lainnya yang nanti disepakati bersama oleh semua stakeholder terkait, seperti Dewan Pers, PWI, AJI, IJTI, FJPI, SMSI dan lain-lain, termasuk tokoh-tokoh pers lainnya
Ruhana Kuddus adalah pionir tokoh pers Indonesia, jurnalis perempuan atau wartawati pertama di Indonesia. Sosok perempuan yang menginspirasi ini ditetapkan menjadi pahlawan nasional asal Sumatera Barat sejak 2019.
"Kita menyambut baik jika ada inisiasi memberikan penghargaan kepada wartawati atau jurnalis perempuan di Indonesia. Apalagi penghargaan tersebut dinamakan dengan Ruhana Kuddus Award. Ruhana Kuddus adalah wartawati pertama di Indonesia yang sekarang telah menjadi pahlawan nasional dan berasal dari Sumatera Barat. Kita harapkan hal ini segera terwujud dan Pemprov Sumbar siap memfasilitasinya," ungkap Gubernur Buya Mahyeldi dengan bersemangat, dalam diskusi dengan pemimpin redaksi IDN Times Uni Lubis, CEO IDN Media Winston Utomo dan tim redaksi.
Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dukung penuh apresiasi Gubernur Sumatera Barat
Dalam hal ini, Uni Lubis, yang juga Ketua Umum Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) mengapresiasi Gubernur Sumbar yang telah bersedia memfasilitasi rencana Ruhana Kuddus Award tersebut.
"Saya pribadi dan forum jurnalis perempuan mengapresiasi dukungan Gubernur Sumbar untuk mendorong peningkatan kualitas profesionalisme jurnalis perempuan Indonesia lewat Ruhana Kuddus Award," kata Uni Lubis.
Anggota Dewan Pers perempuan pertama di Indonesia itu (2003-2006 dan 2010-2013), juga memaparkan, jurnalis perempuan di Indonesia jumlahnya semakin banyak dan berprestasi. Jumlah pemimpin redaksi perempuan di media umum juga semakin banyak.
Ruhana Kuddus pertama kali diusulkan pada tahun 2018
Usulan awal Ruhana Kuddus disampaikan oleh Kadis Kominfotik Sumbar Jasman, menjemput beberapa poin Hari Pers Nasional (HPN) di Padang tahun 2018, yang salah satu rekomendasinya adalah memberikan penghargaan khusus kepada wartawati atau jurnalis perempuan setiap tahunnya.