Minggu ini, kabar tentang kelompok Taliban yang mulai memasuki wilayah Ibukota Kabul, Afghanistan, memenuhi headline di berbagai media online. Situasi mencekam ini membuat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani terpaksa meninggalkan Kabul dan mengungsi di negara tetangga terdekat, yakni Tajikistan.
Bukan hanya Ashraf, staf diplomatik dari berbagai negara pun mulai meninggalkan negara tersebut sejak akhir pekan kemarin. Staf Diplomatik Amerika Serikat misalnya, telah memutuskan untuk mengungsi dari Afghanistan setelah keluar dari gedung kedutaan besar mereka di Kabul menggunakan helikopter menuju bandara.
Saat ini, bandara menjadi salah satu lokasi teraman di Kabul karena di sana banyak tentara NATO yang berjaga untuk melindungi rakyat sipil dan staf diplomatik negara lainnya.
Sebenarnya, siapa kelompok Taliban dan apa tujuannya? Berikut deretan faktanya.
1. Kelompok Taliban mayoritas datang dari etnis Pashtun
Menilik sejarahnya, mayoritas dari anggota kelompok Taliban ini berasal dari etnis Pashtun. Kata Taliban sendiri diambil dari kata pashtun yang artinya pelajar. Nama tersebut awalnya digunakan dalam sebuah gerakan yang berkembang di Pakistan bagian utara dan berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Melansir dari Council on Foreign Relations, pada tahun 1992-1996, Taliban melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Afghanistan pada saat itu. Presiden yang menjabat saat itu, Burhanuddin Rabbani, dicap sebagai antietnis Pashtun dan kerap melakukan korupsi. Maka dari itu, untuk menggulingkan Burhanuddin, terjadinya pemberontakan pertama yang tercatat dalam sejarah Taliban.
2. Misi Taliban adalah menegakan hukum syariah Islam
Ketika kelompok Taliban ini dibentuk, mereka memiliki misi untuk mendamaikan dan menyatukan Afghanistan di bawah payung hukum syariah Islam versi mereka sendiri yang dinilai sangat ketat dan keras.
Padahal, di awal terbentuknya, Taliban populer sebagai kelompok yang berjanji untuk memberantas kejahatan dan korupsi. Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok ini tidak segan-segan untuk bertindak brutal demi menegakan hukum yang mengatasnamakan syariah Islam.
3. Pernah menciptakan kedamaian di Afghanistan pada tahun 1996-2001
Di awal kemunculannya, kelompok Taliban mendapat dukungan dari masyarakat karena berhasil membawa situasi damai di Afghanistan setelah beberapa dekade lamanya. Masyarakat saat itu memberikan kesempatan kepada Taliban untuk mengimplementasikan kebijakan mereka dan membawa dampak positif.
Dalam rentang tahun 1996-2001, Taliban berhasil mengatasi berbagai masalah sosial di Afghanistan. Seperti mengatasi masalah korupsi, membatasi pelanggaran-pelanggaran hukum, membangun jalan, hingga mempermudah proses perdagangan.
Namun, dukungan masyarakat menurun drastis saat Taliban mulai menerapkan hukum syariat Islam secara ekstrem. Misalnya dengan mulai melarang televisi, bioskop, teater, serta tidak menyetujui perempuan untuk pergi ke sekolah.
4. Mendapatkan dukungan dari Pakistan
Keberadaan kelmpok Taliban tak lepas dari dukungan Pakistan. Hal ini bermula dari invasi Uni Soviet di Afghanistan pada tahun 1979-1989. Untuk melawan Uni Soviet, Pakistan dan Amerika Serikat memberikan dukungan berupa uang dan persenjataan untuk para pejuang di Afghanistan yang kemudian menjadi cikal bakal Taliban saat ini.
Meski akhirnya Uni Soviet mundur dari Afghanistan, namun dukungan Pakistan tak pernah terputus. Bahkan, Pakistan mengakui kedaulatan Negara Emirat Islam Afghanistan yang dipimpin oleh Taliban.
Dukungan Pakistan untuk Afghanistan akhirnya resmi berakhir setelah keduanya mengalami konflik yang cukup serius. Salah pemicunya adalah insiden pembantaian murid-murid di Sekolah Militer Pakistan pada 2014 oleh kelompok Taliban asal Pakistan.
5. Amerika memutuskan untuk menarik mundur pasukan mereka dari Afghanistan
Amerika Serikat dan Afghanistan memiliki sejarah yang panjang. Hubungan kedua negara ini memanas saat peristiwa 9/11 di tahun 2001. Amerika Serikat yakin bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden. Saat itu, Osama berada di Afghanistan dan dilindungi oleh kelompok Taliban.
Invasi militer Amerika Serikat di Afghanistan pun terjadi saat Taliban tak ingin menyerahkan Osama. Sejak saat itu, Amerika Serikat kerap mengirim pasukannya untuk melumpuhkan Taliban.
Sampai pada minggu lalu, Amerika Serikat akhirnya memanggil mundur semua pasukannya di Afghanistan yang berdampak pada masuknya kelompok Taliban ke daerah Kabul.
Itulah tadi deretan fakta tentang Taliban. Ada lagi yang kamu tahu? Tulis di kolom komentar, ya!