Tokopedia, bagian dari Grup GoTo, meluncurkan gerakan 'Tokopedia Hijau' sebagai upaya dalam menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan demi memberikan dampak positif bagi lingkungan dan seluruh mitra strategis secara jangka panjang.
"Saya mengapresiasi gerakan Tokopedia Hijau yang bertujuan mewujudkan ekosistem lokapasar yang lebih efisien dan minim limbah. Hal ini senada dengan program prioritas Kemenkop UKM dalam mendukung pengembangan UMKM ramah lingkungan. Berdasarkan hasil riset Kemenkop UKM bersama United Nations Development Programme (UNDP) di 2021, dari 3.000 pelaku UMKM, 95%nya menunjukan minat terhadap praktik usaha ramah lingkungan," kata Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki.
Public Affairs Senior Lead Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan menjelaskan, "Ada sekitar 12 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100% UMKM. Tokopedia Hijau mengajak sebanyak-banyaknya penjual menerapkan prinsip ramah lingkungan demi bersama membangun bisnis berkelanjutan dan dapat berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup, lewat berbagai program, seperti Program Edukasi dan Inkubasi Seller Hijau."
Yuk, kenalan lebih lanjut dengan program Tokopedia Hijau lewat penjelasan berikut ini.
Program Edukasi dan Inkubasi Seller Hijau Tokopedia bantu UMKM bangun bisnis ramah lingkungan
Ada berbagai program di dalam Tokopedia Hijau, salah satunya Program Edukasi Seller Hijau. Terdapat modul komprehensif untuk memandu penjual memulai dan membangun bisnis yang lebih ramah lingkungan, serta webinar, yang bisa diakses oleh penjual secara gratis.
Ada juga Program Inkubasi Seller Hijau yang terdiri dari serangkaian proses, seperti kelas intensif dan kampanye daring, untuk lebih memberdayakan penjual ramah lingkungan. Program, yang juga melibatkan social enterprise The Local Enablers ini, menyasar penjual dengan produk dan kemasan ramah lingkungan, serta usaha berkelanjutan yang berdampak pada sosial dan lingkungan.
"Di Program Inkubasi Seller Hijau Tokopedia, kami berperan sebagai fasilitator untuk berbagi wawasan serta praktik terbaik dalam menerapkan prinsip ramah lingkungan bagi para pelaku UMKM," jelas pendiri The Local Enabler, Dr. Dwi Indra Purnomo.
Tokopedia di sisi lain menyediakan dana pembinaan Rp100 juta untuk tiga penjual ramah lingkungan terbaik dalam program ini.
Tokopedia Hijau dorong masyarakat pakai produk ramah lingkungan
Potensi bisnis ramah lingkungan masih sangat besar. Data Tokopedia selama setahun ke belakang mencatat, Jabodetabek, Bandung dan Surabaya sebagai wilayah dengan jumlah pencarian produk ramah lingkungan paling banyak. Ada pula peningkatan penjualan produk daur ulang sebesar hampir 1,5 kali lipat di Tokopedia. Penjualan produk tas lipat pakai ulang juga melonjak hampir 2,5 kali lipat.
TISOO merupakan contoh usaha produk ramah lingkungan, yaitu tisu dari bambu dengan kemasan bebas plastik, yang bergabung dalam Tokopedia Hijau.
"TISOO hadir sejak awal 2021 untuk membantu mengatasi deforestasi hutan alam. Kami menanam bibit pohon mangrove untuk setiap pembelian produk TISOO. Lewat Tokopedia, omzet kami bisa mencapai puluhan juta," kata pemilik TISOO, Stephannie Thian.
"KaIND menggandeng lebih dari 200 petani di Pasuruan untuk membuat produk fesyen–seperti scarf dan pouch–ramah lingkungan dengan memanfaatkan budidaya ulat sutra eri. Proses produksi dilakukan secara etis (tanpa membunuh pupa ulat sutera), menggunakan pewarna alami dan menerapkan prinsip zero waste," ujar Melie Melie Indarto pendiri KaIND.
Tokopedia Hijau di sisi lain mengajak masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan sebagai dukungan untuk 'Misi Nol Sampah GoTo 2030'. Masyarakat yang belanja lewat Tokopedia Hijau bisa mengurangi sampah pasca konsumsi karena barang yang dikirim akan menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti paper wrap, kertas cacah, serat nanas dan alternatif lainnya.
Yuk, belanja namun tetap peduli dengan lingkungan lewat Tokopedia Hijau.